6 Pendaki Terkena Hipotermia Saat Naik Gunung Dempo, Kondisi Drop Tubuh Keram Tak Bisa Bergerak

Dalam keadaan terjal dan dingin, Tim Brigade dengan penuh keberanian berhasil menyelamatkan enam pendaki yang terkena hipotermia. Foto: Ilustrasi--

BACAKORAN.CO, PAGARALAM - Sebanyak 6 pendaki sempat terkena hipotermia saat mendaki Gunung Dempo Pagar Alam.

Setelah melewati perjuangan keras, mereka berhasil dievakuasi dari puncak Gunung Dempo Pagaralam Provinsi Sumsel oleh Tim Brigade, Selasa (26/12/2023).

Sekelompok pendaki yang terdiri dari enam (6) orang, terdiri dari dua orang perempuan dan empat laki-laki ini, mulanya melakukan registrasi di Pos Pantau Gunung Api Dempo pada, Sabtu 23 Desember 2023.

Muhammad Al Fajri, selaku Ketua kelompok pendaki tersebut menjelaskan, bahwa salah seorang dari timnya mengalami keram hingga tubuhnya tak bisa digerakkan.

BACA JUGA:4 Sahabatnya Meninggal, Muhammad Ridho Selamat Setelah Berguling dan Ngesot Dari Atas Marapi, Ini Penuturanya

BACA JUGA:PVMBG Tetapkan Gunung Marapi Status Waspada, Kenapa Jalur Pendakian Masih Dibuka?

Hal demikian, lantaran kondisi fisik yang drop ditambah cuaca yang dingin sehingga, pendaki perempuan ini tak sanggup bergerak.

"Kami turun dari Puncak Dempo itu pukul 10.00 Wib. Namun, setelah seharian berjalan, tepatnya Jam 21.00 Wib teman kami yang perempuan itu sudah tidak sanggup lagi bergerak,"ujarnya.

Saat itu, posisi kami berada di Jalur menuju Shelter 1.

Untuk itu, dua orang dari kami turun melaporkan ke posko untuk minta pertolongan. 

BACA JUGA:Innalilahi 23 Pendaki Gunung Marapi Dipastikan Meninggal, Alat Pendeteksi Vulkanik Hilang

BACA JUGA:Terindentifikasi Tiga Pendaki Marapi, Korban Mahasiswa Polteknik Negeri Padang, Berikut Namanya!

Dijelaskan, ia dalam kelompok pendakian tersebut, berasal dari wilayah berbeda serta kerabat lantaran hendak melakukan hiking menikmati liburan.

Ia yang berasal dari Kota Jambi bersama kerabatnya yang berasal dari Padang touring menggunakan sepeda motor ke Gunung Dempo Pagaralam Provinsi Sumsel.

6 Pendaki Terkena Hipotermia Saat Naik Gunung Dempo, Kondisi Drop Tubuh Keram Tak Bisa Bergerak

Mael

Hendra Agustian


bacakoran.co, pagaralam - sebanyak 6 sempat terkena hipotermia saat mendaki dempo pagar alam.

setelah melewati perjuangan keras, mereka berhasil dievakuasi dari puncak gunung dempo pagaralam provinsi sumsel oleh tim brigade, selasa (26/12/2023).

sekelompok pendaki yang terdiri dari enam (6) orang, terdiri dari dua orang perempuan dan empat laki-laki ini, mulanya melakukan registrasi di pos pantau gunung api dempo pada, sabtu 23 desember 2023.

muhammad al fajri, selaku ketua kelompok pendaki tersebut menjelaskan, bahwa salah seorang dari timnya mengalami keram hingga tubuhnya tak bisa digerakkan.

hal demikian, lantaran kondisi fisik yang drop ditambah cuaca yang dingin sehingga, pendaki perempuan ini tak sanggup bergerak.

"kami turun dari itu pukul 10.00 wib. namun, setelah seharian berjalan, tepatnya jam 21.00 wib teman kami yang perempuan itu sudah tidak sanggup lagi bergerak,"ujarnya.

saat itu, posisi kami berada di jalur menuju shelter 1.

untuk itu, dua orang dari kami turun melaporkan ke posko untuk minta pertolongan. 

dijelaskan, ia dalam kelompok pendakian tersebut, berasal dari wilayah berbeda serta kerabat lantaran hendak melakukan hiking menikmati liburan.

ia yang berasal dari kota jambi bersama kerabatnya yang berasal dari padang touring menggunakan sepeda motor ke pagaralam provinsi sumsel.

"awal registrasi itu orang lima. namun, ada satu orang lagi laki-laki teman saya dari kelompok lain kami ajak gabung. saat turun itu kaki pendaki cewe ini keram.

kondisi yang drop membuat ia tak sanggup bergerak sehingga kita putuskan mencari pertolongan," kata mahasiswa semester 5 jurusan sistem informasi palembang ini.

"alhamdulillah, saat ini kami baik-baik saja. yang pendaki perempuan sudah pulang naik mobil, sementara kami naik motor untuk langsung ke jambi," ujarnya.

ia berpesan, kepada warga yang hendak melakukan pendakian.

sebaiknya benar-benar mempersiapkan baik fisik maupun peralatan, lantaran kondisi alam tak bisa diprediksi. (*)

Tag
Share