bacakoran.co

Pempek Sepeda Comeback Lagi, Harga Terjangkau Diburu Pembeli, Ini Sosok Pemilik Bisnisnya!

Pembeli terus memburu pempek sepeda, karena kelezetannya dan harga terjangkau--

Harganya yang terjangkau dan rasanya yang lezat membuat pempek sepeda ini menjadi pilihan favorit di kalangan pelanggan.

Setiap hari, Pak Arwanto setia berjualan di Jalan POM IX Lumban Tirta.

Dengan sepeda yang dilengkapi tanda toet-toet khas, ia berhasil memanggil perhatian pelanggan setianya.

BACA JUGA:Tak Hanya Pempek, Ini 8 Makanan Khas Palembang Yang Tak Kalah Enak!

Awalnya, Pak Arwanto hanya menjual 500-600 pempek per hari dengan harga Rp 500.

Berkat kegigihan dan keuletannya, Pak Arwanto kini telah menjadi agen pempek dengan produksi mencapai 7.000-8.000 pempek per hari.


Penjual pempek sepeda kembali marak dan diburu pembeli--

Usahanya tidak hanya melibatkan dirinya sendiri, ia memiliki 15 pegawai yang mendistribusikan pempek ke 15 titik wilayah di kota Palembang.

"Alhamdulillah, dengan kegigihan dan keinginan kuat, saya bisa memproduksi pempek 7.000-8.000 per hari dengan bantuan 15 pegawai saya," ungkap Pak Arwanto.

Salah satu pegawainya, Feri alias Mang Kirun, juga memiliki kisah menarik.

BACA JUGA:Laksan Inovasi Kuliner!  Pempek Lenjer dalam Kuah Santan Gurih”

Merantau dari Padang ke Palembang sejak 2005, Feri bergabung dengan Pak Arwanto dalam menjalankan bisnis pempek sepeda.

Setiap hari, ia mengambil pempek pada pukul 5.30 WIB dan bergegas menjajakan produk tersebut.

"Pukul 5.30 WIB, saya mengambil pempek di rumah Pak Arwanto. Sekitar pukul 6.30 WIB, saya berangkat untuk mengejar pelanggan di Palembang Square agar bisa menghabiskan 500-600 pempek setiap hari," kata Feri.

Dengan harapan dapat membuka usaha pempek sendiri suatu hari nanti, Feri menutup wawancaranya dengan kata-kata.

Pempek Sepeda Comeback Lagi, Harga Terjangkau Diburu Pembeli, Ini Sosok Pemilik Bisnisnya!

Yudi

Yudi


- makanan khas warga palembang, tak hanya dapat ditemui di toko dan warung, namun juga melalui para penjual sepeda keliling.

yang lebih dikenal pempek sepeda, yang telah popular sejak tahun 1990-an.

dimana seluruh pelajar tingkat smp dan sma, memburu pempek sepeda sebagai makanan setiap keluar main sekolah.

keberadan pempek sepeda penuhi setiap sekolah yang ada.

sempat berkurang dan menghilang keberadaan pempek sepeda yang ada.

kini pempek sepeda kembali marak dan kini diburu pembeli yang ada.

kelezatan pempek sepeda sangat popular dengan harga yang terjangkua bayangkan saja hgarga stau pempek hanya rp 1000.   

salah satu pemilik bisnis pempek sepeda adalah pak arwanto, seorang penjual pempek yang telah menggeluti bisnis ini sejak tahun 1999.

pak arwanto, lahir di jawa, merantau ke palembang pada tahun 1999 dengan tujuan mencari pekerjaan.

kegigihan dan keinginannya untuk sukses mendorongnya untuk membuka usaha pempek sendiri.

meski perjalanan tidak mudah, dengan modal kesabaran, pada tahun 2005, pak arwanto berhasil memulai usahanya, menjual pempek hasil karyanya dengan harga yang terjangkau.

mulai dari pempek kulit, bulet, adaan, tahu, telor, lenjer, hingga bakwan, semua dapat ditemui dalam sepeda pak arwanto.

harganya yang terjangkau dan rasanya yang lezat membuat pempek sepeda ini menjadi pilihan favorit di kalangan pelanggan.

setiap hari, pak arwanto setia berjualan di jalan pom ix lumban tirta.

dengan sepeda yang dilengkapi tanda toet-toet khas, ia berhasil memanggil perhatian pelanggan setianya.

awalnya, pak arwanto hanya menjual 500-600 pempek per hari dengan harga rp 500.

berkat kegigihan dan keuletannya, pak arwanto kini telah menjadi agen pempek dengan produksi mencapai 7.000-8.000 pempek per hari.


penjual pempek sepeda kembali marak dan diburu pembeli--

usahanya tidak hanya melibatkan dirinya sendiri, ia memiliki 15 pegawai yang mendistribusikan pempek ke 15 titik wilayah di kota palembang.

"alhamdulillah, dengan kegigihan dan keinginan kuat, saya bisa memproduksi pempek 7.000-8.000 per hari dengan bantuan 15 pegawai saya," ungkap pak arwanto.

salah satu pegawainya, feri alias mang kirun, juga memiliki kisah menarik.

merantau dari padang ke palembang sejak 2005, feri bergabung dengan pak arwanto dalam menjalankan bisnis pempek sepeda.

setiap hari, ia mengambil pempek pada pukul 5.30 wib dan bergegas menjajakan produk tersebut.

"pukul 5.30 wib, saya mengambil pempek di rumah pak arwanto. sekitar pukul 6.30 wib, saya berangkat untuk mengejar pelanggan di palembang square agar bisa menghabiskan 500-600 pempek setiap hari," kata feri.

dengan harapan dapat membuka usaha pempek sendiri suatu hari nanti, feri menutup wawancaranya dengan kata-kata.

"pengen buat usaha dewek untuk kehidupan yang lebih layak."tegasnya.

kisah sukses pak arwanto dan semangat feri menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menggapai mimpi dan mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis.

Tag
Share