lubuklinggau, – pernah mengalami ? sebagian besar dari kita mengalami penyakit cacar air saat masih sd ya. namun tak jarang ada yang mengalami cacar air saat sudah dewasa.
mengidap cacar air biasanya menjadi pengalaman tak terlupakan. rasa , gatal, bahkan lemasnya tubuh menjadi catatan penting dalam sejarah seseorang. pengalaman menjalani dari penyakit satu ini juga membuat kita selalu terkenang.
maka ketika anak kita mengalami cacar air, bintik-bintik merah berair dai tubuhnya mulai terlihat, kita mulai menceritakan pengalaman saat terkena cacar air ketika masih anak-anak.
lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan seseorang menderita cacar air, bagaimana gejala, dan mencegahnya dari sisi medis, simak informasi yang disajikan bacakoran.co berikut ini.
dikutip bacakoran.co dari laman kementerian kesehatan republik indonesia dalam ulasan yang disampaikan dr. dr. nyoman suryawati, m.kes, sp. kk (k),finsdv dari rsup prof. dr. i.g.i.g ngoerah mengungkap, bahwa cacar air dalam istilah kedokteran disebut juga dengan varicella zoster.
cacar air merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus. virus penyebab cacar air disebut dengan varicella zoster virus atau seringkali disingkat dengan vzv.
virus ini merupakan virus yang sama dengan penyebab herpes zoster atau dalam istilah awam kita kenal dengan cacar api atau cacar ular.
perbedaannya adalah ketika pertama kali terinfeksi virus ini maka gejala yang muncul adalah gejala cacar air (varicella zoster), setelahnya virus ini masih hidup dalam tubuh kita namun dalam kondisi “tertidur” di sistem saraf.
ketika menurun atau terdapat faktor penyebab lainnya maka virus ini dapat kembali menginfeksi tubuh dalam bentuk tampilan cacar api/ cacar air (herpes zoster).
oleh karena itu di masyarakat awam kita sering mendengar bahwa seseorang hanya dapat terkena penyakit cacar air sebanyak satu kali saja.
gejala cacar air
1) awalnya pasien akan merasa sedikit demam, , cepat merasa lelah, lesu, dan lemas.
2) kemerahan pada kulit ini kemudian berubah menjadi lentingan berisi cairan dengan dinding tipis, ruam kulit mungkin sangat menyakitkan atau gatal sehingga penderita tidak sengaja menggaruknya,
jika lentingan ini dibiarkan, maka akan segera mengering membentuk keropeng (crust) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak pada kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi).
3) bercak yang akan memudar seiring berjalannya waktu sehingga lama kelamaan tidak akan meninggalkan bekas lagi, lain halnya apabila lentingan atau bintikbintik cacar air dipecahkan.
krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk mengering. kondisi ini memudahkan terjadinya infeksi bakteri pada bekas garukan.
4) setelah kering bekas cacar air akan menghilangkan bekas luka yang dalam, apalagi jika penderitanya adalah orang dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit hilang.
acyclovir salep yang digunakan pasien cacar air mengolesi lenting pada kulit. obat ini untuk mencegah bopeng dan membantu mengeringkan luka pada lenting cacar air.foto.sulis/lisnggau pos--
terdapat 4 tahapan klinis seseorang mengalami cacar air:
pertama, periode prodromal biasanya tidak ada pada anak-anak, namun orang dewasa dapat mengalami demam dan malaise selama 1-2 hari.
kedua, periode ruam.
ketiga, ulkus mukosa (keadaan jaringan lunak mulut yang kehilangan lapisan epitel yang terjadi akibat trauma mekanis atau khemis) : tidak jarang terjadi di mulut, faring.
keempat, periode infeksi ditandari dengan pasien bersifat infeksius mulai dari 1 sampai 2 hari sebelum timbul ruam hingga 5 hari setelahnya.
bagi kita yang anggota keluarganya sedang menderita cacar air, sebaiknya bisa mencegah diri dari penularan.
berikut cara mencegah diri dari penularan cacar air:
1. hindari kontak langsung dengan penderita cacar air.
