Peringati Kelahiran Yesus Kristus, Di Bengkulu Ada Natal Oikumene 2023
Perayaan Natal Oikumene di Bengkulu dimana umat Kristiani dari berbagai gereja yang bersatu dalam kegembiraan. Foto: Ilustrasi--
BACAKORAN.CO - Natal merupakan, hari besar keagamaan umat Kristiani diseluruh dunia.
Perayaan Natal sendiri, digelar setiap tahun pada tanggal 25 Desember.
Saat hari natal biasanya, umat Nasrani akan berkumpul bersama keluarga dan kerabatnya, untuk merayakan Natal bersama.
Berbagai kegiatan akan dilaksankan, mulai dari menghias Pohon Natal, menyanyikan lagu relegi, menggelar festival dan akan melaksanakan ibadah di Gereja.
BACA JUGA:Catat! Ini puncak dari Gelombang Arus Balik dan Jadwal Contra Arus menjelang pergantian Natal
Berdasarkan beberapa sumber, Natal merupakan hari memperingati kelahiran Yesus Kristus.
Kata Natal sendiri, berdasarkan bahasa protugis adalah dies natalis atau hari lahir.
Didalam Injil Perjanjian Baru ditulis dalam kitab Matius (Matius 1:18–2:23) dan Lukas (Lukas 2:1–21), Menurut Lukas, Maria mengetahui dari seorang malaikat bahwa dia telah mengandung dari Roh Kudus tanpa persetubuhan.
Setelah itu dia dan suaminya Yusuf meninggalkan rumah mereka di Nazaret untuk berjalan ke kota Betlehem untuk mendaftar dalam sensus yang diperintahkan oleh Agustus, Kaisar Romawi pada saat itu.
BACA JUGA:3 Destinasi Wisata di Indonesia yang Menarik untuk Merayakan Natal Bersama Keluarga, Wajib Dikunjungi Nih
Karena mereka tidak mendapat tempat untuk menginap di kota itu, bayi Yesus dibaringkan di sebuah palungan (malaf).[5][6] Kelahiran Kristus di Betlehem Efrata, Yudea, di kampung halaman Daud, nenek moyang Yusuf, memenuhi nubuat nabi Mikha (Mikha 5:1–2).
Di Israel purba mereka mengenal ada dua kota Betlehem, kota Betlehem satunya lagi berada di tanah Zebulon.
Matius mencatat silsilah dan kelahiran Yesus dari seorang perawan, dan kemudian beralih ke kedatangan orang-orang majus dari Timur—yang diduga adalah Arabia atau Persia—untuk melihat Yesus yang baru dilahirkan.
Orang-orang bijak tersebut mula-mula tiba di Yerusalem dan melaporkan kepada raja Yudea, Herodes Agung, bahwa mereka telah melihat sebuah bintang—yang sekarang disebut Bintang Betlehem—menyambut kelahiran seorang raja.
BACA JUGA:Terfavorit! 3 Resep Kue Natal yang Enak dan Mudah, Yuk Intip Cara Buatnya Moms
Penelitian lebih lanjut memandu mereka ke Betlehem Yudea dan rumah Maria dan Yusuf.
Mereka mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur kepada bayi Yesus. Ketika bermalam, orang-orang majus itu mendapatkan mimpi yang berisi peringatan bahwa Raja Herodes merencanakan pembunuhan terhadap anak tersebut.
Karena itu mereka memutuskan untuk langsung pulang tanpa memberitahu Herodes suksesnya misi mereka.
Matius kemudian melaporkan bahwa keluarga Yesus kabur ke Mesir untuk menghindari tindakan Raja Herodes yang memutuskan untuk membunuh semua anak di bawah dua tahun di Betlehem untuk menghilangkan saingan terhadap kekuasaannya.
