bacakoran.co

Rupiah Melemah di Awal Februari 2024, Ini Penyebab dan Dampaknya

Rupiah Melemah di Awal Februari 2024, Ini Penyebab dan Dampaknya .gbr ilustrasi bacakoran--

BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuat, Rupiah Justru Loyo di Awal Pekan, Kok Bisa?

Selain itu, kondisi geopolitik global yang tidak stabil, seperti perang dagang AS-China, Brexit, dan ketegangan Timur Tengah, juga berpengaruh pada perekonomian Indonesia.

Pelemahan rupiah ini tentu saja memiliki dampak bagi perekonomian Indonesia, baik positif maupun negatif.

Dampak positifnya adalah meningkatnya daya saing produk ekspor Indonesia di pasar internasional, sehingga dapat meningkatkan devisa negara.

Selain itu, pelemahan rupiah juga dapat mendorong substitusi impor dengan produk lokal, sehingga dapat mengurangi defisit neraca perdagangan.

Dampak negatifnya adalah meningkatnya biaya impor, terutama untuk barang-barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri, seperti bahan baku, bahan bakar, dan barang modal.

Hal ini dapat meningkatkan inflasi dan menekan daya beli masyarakat. Selain itu, pelemahan rupiah juga dapat meningkatkan beban utang luar negeri, baik pemerintah maupun swasta, yang harus dibayar dengan dolar AS.

BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat saat Perlambatan Ekonomi Global, Begini Penjelasan BPS!

Untuk mengatasi pelemahan rupiah ini, diperlukan langkah-langkah yang tepat dan koordinasi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah menjaga stabilitas makroekonomi, meningkatkan cadangan devisa, mengendalikan defisit anggaran, mendorong investasi, meningkatkan ekspor, mengurangi impor, dan mengawasi pergerakan modal asing.

Rupiah Melemah di Awal Februari 2024, Ini Penyebab dan Dampaknya

djarwo

djarwo


- (kurs rupiah) terhadap (as) mengalami pelemahan di awal bulan februari 2024.

berdasarkan data bloomberg, pada senin, 5 februari 2024, rupiah melemah 48 poin atau 0,31 persen menjadi rp15.708 per usd.

sementara berdasarkan data yahoo finance, rupiah melemah 46 poin atau 0,29 persen dan parkir di level rp15.700 per usd.

pelemahan rupiah ini dipicu oleh dua sentimen, yaitu faktor eksternal dan internal.

faktor eksternal yang mempengaruhi rupiah adalah data tenaga kerja non-farm payrolls (nfp) as yang lebih baik dari perkiraan.

data nfp as menunjukkan bahwa pada januari 2024, as berhasil menciptakan 304 ribu lapangan kerja baru, jauh di atas ekspektasi pasar yang hanya 165 ribu.

data ini menandakan bahwa as masih kuat dan berdampak positif pada dolar as.

selain itu, tingkat pengangguran as pada januari 2024 juga tetap stabil di level 3,7 persen, lebih baik dari perkiraan pasar yang 3,8 persen. tingkat pengangguran as ini merupakan yang terendah sejak 1969.

data ini juga menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja as masih solid dan mendukung pertumbuhan ekonomi as.

faktor internal yang mempengaruhi rupiah adalah data pertumbuhan ekonomi indonesia yang dirilis oleh badan pusat statistik (bps).

data bps menunjukkan bahwa pada tahun 2023, perekonomian indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen secara kumulatif.

angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,31 persen. pertumbuhan ekonomi indonesia ini juga lebih rendah dari target pemerintah yang sebesar 5,3 persen.

menurut bps, pertumbuhan ekonomi indonesia pada tahun 2023 dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain penurunan ekspor, perlambatan investasi, dan konsumsi rumah tangga.

selain itu, kondisi geopolitik global yang tidak stabil, seperti perang dagang as-china, brexit, dan ketegangan timur tengah, juga berpengaruh pada .

pelemahan rupiah ini tentu saja memiliki dampak bagi perekonomian indonesia, baik positif maupun negatif.

dampak positifnya adalah meningkatnya daya saing produk ekspor indonesia di pasar internasional, sehingga dapat meningkatkan devisa negara.

selain itu, pelemahan rupiah juga dapat mendorong substitusi impor dengan produk lokal, sehingga dapat mengurangi defisit neraca perdagangan.

dampak negatifnya adalah meningkatnya biaya impor, terutama untuk barang-barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri, seperti bahan baku, bahan bakar, dan barang modal.

hal ini dapat meningkatkan inflasi dan menekan daya beli masyarakat. selain itu, pelemahan rupiah juga dapat meningkatkan beban utang luar negeri, baik pemerintah maupun swasta, yang harus dibayar dengan dolar as.

untuk mengatasi pelemahan rupiah ini, diperlukan langkah-langkah yang tepat dan koordinasi antara pemerintah, bank indonesia, dan otoritas jasa keuangan.

beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah menjaga stabilitas makroekonomi, meningkatkan cadangan devisa, mengendalikan defisit anggaran, mendorong investasi, meningkatkan ekspor, mengurangi impor, dan mengawasi pergerakan modal asing.

Tag
Share