– dalam menjalankan qadha sebelum ini ternyata memiliki tantangan.
sebab, puasa qadha menjadi hal yang wajib jika meninggalkan sebelumnya.
namun, ada sebagian individu yang tidak sadar akan utang puasanya. mungkin karena sudah ada sejak lama dan tidak segera diganti (diqadha).
hal ini juga bisa terjadi, misalnya pada seorang wanita, pada saat panjang ramadan ia mengandung atau menyusui anaknya dan kemudian mengalami hal yang sama pada ramadan berikutnya.
alhasil, jika ingin mengganti puasanya, anda menjadi bingung karena banyak yang tidak tercatat.
puasa ramadan wajib dilaksanakan sebanyak hari yang telah ditinggalkan, sebagaimana tercantum dalam qs. al-baqarah ayat 184.
"(yaitu) beberapa hari tertentu. maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain.
dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin."
berikut lima kesulitan yang mungkin anda hadapi saat berpuasa di luar bulan ramadan:
1. tidak adanya lingkungan ramadan
saat ramadan, suasana spiritualitas dan ibadah sangat kuat. lingkungan sekitar, baik di rumah maupun di masyarakat, memberikan dukungan moral dan semangat untuk berpuasa.
namun, di hari biasa, suasana tersebut mungkin tidak ada dan bisa membuat motivasi untuk berpuasa menurun.
tanpa suasana ramadan, berpuasa bisa terasa lebih menantang.
2. banyak godaan pada hari-hari biasa
menahan keinginan makan dan minum akan lebih sulit, apalagi jika orang-orang di sekitar kita tidak berpuasa.
kita mungkin tergoda untuk sekadar mencium bau makanan, menerima undangan makan bersama, atau mengamati orang lain minum dan makan.
3. aktivitas sehari-hari
seperti berangkat kerja atau sekolah, bisa jadi terasa berat. apalagi saat kita sedang berpuasa dan merasa lemah atau kekurangan energi.
sulit juga menjadwalkan waktu berbuka dan sahur di tengah padatnya aktivitas sehari-hari.
4. tidak adanya bantuan sosial
di bulan ramadan yang panjang, kita biasa berpuasa bersama keluarga, sahabat dan masyarakat sekitar.
namun, ketika kita menggantikan puasa pada hari biasa, kita mungkin akan berpuasa sendirian, yang dapat menyebabkan kita merasa kurang bersemangat.
bantuan sosial memegang peranan penting dalam membantu kita menyelesaikan puasa.
5. perubahan tubuh
tubuh kita mungkin memerlukan waktu untuk berubah sesuai dengan puasa di luar bulan ramadan yang panjang.
hal ini dapat menimbulkan sensasi nafsu makan atau rasa lapar yang lebih parah dibandingkan saat berpuasa di bulan ramadan yang panjang.
tubuh kita mungkin juga memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pola makan dan istirahat.
meskipun terdapat kesulitan-kesulitan tersebut, namun perlu diingat bahwa mengganti puasa ramadan merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi.
dengan ekspektasi dan kepastian yang kuat, kamu dapat melewati ujian ini dan memenuhi komitmen untuk mengganti puasa ramadan.
ingatlah bahwa setiap kendala yang kita temui saat beribadah merupakan kesempatan untuk bertumbuh dalam keimanan dan mendekatkan diri kepada tuhan.
puasa merupakan bagian dari rukun islam yang ketiga, maka umat islam yang memenuhi syarat wajib berpuasa di bulan ramadan.
alhasil, utang puasa ramadan pun harus dibayar kembali. kewajiban tersebut tetap ditanggung selama puasa wajib tersebut belum dilaksanakan.
dari penjelasan tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa orang-orang yang mempunyai kewajiban puasa dan ingin bekerja keras di hadapan allah hendaknya memperbanyak puasanya dengan tujuan puasa qadha di bulan ramadan.
sisa puasa wajibnya bernilai pahala puasa sunah jika ia menyelesaikan qadha dan terus mengqadha.
tidak mudah menghadapi tantangan berpuasa di minggu pengganti ramadan. namun, semua tantangan ini merupakan perjalanan besar kita dalam memenuhi komitmen kita sebagai muslim.
kita bisa berhasil menyelesaikan puasa jika kita semangat, niat baik, dan tekad. ingatlah bahwa usaha kita untuk beribadah dan berhubungan dengan tuhan tidak akan pernah sia-sia.
semoga kita semua diberi semangat dan toleransi dalam menjalankan ibadah puasa, baik di hari raya ramadan maupun di hari kerja.*