Pernyataan Pejabat The Fed Tentang Ini Buat Rupiah Menguat Tipis Jumat Pagi
Pernyataan salah seorang pejabat The Fed yang meyakini pemangkasan suku bunga tahun ini mendorong penguatan nilai tukar rupiah.--
BACAKORAN.CO – Rupiah lanjut menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Jumat (19/1/2024) pagi.
Penguatan rupiah ini didorong adanya pernyataan salah satu pejabat Federal Reverse System alias The Fed yang meyakini adanya pemangkasan suku bunga tahun ini.
Berdasarkan data Refinitiv, rupiah naik ke posisi Rp15.615 per USD.
Sementara indeks dolar AS (DXY) turun 0,16 persen menjadi 103,37.
BACA JUGA:Didorong Faktor Ini, Rupiah Berakhir di Zona Hijau pada Penutupan Perdagangan
Untuk informasi, data ketenagakerjaan AS yang dirilis jauh dari ekspektasi pasar.
Kondisi ini berpotensi membuat angka inflasi AS semakin sulit dikendalikan.
Laporan Biro Ketenagakerjaan AS, terjadi penurunan klaim awal tunjangan pengangguran sebanyak 16.000 menjadi 187.000 untuk pekan yang berakhir pada 13 Januari 2024.
Angka ini merupakan posisi terendah sejak September 2022, meleset jauh dari perkiraan yang diproyeksi naik ke 207.000.
BACA JUGA:Ada Sentimen Positif Ini, Rupiah Dibuka Rebound Terhadap Dolar AS
Data ini mencerminkan pasar tenaga kerja AS yang masih cukup ketat.
Melengkapi data yang rilis sebelumnya, seperti jumlah pekerjaan yang tercatat kecuali pertanian yang diluar dugaan naik, tembus 216.000, ditambah tingkat pengangguran yang rendah di angka 3,7 persen pada Desember 2023.
Senior manajer portofolio Dakota Wealth Robert Pavlik mengatakan, pasar tenaga kerja masih kuat mengindikasikan perekonomian AS masih kuat.
Pasar yang masih kuat membuat pengusaha berpikir ulang untuk memberhentikan pekerjanya.