BACA JUGA:Bikin Geleng Kepala! Merayakan Natal Pelanggaran Berat, Terancam Hukuman Mati Di Negara ini
Setelah kematian Herodes, Yesus dan keluarga kembali dari Mesir, tetapi untuk menghindar dari raja Yudea baru (anak Herodes Agung, yakni Herodes Arkhelaus) mereka pergi ke Galilea dan tinggal di Nazaret.(*)
Sisi lain dari cerita kelahiran Yesus yang disampaikan oleh kitab Injil Lukas adalah penyampaian berita itu oleh para malaikat kepada para gembala.
Dalam Injil Matius dicatat bahwa ada orang-orang Majus dari Timur datang ke Yudea karena melihat sebuah bintang yang besar bersinar di atas wilayah Yerusalem.
Mereka mengikuti bintang itu hingga ke kota Betlehem, tempat kelahiran Yesus.
Beberapa astronom dan sejarawan telah berusaha menjelaskan gabungan sejumlah peristiwa angkasa yang dapat ditelusuri yang mungkin dapat menerangkan penampakan bintang raksasa yang tidak pernah dilihat sebelumnya.
Dimana pendapat yang paling kuat adalah dari Johannes Kepler, yang menerangkan bahwa Bintang Natal atau Bintang Betlehem itu secara astronomik adalah konjungsi planet Jupiter dan Saturnus pada konstalasi Pisces.
Dan konjungsi ini memang benar terjadi pada bulan Desember tahun 7 SM.
Mula-mula orang-orang Majus itu bertanya-tanya kepada penduduk Yerusalem, kemudian mereka dibawa menghadap raja Herodes.
Raja Herodes bertanya kepada ahli kitab, di mana Mesias akan dilahirkan.
Berdasarkan Alkitab, Mesias akan dilahirkan di Betlehem dan informasi ini dipakai untuk membantu para orang majus mengetahui letak di mana Yesus dilahirkan.
Herodes minta akan setelah bertemu bayi itu agar mereka kemudian dapat melaporkan kepada Herodes.
Tetapi karena mengetahui niat Herodes yang jahat, para orang majus tidak kembali melaporkan kepada Herodes.
Untuk di Bengkulu sendiri, perayaan Natal disambut sangat meriah oleh umat Kristiani Bengkulu.
Berbagai kegiatan sudah dilaksanakan di Bengkulu, seperti kegiatan baru-baru ini dilaksanakan oleh Jajaran Kejaksaan yang beragama Kristen, dengan mengusung tema Natal Oikumene.
Dalam kegiatan Natal Oikumene, yang diketuai oleh Wakil Kajati Bengkulu, Victor Antonius Saragih menggelar beberapa kegiatan, aksi-aksi sosial.
Kegiatan sosial ini diselenggarakan Panitia Natal Oikumene merupakan bagian dari rasa kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang memang membutuhkan.
Beberapa kegiatannaya, adalah berbagi sembako, donor darah.
Kegiatan donor darah yang diselenggarakan dengan bekerja sama dengan PMI Kota Bengkulu dipusatkan di gedung serba guna Gereja Katolik St Yohannes Bengkulu, pada 9 Desember 2023 lalu.
Penasehat Panitia Natal Oikumene Provinsi Bengkulu, Kombes Pol Bambang didampingi Sekretaris Panitia Natal Oikumene Erry Siagian, menjelaskan, aksi donor darah ini terbuka bagi umum. Siapa saja yang memang ingin mendonorkan darahnya boleh berpartisipasi.
Digelarnya aksi donor darah ini memang bagian dari rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut perayaan Natal Oikumene tahun 2023 di Provinsi Bengkulu yang puncaknya akan diselenggarakan pada 27 Desember 2023 di Kota Bengkulu.
"Melalui kegiatan ini, kami panitia hendak memaknai Natal ini sebagai suatu penantian bagi umat kristiani akan datangnya sang raja dan juru selamat.
Makanya, masa penantian ini kami isi dengan aksi kemanusiaan, yang bersifat peduli, dengan mempersembahkan sebagian berkat yang sudah Tuhan berikan," papar Bambang. (**)