Pasca Jembatan Gatung Putus, Warga Desa Batu Gajah Lama Terisolir, Hanya Andalkan Sarana Tranportasi Ini

NYEBERANG : Warga Desa Batu Gajah Kabupaten Musi Rawas Utara kini terpaksa menggunakan perahu ketek dan sampan untuk menyeberang sungai karena jembatan gantung yang putus belu diperbaiki. (foto zulkarnain/sumateraekspres.id)--

BACAKORAN.CO -- Pasca  jembatan gantung di Desa Batu Gajah, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan putus akibat terseret banjir beberapa waktu lalu, kini warga desa Desa Batu Gajah Lama terisolir.

Akibatnya, warga Desa Batu Gajah Lama kesulitan melakukan aktifitas keluar dan masuk desa maupun sekedar menyeberang ke Desa Batu Gajah Baru yang posisinya lebih dekat dengan jalan raya Lubuklinggau-Jambi.

Untuk bisa beraktifitas  keluar Desa Batu Gajah ama, mereka terpaksa menggunakan transportasi perahu ketek dan perahu tanpa mesin atau sampan.

Sementara, tidak semua warga desa Batu Gajah Lama memiliki sampan. Jika ingin keluar desa, termasuk membeli kebutuhan pokok, mereka harus menyewa sampan dari warga lainnya.

"Kalau sekarang mau ke seberang susah, mesti pakai perahu. Warga  tidak bisa lagi pakai sepeda motor melalui jalur darat, karena tidak ada jembatan peyeberangan," ujar  Herman warga Desa Batu Gajah Lama, Minggu 7 Januari 2024.

BACA JUGA:Waspada Banjir Kiriman! Detik-detik Jembatan Gantung Batu Gajah Putus Terseret Banjir

BACA JUGA:Jalan Ambas, Jembatan Gantung Rusak Akan Segera Diperbaiki, Ini Kata Pj Bupatinya

"Tidak semua  warga di wilayah ini memiliki perahu. Jadi untuk beraktivitas keluar desa, mereka harus menyewa perahu untuk menyeberang sungai,"katanya.

Herman dan warga lainnya berharap, ada perhatian dari pemerintah kabupaten Muratara untuk memperbaiki atau membangun jembatan penyeberangan yang baru.

"Kalau biso di bantu secepatnyo untuk akses jembatan di bangun lagi. Karno banyak warga susah nak aktivitas kalau jembatan putus,"katanya.

Sebelumnya, Bupati Muratara H Devi Suhartoni menginformasikan jika dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan sejumlah perbaikan terhadap jembatan putus di Desa Batu Gajah.

BACA JUGA:Malam Pergantian Tahun, Jembatan Ambruk Ratusan Rumah Terendam Banjir, Begini Nasib Warganya

BACA JUGA:2024 Fokus Bangun 11 Jembatan di Ulu Rawas, Juga Bangun SPBU, Begini Kata Bupatinya

"Pemda Muratara akan bekerja sama dengan TNI, untuk membangun jembatan sementara yang bisa digunakan masyarakat dan sepeda motor di desa batu gajah," katanya.

Devi mengatakan, pihaknya  masih menunggu informasi lanjutan, terkait penempatan lokasi pembangunan dan informasi teknis lainnya.

Sebelumnya, kepala BPBD Muratara H Zaenal Arifin mengungkapkan, pihaknya sudah mengusulkan ke BNPB terkait jembatan yang putus di desa Batu gajah, Kecamatan Rupit Muratara.

"Karena ini dampak bencana alam, tentunya kita sudah usulkan ke BNPB untuk membantu supaya jembatan yang putus di bangun," katanya.

BACA JUGA:Wajah Auto Glowing Bebas Flek Hitam Dengan Bahan Alami Ini Gais, Mau Resepnya? Cek Disini Sekarang!

BACA JUGA:Ini Dia Cara Mengatasi Risiko Jamur pada Kucing, Berikut Penyebab, Gejala dan Pengobatannya!

Dia menghimbau  masyarakat yang terdampak bencana alam bisa bersabar dan tentunya Pemda Muratara tidak hanya berdiam diri.