2. hindari paparan cairan dari penderita cacar air, seperti keringat, bersin dan batuk.
3. hindari memegang atau menyentuh secara langsung atau tidak langsung barang-barang yang sebelumnya digunakan oleh penderita cacar air.
4. cara mencegah cacar air organisasi kesehatan dunia (who) menyarankan dilakukannya vaksinasi.
direkomendasikan vaksinasi dilakukan pada anak-anak di atas usia 1 tahun dan orang dewasa yang berisiko untuk mencegah kejadian cacar air, meringankan gejala jika terinfeksi dan memperkecil kemungkinan terjadinya komplikasi.
saat anggota keluargamu menderita cacar air, ketika daya tahan tubuh pasien terlihat baik, maka tak harus ke rumah sakit ya. sebab perawatan pasien cacar air bisa dilakukan di rumah. berikut 7 cara merawat pasien penderita cacar air di rumah:
1. perbanyak minum serta mengonsumsi makanan yang lembut dan tidak asin atau asam.
2. hindari menggaruk ruam atau luka cacar air, karena meningkatkan risiko infeksi. guna mencegahnya, potong kuku sampai pendek atau kenakan sarung tangan, terutama pada malam hari.
3. kenakan pakaian berbahan lembut dan ringan.
4. mandi dengan air hangat 3-4 kali sehari, selama beberapa hari setelah timbulnya ruam. setelah itu, keringkan dengan cara tepuk-tepuk dengan handuk hingga kering.
5. gunakan calamine lotion pada area yang gatal.
6. kompres ruam atau luka dengan air dingin untuk meredakan gatal.
7. istirahat yang cukup dan hindari kontak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran cacar air.
seorang dokter umum puskesmas sumber waras kota lubuklinggau dr diah permata sari menjelaskan, bagi penderita cacar air yang usianya anak-anak, sekitar 10 tahun dengan berat badan antara 23 kg bisa melakukan perawatan di rumah.
obat yang disarankan dikonsumsi yakni, paracetamol 3x500 mg diminum saat anak demam, acyclovie tablet 400 mg 5x1 tablet, acyclovir salep untuk mengolesi lenting pada tubuh, salicyl talk dan cetrizine syrup 1x1 sendok takar untuk mengurangi gatal pada lenting.
penderita cacar air bolehkah mandi?
seorang penderita cacar air kadang sangat takut mandi. karena khawatir lenting di tubuh akan pecah dan menyebar jadi lebih banyak. namun, dilansir bacakoran.co dari berbagai sumber, ternyata pasien cacar air boleh mandi.
jika pasien dalam kondisi demam, jangan mandi terlebih dahulu. karena ada periode akan menjadi dingin setelah mandi. sebab nantinya dikhawatirkan justru meningkatkan suhunya.
saat pasien demam begitu mandi dan menjadi dingin dibaca oleh tubuh ternyata suhu kurang tinggi tubuh akan naik.
tetapi apabila pasien tidak demam, maka dia boleh mandi. namun harus bisa memastikan jangan sampai pecah lenting cacarnya. karena jika pecah, bisa berisiko memunculkan infeksi.
perlu kita tahu, bahwa kulit sebenarnya berisi kuman. dan mandi membantu menghindari bakteri atau kuman-kuman itu menginfeksi cacar air yang pecah dan akhirnya menyebabkan sekar atau bopeng.
di sisi lain mandi bisa membuat pasien lebih nyaman.
maka, disarankan saat pasien cacar air mandi gunakan sabun antiseptik, hati-hati saat mengeringkan tubuh agar tidak menggosok terlalu kuat, setelah kering bisa mengoleskan salep atau bedak cair karena membantu kulit nyaman sekaligus mengurangi kemungkinan cacar menyebar.
demikian informasi yang tim redaksi bacakoran.co sampaikan mengenai perawatan pasien cacar air di rumah, dan 4 kiat mencegah penularan. semoga bermanfaat.(*)