bacakoran.co

Hadiah atau Suap, Skandal Yoon Suk Yeol dan Tas Dior yang Mengguncang Dunia Hukum Korea Selatan

Skandal tas Dior senilai Rp 35 juta yang diterima ibu negera korsel Kim Keon Hee dari seorang pendeta--

BACA JUGA:Waduh Inspektorat Kabupaten Lahat Diperiksa Jaksa, Dugaan Perjalanan Dinas Fiktif Masa Pandemi Covid 19

Mereka juga membandingkan skandal ini dengan skandal korupsi yang melibatkan mantan presiden Park Geun-hye dan sahabatnya, Choi Soon-sil, yang mengguncang Korsel pada tahun 2016.

Namun, ada juga sebagian netizen yang membela Kim Keon Hee dan menganggap tas Dior itu sebagai hadiah yang tidak bersalah. 

Mereka berpendapat bahwa Kim tidak melakukan kesalahan apa pun dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dia terlibat dalam aktivitas ilegal atau tidak etis. 

Mereka juga menyoroti bahwa tas Dior itu hanyalah salah satu dari banyak hadiah yang diterima oleh ibu negara dari berbagai pihak, termasuk pejabat negara, organisasi sosial, dan tokoh agama.

BACA JUGA:Viral! Hakim Indonesia Berinisial IS Dipecat Secara Tidak Hormat di Mahkamah Agung, Alasannya Bikin Kaget!

BACA JUGA:Dituding Kemayu oleh KPI, Ivan Gunawan Tinggalkan Indonesia, Pilih Tinggal di Negara Ini

Hadiah atau Suap, Skandal Yoon Suk Yeol dan Tas Dior yang Mengguncang Dunia Hukum Korea Selatan

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - skandal tas senilai rp35 juta yang diterima oleh ibu negara korea selatan (korsel). 

dari seorang pendeta korea-amerika telah menimbulkan kontroversi dan kritik di negeri ginseng.

apakah tas mewah itu merupakan hadiah yang tidak bersalah atau suap yang bertujuan mempengaruhi kebijakan presiden yoon suk yeol terhadap korea utara.

ini terungkap dari kanal youtube voice of seoul memperlihatkan rekaman kamera tersembunyi yang menunjukkan kim keon hee menerima tas dior sebagai hadiah pada november tahun lalu. 

tas itu disediakan oleh voice of seoul dan diberikan oleh pendeta abraham choi.

yang telah terlibat dalam pertukaran keagamaan dengan korea utara dan merupakan penganjur keterlibatan dengan pyongyang.

choi mengatakan bahwa dia awalnya meminta pertemuan dengan kim karena keprihatinannya terhadap kebijakan garis keras yoon terhadap korea utara. 

choi mengaku bahwa kim adalah seorang kenalan keluarga.

tetapi tanggapannya terhadap diskusi mengenai korea utara membuatnya percaya bahwa hadiah semacam itu adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan suara dan audiensi. 

choi juga mengklaim bahwa dia memberikan kosmetik chanel kepada kim pada pertemuan pertama.

skandal tas dior yang dijuluki oleh media lokal sebagai “dior bag scandal” telah menjerumuskan presiden yoon suk yeol dan partainya.

people power party (ppp) ke dalam krisis politik yang mungkin mengancam upaya mereka untuk merebut kembali mayoritas parlemen dalam pemilu korsel pada bulan april.

beberapa anggota ppp yang merupakan partai konservatif yoon telah mendesak presiden dan istrinya untuk meminta maaf atas insiden tersebut dan mengakui bahwa menerima tas itu tidak pantas, seraya berharap upaya tersebut dapat menyelesaikan masalah tersebut.

namun, pemimpin partai ppp lee jun-seok, telah mengundurkan diri karena perbedaan pendapat dengan beberapa anggota partainya. 

lee mengatakan bahwa dia tidak akan membiarkan skandal ini mengganggu agenda reformasi partai dan mengkritik anggota lain yang mencoba memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan politik mereka sendiri. 

lee juga menegaskan bahwa dia tidak akan mengubah sikapnya terhadap korea utara dan menyerukan dialog yang tegas dan jujur dengan pyongyang.

sementara itu, publik korsel juga bereaksi bermacam-macam terhadap skandal ini. 

sebagian besar netizen mengutuk tindakan kim keon hee dan menuntut pertanggungjawaban dari presiden yoon suk yeol. 

mereka menganggap tas dior itu sebagai bentuk suap yang bertujuan mempengaruhi kebijakan luar negeri korsel, terutama terkait dengan korea utara.

mereka juga membandingkan skandal ini dengan korupsi yang melibatkan mantan presiden park geun-hye dan sahabatnya, choi soon-sil, yang mengguncang korsel pada tahun 2016.

namun, ada juga sebagian netizen yang membela kim keon hee dan menganggap tas dior itu sebagai hadiah yang tidak bersalah. 

mereka berpendapat bahwa kim tidak melakukan kesalahan apa pun dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dia terlibat dalam aktivitas ilegal atau tidak etis. 

mereka juga menyoroti bahwa tas dior itu hanyalah salah satu dari banyak hadiah yang diterima oleh ibu negara dari berbagai pihak, termasuk pejabat negara, organisasi sosial, dan tokoh agama.

Tag
Share