bacakoran.co

Industri Game Tengah Terpuruk, Developer Game Kompak PHK Massal, Apa Saja Penyebabnya?

Industri game tengah terpuruk sehingga memaksa sejumlah developer game ternama kompak melakukan PHK massal karyawan.--

BACA JUGA:Menolak Tua! Nenek 81 Tahun Viral Sebagai Gamer Free Fire Mengatasi Kesepian Setelah Ditinggal Suami...

Perlu dicatat bahwa Activision Blizzard dikenal sebagai pembuat dan penerbit game terkenal seperti Call of Duty dan Diablo.

Selain mendominasi pasar game konsol, Activision Blizzard juga memiliki unit game mobile bernama King, yang terkenal dengan produksi game seperti Candy Crush Saga.

Akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft mencapai nilai US$69 miliar (Rp1.092 triliun), melampaui dua kali lipat dari nilai akuisisi LinkedIn oleh Microsoft.

Industri Game Tengah Terpuruk, Developer Game Kompak PHK Massal, Apa Saja Penyebabnya?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – industri game sedang tidak baik-baik saja, tengah terpuruk.

tahun 2024 seperti menjadi tahun yang kelam bagi industri game dunia.

dimana badai menerjang sejumlah devoper game ternama.

mulai dari riot games milik tencent yang mem-phk sebanyak 530 karyawan hingga teranyar yang akan memangkas sebanyak 1.900 karyawan dari unit bisnis game-nya.

alasan phk yang dilakukan para developer game beragam.

terutama dampak pertumbuhan ekonomi global yang tak sesuai harapan dengan ketidakpastian pasar keuangan di 2023.

kondisi ini diprediksi akan berlanjut di 2024.

adapun bank dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di 2024 akan melambat ke posisi 2,4 persen.

angka itu lebih rendah dari proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 sebesar 2,6 persen.

nah, balik soal phk yang menerpa industri game, riot games terpaksa memangkas 11 persen dari total karyawan perusahaan secara global karena industri penerbitan game digital sedang mengalami kesulitan untuk terus berkembang.

mereka yang terkena phk adalah karyawan yang berada di luar tim pengembangan perusahaan.

meningkatnya tingkat inflasi membuat konsumen cenderung menunda pembelian game-game mahal.

menurut ceo riot games, dylan jadeja, saat ini perusahaan mengalami ketidakfokusan, dan secara sederhana, memiliki terlalu banyak inisiatif yang sedang berlangsung.

“beberapa investasi besar yang kami lakukan tidak memberikan hasil sebagaimana yang kami harapkan," terangnya.

perubahan ini memungkinkan riot untuk lebih fokus pada portofolio game utamanya seperti league of legends, valorant, teamfight tactics, dan wild rift.

riot juga akan menghentikan pengembangan game baru di bawah riot forge dan melakukan penyesuaian staf serta fitur di game legends of runeterra.

untuk informasi, riot games adalah anak perusahaan tencent holdings yang berbasis di los angeles, merupakan pemilik game populer seperti league of legends dan valorant.

dibagian lain, phk yang dilakukan microsoft terjadi imbas dari langkah mengakuisisi developer game, activision blizzard.

informasi mengenai rencana phk massal ini sesuai dengan memo internal perusahaan.

phil spencer, ceo microsoft gaming menyatakan bahwa phk yang dilakukan merupakan bagian dari rencana yang lebih besar.

tindakan perampingan jumlah karyawan dilakukan oleh microsoft untuk mencegah tumpang tindih posisi antara karyawan activision blizzard dan divisi microsoft gaming.

mike ybarra, mantan presiden blizzard, telah mengumumkan kepergiannya dari perusahaan, demikian juga dengan co-founder blizzard, allen adham.

phil spencer menjelaskan bahwa microsoft akan memberikan dukungan penuh kepada pegawai yang terkena dampak phk.

termasuk pemberian pesangon yang disesuaikan dengan lokasi kerja masing-masing karyawan.

perlu dicatat bahwa activision blizzard dikenal sebagai pembuat dan penerbit game terkenal seperti call of duty dan diablo.

selain mendominasi pasar game konsol, activision blizzard juga memiliki unit game mobile bernama king, yang terkenal dengan produksi game seperti candy crush saga.

akuisisi activision blizzard oleh microsoft mencapai nilai us$69 miliar (rp1.092 triliun), melampaui dua kali lipat dari nilai akuisisi linkedin oleh microsoft.

Tag
Share