- gerakan dan petisi yang muncul dari pekan ini menunjukkan ketidakpercayaan terhadap presiden .
okky madassari menyatakan bahwa hal ini merupakan bukti bahwa kampus dan dunia tidak lagi percaya pada jokowi karena dinilai menyalahgunakan wewenang.
ia berpendapat bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap jokowi sudah tidak ada lagi, karena aspirasi rakyat tidak pernah didengar.
okky juga mempertanyakan legitimasi jokowi sebagai presiden, menyatakan bahwa meskipun secara hukum jokowi masih berstatus presiden, namun tidak lagi di hati rakyat.
ia mendukung menteri-menteri di kabinet jokowi untuk mundur sebagai pesan kepada rakyat mengenai situasi yang genting saat ini.
okky mengkritik beberapa sikap jokowi yang dianggapnya di luar batas, seperti memaksakan anak sulungnya maju di kontestasi pilpres dengan dugaan mengakali hukum dan menyatakan bahwa presiden boleh berpihak dan kampanye.
menurut okky, dalam situasi seperti ini, kemunduran para menteri dari jabatannya menjadi penting sebagai pesan kepada pemilih bahwa ada yang tidak beres dari kabinet.
di sisi lain, okky berpendapat bahwa jokowi harus segera berbenah, mengevaluasi diri, dan kembali mendengarkan suara rakyat.
jika tidak, perlawanan dari rakyat tidak akan terbendung lagi. ia menyebut bahwa bentuk kekecewaan ini akan terekspresikan ke hal-hal lain dan satu-satunya harapan adalah bahwa pemerintah mau mendengar suara rakyat.
sebelumnya, beberapa kampus telah membuat petisi untuk jokowi sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinannya.
pada jumat (2/2), setidaknya terdapat tiga tambahan kampus yang menyampaikan sikap kritis terhadap presiden jokowi.
(ui) menyatakan komitmennya untuk memulihkan demokrasi, universitas hasanuddin (unhas) mengingatkan pentingnya berada di koridor demokrasi, dan koalisi dosen universitas mulawarman (unmul) menyerukan penyelamatan demokrasi dan meminta jokowi untuk tidak memihak di pemilu 2024.