bacakoran.co - kenali 4 tanda gejala , yaps seringkali dianggap gejala serius yang tidak boleh diabaikan.
ketika nyeri dada terasa tertusuk, terbakar, atau tertekan, kita harus nyeri tersebut secara serius.
nyeri dada bisa di bagian kiri, kanan, atau tengah dada, dan bisa menjadi gejala serangan jantung.
nyeri dada juga bisa dengan sensasi diremukkan dan terbakar, dan rasa sakit ini bisa menjalar ke leher, rahang, punggung, atau lengan.
ada banyak masalah kesehatan lain yang memiliki gejala serupa dengan nyeri dada, jadi kita perlu dengan serius.
kita harus mengetahui bahwa nyeri dada bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, tidak hanya serangan jantung.
beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan nyeri dada
dilansir dari laman , yuk simak jenis-jenis nyeri dada.
1. nyeri dada akibat dari penyakit jantung, beberapa kondisi ini berhubungan dengan adanya permasalahan pada jantung, seperti, mengalami serangan jantung, diseksi serta, perikaditis sampai angina
2. nyeri dada akibat dari adanya masalah pencernaan, terjadinya masalah pada sistem pencernaan juga dapat menjadi pemicu terjadinya nyeri pada dada, misalnya seperti sedang mengalami maag, gangguan tenggorokan, sampai adanya masalah pada kantung empedu atau pankreas
3. nyeri dada akibat adanya masalah pada paru-paru, adanya kelainan pada paru-paru dapat memicu terjadinya nyeri dada, termasuk juga pleuritis, emboli paru, hipertensi sampai paru-paru sobek.
4. nyeri dada akibat masalah pada otot dan juga tulang , beberapa jenis nyeri dada yang terjadi karena berkaitan dengan cedera serta beberapa penyakit yang mempengaruhi struktur yang menyusun dada, seperti kostokondritis, sakit otot dan juga mengalami tulang rusuk yang terluka.
selanjutnya yaitu penyebab nyeri dada, biasanya penyebab nyeri dada sangat beragam.
namun akan berbahaya jika nyeri dada tersebut disebabkan oleh penyakit jantung dan juga pembuluh darah, dilansir dari laman , yaitu
1. terjadinya serangan jantung, yang mengakibatkan tersumbatnya semua aliran darah menuju jantung
2. terserang penyakit jantung koroner, yang mengakibatkan terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah yang akan menuju ke jantung
3. terjadinya kardiomiopati, ialah penyakit akibat dari otot jantung yang lemah
4. terjadinya miokarditis atau radang pada otot jantung
5. terjadinya diseksi aorta, ialah robeknya lapisan didalam pembuluh nadi terbesar
6. terjadinya perikarditis atau radang pada membran yang melapisi jantung
selain itu, nyeri dada juga bisa disebabkan oleh penyakit paru-paru seperti emboli paru, pleuritis, hipertensi pulmonal, abses paru, atau atelektasis.
gangguan pada sistem pencernaan seperti refluks asam lambung (gerd), batu empedu atau kantung empedu (kolesistitis), atau peradangan pankreas juga bisa menjadi penyebab nyeri dada.
kondisi medis lain seperti kanker atau serangan panik juga dapat menyebabkan nyeri dada.
gejala nyeri dada bisa bervariasi tergantung pada penyebabnya.
beberapa gejala yang terkait dengan masalah jantung meliputi sensasi tekanan, perasaan penuh, terbakar, atau sesak di dada.
rasa sakit ini juga bisa menyebar ke punggung, leher, rahang, bahu, atau lengan.
gejala lainnya termasuk sesak napas, keringat dingin, pusing, mual, dan muntah.
membedakan antara nyeri dada yang berhubungan dengan jantung dan jenis nyeri dada lainnya bisa sulit.
namun, nyeri dada yang kemungkinan kecil tidak berhubungan dengan masalah jantung dapat memiliki gejala seperti rasa asam saat makan, kesulitan menelan, rasa sakit saat mengubah posisi tubuh, atau rasa sakit yang meningkat saat bernafas dalam-dalam atau batuk.
untuk mencegah nyeri dada, penting untuk menjalani gaya hidup sehat dan mengurangi risiko masalah jantung, paru-paru, dan pencernaan.
beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil meliputi menurunkan berat badan berlebih, mengonsumsi makanan sehat, menghindari makanan berlemak dan pedas, berolahraga secara teratur, berhenti merokok dan minum alkohol, serta melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
jadi, jika kita mengalami nyeri dada yang parah, penting untuk segera mencari bantuan medis.
dengan penanganan yang tepat, risiko komplikasi dapat diminimalkan.***