"Pasti pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana," tutupnya.\

Diberitakan sebelumnya,  sejak Sabtu sore, 30 Desember 2023,  ketinggian air Sungai Rupit yang berada di kabupaten itu terus meningkat dan banjir menggenangi pemukiman warga.

Padahal sejak Sabtu pagi, Kabupaten itu tak di guyur hujan. Banjir kiriman diduga akibat hujan di hulu sungai seperti di wilayah Bukit Barisan atau wilayah Hutan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) yang berbatasan wilayah Provinsi Begkulu.

Bahkan luapan banjir telah mengakibatkan satu jembatan gantung di Desa Batu Gajah, Kecamatan Rupit Muratara putus akibat terseret air yang juga membawa sampah.

BACA JUGA:RAWAN! Solusi Terbaik Mengatasi Banjir di Kota Palembang pada Musim Penghujan, Terkhusus Daerah Dataran Rendah

BACA JUGA:Pihatin, Jembatan Putus Siswa SD Pakai Rakit Seberangi Sungai Demi Sekolah

Salah satu warga Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Riyadi saat di bincangi Sabtu sore sekira pukul 17.00 WIB menuturkan,  volume air Sungai Rupit terus alami peningkatan sejak pukul 14.00 WIB.

"Sekarang sungai Rupit meluap, jalan jalan permukiman mulai kebanjiran. Informasinya jembatan di Batu Gajah sudah putus karena terseret arus sungai,"jelasnya.

Masih kata Riyadi, berdasarkan pengalaman sebelumnya, banjir luapan sungai dengan ketinggian seperti itu  pernah terjadi di wilayah Kabupaten Muratara di 2016 lalu.

Ketika itu banjir merendam 6 wilayah kecamatan dan puluhan desa, setidaknya terdata 20 ribu jiwa warga saat itu terisolir dan belasan jembatan gantung sebagai penghubung permukiman warga putus.

BACA JUGA:Tumbuh Kembang Otot Dengan Kacang Hijau, Berikut Kandungan Gizi dan Cara Penyajiannya!

BACA JUGA:2023 PDAM Lematang Enim Masih Merugi, Penjelasan Direkturnya Bikin Sedih

"Tahun ini pecaknyo bakal ngulang lagi banjir besak bakal banyak rumah terendam," ujarnya.

Sementara itu, Muhfida warga Desa Batu Gajah membenarkan jika jembatan gantung sebagai penghubung utama di desa mereka saat ini putus akibat terseret arus.  "Banyak sampah kayu nyangkut, jembatan putus," timpalnya.

Vidio detik-detik jembatan gantung Batu Gajah putus beredar dimedia sosial. Puluhan warga yang menyaksian peristiwa itu menjerit histeris.

Salah satu vidio di unggah akun facebook @Aswin Muratara. "Lajo...waaaw...ya Allaaah..., putus,"suara beberapa warga dalam video itu.

 

Pasca Jembatan Gatung Putus, Warga Desa Batu Gajah Lama Terisolir, Hanya Andalkan Sarana Tranportasi Ini

Doni Bae

Doni Bae


bacakoran.co -- pasca  di , kecamatan rupit, kabupaten musi rawas utara (muratara), sumatera selatan akibat beberapa waktu lalu, kini warga desa desa batu gajah lama .

akibatnya, warga desa batu gajah lama kesulitan melakukan aktifitas keluar dan masuk desa maupun sekedar menyeberang ke desa batu gajah baru yang posisinya lebih dekat dengan jalan raya lubuklinggau-jambi.

untuk bisa beraktifitas  keluar desa batu gajah ama, mereka terpaksa menggunakan transportasi perahu ketek dan perahu tanpa mesin atau sampan.

sementara, tidak semua warga desa batu gajah lama memiliki sampan. jika ingin keluar desa, termasuk membeli kebutuhan pokok, mereka harus menyewa sampan dari warga lainnya.

"kalau sekarang mau ke seberang susah, mesti pakai perahu. warga  tidak bisa lagi pakai sepeda motor melalui jalur darat, karena tidak ada jembatan peyeberangan," ujar  herman warga desa batu gajah lama, minggu 7 januari 2024.



