Sempat Dibuka Loyo, Rupiah Pukul Balik Dolar AS, Sentimen Internal-Eksternal Ini Jadi Penopang!
Sentimen internal seperti data manufaktur yang positif dan inflasi yang rendah jadi penopang rupiah menguat terhadap dolar AS.--
BACAKORAN.CO – Setelah sempat dibuka lesu, rupiah berakhir ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (1/2/2024).
Nilai tukar rupiah naik 18 poin atau 0,11 persen dari perdagangan sebelumnya ke posisi Rp15.764 per USD.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di angka Rp15.775 per USD.
Adapun mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat.
BACA JUGA:Pergerakan Rupiah Pagi Ini saat The Fed Tahan Suku Bunga
Tercatat, bath Thailand naik 0,01 persen, won Korea Selatan melejit 0,22 persen, dan ringgit Malaysia menguat tipis 0,06 persen.
Lalu, rupee India naik 0,03 persen, dan dan peso Filipina melonjak 0,31 persen.
Nasib beda dialami dolar Singapura yang ambles 0,05 persen, yuan China anjlok 0,21 persen, dan Hong Kong stagnan.
Sedangkan mayoritas mata uang negara maju terkapar dihajar dolar AS.
BACA JUGA:Rapat The Fed Segera Dimulai, Rupiah Tergelincir, Dolar Perkasa
Tercatat Franc Swiss anjlok 0,33 persen, poundsterling Inggris ambles 0,29 persen, dolar Australia terjun 0,55 persen, euro Eropa turun 0,25 persen, dan dolar Kanada melemah 0,19 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah terhadap dolar AS didorong data manufaktur Indonesia yang positif.
"Didukung data manufaktur Indonesia dan China yang lebih kuat," terangnya.
Selain itu, terang Lukman, pergerakan rupiah juga ditopang data inflasi Indonesia yang menunjukkan tingkat harga yang mulai stabil.