bacakoran.co

7 Bekal Penting Mendidik Anak Remaja

Anak-anak remaja tengah terlibat dalam obrolan yang penuh keceriaan, menciptakan hubungan yang kuat dalam proses mendidik anak. Foto: freepik.com--

LUBUKLINGGAU, BACAKORAN.CO – Sulitnya berkomunikasi dan mendidik anak remaja dialami sebagian besar orang tua.

Maka dalam mendidik anak remaja, dibutuhkan ilmu, terutama dalam memahami psikologisnya.

Dengan demikian ikhtiar orang tua dalam mendidik anak remaja akan jauh lebih mudah, sehingga meminimalisir muncul perdebatan, bantahan atau pemberontakan dari anak.

Perlu diingat, seorang dikatakan remaja menurut WHO (Badan PBB untuk Kesehatan Dunia) saat mereka berusia 12 samai 24 tahun.

BACA JUGA:Kenali Gejala Anak Menderita Diabetes, Perilaku Ini Bisa Jadi Pertanda, Jangan Disepelekan!

Sebagaimana kita tahu, remaja adalah golongan anak – anak yang paling sulit dimengerti pola pikir dan mentalnya.

Walaupun begitu, orang tua dan guru tetap harus berusaha menggali kondisi psikologi mereka agar lebih efektif memberikan perhatian dan pembelajaran.

Berikut 7 bekal penting mendidik anak remaja:

1. Mulai dengan observasi

Dikutip BACAKORAN.CO dari Parentalk, hal pertama yang penting dalam memahami psikologi remaja adalah observasi.

Caranya bagaimana? Coba perhatikan mereka tanpa ikut campur dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

BACA JUGA:Wow, 2000 Anak Ikuti Program Khitan Massal, Tersebar di 11 Provinsi di Indonesia, Ini Inisiatornya

Bagaimana mereka merespon pada masalah? Bagaimana mereka menemukan solusi untuk masalah itu?

Apakah mereka mudah panik atau tenang emosinya selama menyelesaikan masalah? Pertanyaan ini harus terjawab selama observasi.

7 Bekal Penting Mendidik Anak Remaja

Sulis

Hendra Agustian


– sulitnya berkomunikasi dan mendidik anak remaja dialami sebagian besar .

maka dalam mendidik anak remaja, dibutuhkan ilmu, terutama dalam memahami psikologisnya.

dengan demikian ikhtiar orang tua dalam mendidik anak remaja akan jauh lebih mudah, sehingga meminimalisir muncul perdebatan, bantahan atau pemberontakan dari anak.

perlu diingat, seorang dikatakan remaja menurut who (badan pbb untuk kesehatan dunia) saat mereka berusia 12 samai 24 tahun.

sebagaimana kita tahu, remaja adalah golongan – anak yang paling sulit dimengerti pola pikir dan mentalnya.

walaupun begitu, orang tua dan guru tetap harus berusaha menggali kondisi psikologi mereka agar lebih efektif memberikan perhatian dan pembelajaran.

berikut 7 bekal penting mendidik anak remaja:

1. mulai dengan observasi

dikutip bacakoran.co dari parentalk, hal pertama yang penting dalam memahami psikologi remaja adalah observasi.

caranya bagaimana? coba perhatikan mereka tanpa ikut campur dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

bagaimana mereka merespon pada masalah? bagaimana mereka menemukan solusi untuk masalah itu?

apakah mereka mudah panik atau tenang emosinya selama menyelesaikan masalah? pertanyaan ini harus terjawab selama observasi.

2. sensitif dengan mood remaja

yang perlu bunda ingat, bahwa anak remaja akan mudah mengalami mood swing.

maka, pastikan kita sensitive terhadap perubahan ini untuk bisa mengetahui pola pikir mereka.

apa yang sebabkan mood mereka berubah? apakah faktor eksternal lingkungan atau faktor internal mereka sendiri.

hal seperti stress sudah mulai umum dirasakan para remaja.

jadi sebagai orang tua kita harus bisa menangkap hal ini untuk membimbing mereka mencari solusi.

3. jadilah pendengar yang baik

tak jarang, benturan atau perdebatan terjadi pada orang tua dan anak remaja.

sehingga akan muncul sekat antara keduanya. moms, usahakan ini jangan terjadi pada kita.

lalu bagaimana caranya, terlebih ketika menghadapi anak remaja yang mulai bandel dan suka membantah?

no. caranya, usahakan komunikasi antara kita dan anak kita yang masih remaja berjalan baik.

caranya berusahalah memahami psikologi mereka.

pastikan kita mampu jadi pendengar yang baik untuk hal ini.

memiliki sesi sharing dan bercerita akan membuka perspektif kita soal jalan pikir si remaja.

jika sudah dapat informasi ini, kita akan jauh lebih paham bagaimana mereka memproses berbagai hal lain dalam keseharian.

4. cek respons anak ketika menerima hadiah dan hukuman

maksudnya adalah, yang perlu dilihat dari si remaja bagaimana respon mereka.

missal, motivasi dalam melakukan berbagai hal.

umumnya dapat dibagi menjadi dua, pertama adalah hukuman dan hadiah.

adalah aspek keduanya. seseorang akan melakukan sesuatu untuk dapatkan hadiah atau hindari hukuman.

gunakan konsep ini untuk tes anak remaja kita.

apakah mereka lebih aktif mengejar hadiah atau baru serius mengerjakan tugas jika diberi hukuman?

memahami psikologi anak remaja dari aspek ini akan mudah memperlihatkan bagaimana cara memotivasi mereka.

5. jangan terlalu mengekang 

remaja adalah masa di mana anak ingin coba berbagai hal demi mengenal jati diri.

mulai dari mencari hobi, berkegiatan, mencari teman baru dan bahkan mencoba tampil unik dibanding anak remaja lain.

saran kami, orang tua usahakan jangan terlalu batasi mereka pada masa ini.

namun bukan berarti melepaskan mereka begitu saja.

remaja tetap perlu dibimbing dan beri nasehat seputar aspek pilihan mereka.

contoh saja mencoba menyetir mobil. hal ini boleh kita batasi, tapi jelaskan mengapa kita melarang hal tersebut.

jangan asal marah dan melarang. pastikan si remaja paham mengapa hal tersebut negatif. 

jelaskan dengan halus mengapa orang lain boleh melakukannya dan mereka dilarang.

6. kenali lingkungan pergaulan anak

agar sukses mendidik anak remaja, mengharuskan kita mengetahui soal lingkungan pergaulan si anak.

dimulai dengan mengenal teman dan interaksi sosial yang mereka alami tiap hari akan membuka pintu lebih besar soal psikologis remaja.

jangan malu berteman dengan anak-anak di media sosial mereka.

dengan demikian kita bisa tahu keseharian anak, atau kadang anak update status yang ‘galau-galau’ bisa jadi jalan kita masuk berkomunikasi dengan anak agar mereka tidak kekurangan perhatian dan kasih sayang.

7. luangkan waktu untuk mereka

meluangkan waktu dengan remaja juga penting.

meluangkan waktu tidak sekedar berbicara saja, tapi melakukan kegiatan bersama.

contoh saja masak menu tertentu antara orang tua dan anak atau kegiatan olahraga antara guru dan murid.

hal ini akan mendekatkan kita dengan pola psikologis si remaja.

sehingga menjadi lebih intens komunikasi terjalin dengan anak, dan mereka tak canggung curhat dengan kita.

sekian bahasan 7 bekal penting mendidik anak remaja dari bacakoran.co, semoga hari-hari kita menyenangkan dan penuh inspirasi.(*)

Tag
Share