"tidak semua  warga di wilayah ini memiliki perahu. jadi untuk beraktivitas keluar desa, mereka harus menyewa perahu untuk menyeberang sungai,"katanya.

herman dan warga lainnya berharap, ada perhatian dari pemerintah kabupaten muratara untuk memperbaiki atau membangun jembatan penyeberangan yang baru.

"kalau biso di bantu secepatnyo untuk akses jembatan di bangun lagi. karno banyak warga susah nak aktivitas kalau jembatan putus,"katanya.

sebelumnya, bupati muratara h devi suhartoni menginformasikan jika dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan sejumlah perbaikan terhadap jembatan putus di desa batu gajah.



"pemda muratara akan bekerja sama dengan tni, untuk membangun jembatan sementara yang bisa digunakan masyarakat dan sepeda motor di desa batu gajah," katanya.

devi mengatakan, pihaknya  masih menunggu informasi lanjutan, terkait penempatan lokasi pembangunan dan informasi teknis lainnya.

sebelumnya, kepala bpbd muratara h zaenal arifin mengungkapkan, pihaknya sudah mengusulkan ke bnpb terkait jembatan yang putus di desa batu gajah, kecamatan rupit muratara.

"karena ini dampak bencana alam, tentunya kita sudah usulkan ke bnpb untuk membantu supaya jembatan yang putus di bangun," katanya.



dia menghimbau  masyarakat yang terdampak bencana alam bisa bersabar dan tentunya pemda muratara tidak hanya berdiam diri.

"pasti pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana," tutupnya.\

diberitakan sebelumnya,  sejak sabtu sore, 30 desember 2023,  ketinggian air yang berada di kabupaten itu terus meningkat dan banjir menggenangi pemukiman warga.

padahal sejak sabtu pagi, kabupaten itu tak di guyur hujan. banjir kiriman diduga akibat hujan di hulu sungai seperti di wilayah bukit barisan atau wilayah hutan taman nasional kerinci sebelat (tnks) yang berbatasan wilayah provinsi begkulu.

bahkan luapan banjir telah mengakibatkan satu jembatan gantung di desa batu gajah, kecamatan rupit muratara putus akibat terseret air yang juga membawa sampah.



salah satu warga kecamatan rupit, kabupaten muratara, riyadi saat di bincangi sabtu sore sekira pukul 17.00 wib menuturkan,  volume air sungai rupit terus alami peningkatan sejak pukul 14.00 wib.

"sekarang sungai rupit meluap, jalan jalan permukiman mulai kebanjiran. informasinya jembatan di batu gajah sudah putus karena terseret arus sungai,"jelasnya.

masih kata riyadi, berdasarkan pengalaman sebelumnya, banjir luapan sungai dengan ketinggian seperti itu  pernah terjadi di wilayah kabupaten muratara di 2016 lalu.

ketika itu banjir merendam 6 wilayah kecamatan dan puluhan desa, setidaknya terdata 20 ribu jiwa warga saat itu terisolir dan belasan jembatan gantung sebagai penghubung permukiman warga putus.



"tahun ini pecaknyo bakal ngulang lagi banjir besak bakal banyak rumah terendam," ujarnya.

sementara itu, muhfida warga desa batu gajah membenarkan jika jembatan gantung sebagai penghubung utama di desa mereka saat ini putus akibat terseret arus.  "banyak sampah kayu nyangkut, jembatan putus," timpalnya.

vidio detik-detik jembatan gantung batu gajah putus beredar dimedia sosial. puluhan warga yang menyaksian peristiwa itu menjerit histeris.

salah satu vidio di unggah akun facebook @aswin muratara. "lajo...waaaw...ya allaaah..., putus,"suara beberapa warga dalam video itu.

 



kepala bpbd muratara h zaenal arifin maupun kabid pengendalian bencana mahatir, hingga sabtu sore  belum memberikan konfirmasi terkait insident banjir di wilayah muratara tersebut.

Tag
Share