Kalau Tak Tertahan oleh Aset Ini, Rupiah Bisa Anjlok Makin Dalam
Pelemahan rupiah terhadap dolar AS tertahan data cadangan devisa Indonesia yang dilaporkan naik pada akhir Desember 2023.--freepik
BACAKORAN.CO – Rupiah kembali bertekuk lutut terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Nilai tukar rupiah melemah 10 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp15.526 per USD pada penutupan perdagangan Senin (8/1/2024) sore.
Berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah melemah ke level Rp15.522 per USD.
Sedangkan mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi.
BACA JUGA:Pelaku Pasar Gamang Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Apakah Rupiah Akan Lanjut Melemah Pekan Depan?
Tercatat, dolar Singapura melemah 0,14 persen, peso Filipina turun 0,19 persen, yuan China minus 0,22 persen, dan baht Thailand ambruk 1 persen.
Penguatan dialami won Korea Selatan yang tumbuh 0,01 persen, dolar Hong Kong naik 0,04 persen, yen Jepang menguat 0,05 persen, rupee India naik 0,08 persen, dan ringgit Malaysia melonjak 0,14 persen.
Sementara mata uang negara maju kompak melemah.
Poundsterling Inggris ambruk 0,18 persen, euro Eropa melemah 0,08 persen, franc Swiss turun 0,08 persen, dolar Kanada turun 0,18 persen, dan dolar Australia tergerus 0,32 persen.
BACA JUGA:Cadangan Devisa Indonesia Naik US$8,3 Miliar, Didorong 2 Faktor Ini..
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, rupiah melemah tipis imbal naiknya hasil obligasi AS.
Keadaan ini menyusul dirilisnya data ekonomi AS akhir pada pekan lalu yang memicu ketidakpastian potensi pemangkasan suku bunga The Fed.
Namun, rupiah sedikit terbantu data cadangan devisa Indonesia yang lebih tinggi dari perkiraan.
"Ini (cadangan devisa Indonesia yang lebih tinggi) sedikit mendukung rupiah," ucapnya.