Melemah 5 Hari Beruntun, Begini Prediksi Pergerakan Rupiah, Potensi Rebound?

Pergerakan rupiah akan dipengaruhi sejumlah data ekonomi AS yang rilis, salah satunya neraca dagang periode November 2023.--ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

BACAKORAN.CO – Pelemahan rupiah terus berlanjut hingga lima hari beruntun dalam sepekan terakhir.

Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan penutupan perdagangan Senin (8/1/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang garuda turun 10 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp15.526 per USD.

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.522 per USD.

BACA JUGA:Kalau Tak Tertahan oleh Aset Ini, Rupiah Bisa Anjlok Makin Dalam

Lantas seperti apa nasib rupiah hari ini?

Ada sejumlah data yang akan dirilis dan berpotensi memengaruhi gerak rupiah.

Salah satunya yakni neraca dagang AS periode November 2023 yang akan diumumkan malam nanti.

Adapun neraca dagang AS di November 2023 diproyeksi akan mengalami defisit lebih besar mencapai US$65 miliar, dibandingkan defisit bulan sebelumnya sebesar US$ 64,3 miliar.

BACA JUGA:Pelaku Pasar Gamang Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Apakah Rupiah Akan Lanjut Melemah Pekan Depan?

Walaupun data yang keluar cenderung lamban, tetapi proyeksi pelebaran defisit neraca dagang ini menunjukkan semakin terkontraksinya perdagangan ekspor dan impor di negeri Paman Sam.

Dilansir dari Trading Economics, ekspor AS pada November akan menyusut ke US$252,8 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai US$ 258,8 miliar.

Sementara impor akan menciut menjadi US$ 317,6 miliar dibanding bulan sebelumnya senilai US$323 miliar.

Dibagian lain, rupiah sedikit terbantu data cadangan devisa Indonesia yang lebih tinggi dari perkiraan.

Melemah 5 Hari Beruntun, Begini Prediksi Pergerakan Rupiah, Potensi Rebound?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – terus berlanjut hingga lima hari beruntun dalam sepekan terakhir.

nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap (as) pada perdagangan penutupan perdagangan senin (8/1/2024).

berdasarkan data bloomberg, mata uang garuda turun 10 poin atau 0,06 persen ke posisi rp15.526 per usd.

sementara kurs referensi bank indonesia (bi) jakarta interbank spot dollar rate (jisdor) menempatkan rupiah di posisi rp15.522 per usd.

lantas seperti apa nasib rupiah hari ini?

ada sejumlah data yang akan dirilis dan berpotensi memengaruhi gerak rupiah.

salah satunya yakni neraca dagang as periode november 2023 yang akan diumumkan malam nanti.

adapun neraca dagang as di november 2023 diproyeksi akan mengalami defisit lebih besar mencapai us$65 miliar, dibandingkan defisit bulan sebelumnya sebesar us$ 64,3 miliar.

walaupun data yang keluar cenderung lamban, tetapi proyeksi pelebaran defisit neraca dagang ini menunjukkan semakin terkontraksinya perdagangan ekspor dan impor di negeri paman sam.

dilansir dari trading economics, ekspor as pada november akan menyusut ke us$252,8 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai us$ 258,8 miliar.

sementara impor akan menciut menjadi us$ 317,6 miliar dibanding bulan sebelumnya senilai us$323 miliar.

dibagian lain, rupiah sedikit terbantu data cadangan devisa indonesia yang lebih tinggi dari perkiraan.

"ini (cadangan devisa indonesia yang lebih tinggi) sedikit mendukung rupiah," ujar pengamat komoditas dan mata uang lukman leong.

adapun cadangan devisa indonesia mencapai us$146,4 miliar pada akhir desember 2023.

jumlah itu naik us$8,3 miliar dibandingkan posisi akhir november 2023 senilai us$138,1 miliar.

kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

kepala departemen komunikasi bank indonesia (bi) erwin haryono mengatakan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

“berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” ujar erwin dalam keterangan resmi bank indonesia.

bi menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

ke depan, bank sentral indonesia itu memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga.

seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh bi dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

sebelumnya, cadangan devisa indonesia pada 2024 diperkirakan mencapai us$142 miliar hingga us$145 miliar.

lebih tinggi dari estimasi tutup tahun 2023 dengan cadangan devisa us$140 miliar.

Tag
Share