- riuhnya berita tentang sosok wanita yang sehingga melakukan hal di luar dugaan, serta menimbulkan pro kontra dalam pandangan masyarakat, berkaitan erat dengan alasan "depresi".
banyak orang mungkin sepakat bahwa depresi adalah sebuah ekspresi akibat turunnya iman seseorang. memang benar bahwa kita tidak punya cukup hak ataupun kepantasan, bahkan ilmu untuk menilai orang lain, karena sebaik-baiknya penilai manusia adalah allah swt.
tapi ternyata ada satu kisah seorang perempuan penghulu yang bisa kita renungkan bersama, dialah maryam.
perempuan terbaik, paling shalihah di zamannya; maryam binti imran. bunda dari nabi isa alayhissalam.
mengabadikan ucapan maryam saat hendak melahirkan isa alayhissalam. sebuah kalimat yang menyiratkan beban mental begitu berat. dalam bahasa lazim sekarang ini, depresi.
sebuah kalimat yang menurut sebagian banyak orang, terlalu tabu untuk diucapkan. apalagi oleh seorang perempuan yang menjadi pemimpin perempuan surga. kalimat yang mungkin akan dinilai sebagai ucapan seseorang yang lemah iman.
allah mengabadikan ucapan maryam itu dalam alquran. ucapan yang memang hanya maryam ucapkan dalam kesendirian, bukan di hadapan kaumnya apalagi di media sosial. ucapan tersebut tertulis dalam ayat 22-23.
maryam pun ternyata sempat depresi. sedih sesedihnya. wanita sholihah yang siang malam beribadah di baitul maqdis, tetiba hamil tanpa suami, hanya zakariya dan istrinya yang tsiqoh pada cerita maryam. sedangkan di luar sana semua mencemooh maryam.
setegar-tegarnya maryam, setinggi-tingginya iman maryam, gadis itu tetap hancur hatinya mendengar omongan orang.
itu maryam, perempuan paling shalihah pada zamannya. paling banyak zikirnya. paling bagus ngajinya. paling tebal imannya. jangan ditanya ibadahnya.
pasti sebagian kita bepikir, bisa-bisanya perempuan seshalihah itu akhirnya berkeluh kesah? bahkan sampai berucap mengharap kematian?hanya karena omongan orang?
sahabat mulia, ini menujukkan betapa begitu besarnya pengaruh kalimat tuduhan, nyinyiran dan penghakiman terhadap batin seorang maryam.
maryam, sang manusia pilihan masih bisa merasakan sakit hati, pilu terhadap pandangan orang. bahkan sampai berandai mati saja. dilupakan orang. dianggap tak pernah ada.
daripada harus menghadapi dunia yang tak berpihak padanya. maryam, perempuan shalihah yang imannya tak mungkin diragukan itu, bagaimanapun tetap lah hanya manusia biasa.
manusia, diciptakan allah dengan fitrah rasa. punya emosi dalam jiwa. keberadaan iman tidak meniadakan gejolak emosi manusia. melainkan mengarahkannya untuk mengelola segala rasa dalam taat padanya. tapi sekali lagi, bukan menghilangkan semua emosinya. inilah bedanya manusia dengan .
butuh waktu bagi manusia untuk mengelola emosi jiwa dan buncahan rasa. ada proses yang perlu dilewati, bukan dalam sekejap mata.
setelah menelaah kisah maryam, akankah kita terus menilai dan menyimpulkan bahwa perempuan yang depresi itu karena kurang iman?
justru bisa jadi episode depresi yang mereka alami, adalah cara allah menaikkan mereka ke derajat yang lebih tinggi. atas jihad mereka mengelola hati.
siapa tahu, sakit hati yang mereka rasa, adalah jalan menuju surga. sebab gugurnya dosa. sebab pahala atas lelahnya jiwa.
allah mahatahu, manusia yang ia ciptakan sedang berada di titik terendah dalam hidupnya. sedang kalut dengan emosi yang mengaduk jiwa.
allah mahatahu, yang dibutuhkan maryam saat itu bukan omelan. bukan nasihat. tapi dukungan. ketenangan.
apa yang allah lakukan? allah mengutus ‘konselor’ berupa malaikat jibril untuk memandu maryam. menghalau kesedihan dan menuntunnya fokus pada kekuatan yang masih ia miliki.
perintah untuk menggoyang pelepah pohon kurma untuk menjatuhkan kurma matang adalah cara allah membuat maryam percaya dirinya masih punya daya.
selama maryam menata hati, allah beri ia kesempatan untuk menenangkan diri, memenangkan pertempuran batinnya dengan berpuasa. maryam diperintahkan untuk berpuasa dan tidak berbicara. tidak membantah apapun komentar negatif kaumnya.
respon depresi seringkali meunculkan keinginan untuk mati. begitu pula dengan maryam. ketika maryam mengeluhkan kepedihannya, malaikat jibril pun memvalidasi perasaannya dan menghiburnya. ia menyarankan kepada maryam untuk diam atau puasa bicara.
hal ini menarik, karena jibril menganjurkan maryam untuk puasa bicara. padahal biasanya orang yang depresi dianjurkan untuk mengatur hal-hal yang membuatnya stres dan triggernya.
jika yang memicu stres adalah melihat berita di media sosial, maka disarankan untuk tidak membuka medsos sampai keadaan membaik.
dalam kasus maryam, hal yang membuat stres adalah komentar tetangga sehingga ia disarankan oleh jibril untuk mendiamkannya. ini adalah saran yang bijak. kalau saat ini kita mengenalnya dengan istilah cutting-out toxic people.
setelah lahirnya nabi isa as, perundungan yang dihadapi maryam pun masih terus berlangsung. banyak orang mencecar maryam dengan tuduhan perzinahan sekaligus menanyakan banyak hal mengenai bayi yang digendongnya.
tak sanggup menjawab, maryam meminta orang-orang bertanya sendiri kepada bayi isa. dijawablah semua tudingan itu oleh isa yang masih bayi.
ya, nabi isa as merupakan utusan allah swt yang menjadi nabi sejak dilahirkan. bahkan ia bisa berbicara sejak lahir ke dunia.
itulah maryam, wanita paling suci di hadapan allah tetap saja mengalami perundungan. tetapi besarnya keimanan menyelamatkan dia dari dampak buruk kesedihan.
namun bukan berarti orang yang depresi adalah orang yang kurang iman. akan tetapi dengan keimanan, seseorang mungkin bisa lebih mampu mengatasi depresi yang dihadapi. tentu saja dukungan sosial dan moral serta bantuan psikolog sangatlah dibutuhkan dalam mengatasi hal tersebut.
penting untuk diingat bahwa depresi adalah kondisi serius dan kompleks yang memerlukan perhatian profesional. jika anda atau seseorang yang anda kenal mengalami depresi, penting untuk mencari bantuan dari tenaga medis, terapis, atau konselor yang berkompeten dalam bidang kesehatan mental.(**)