Hujan Lebat dan Angin Kencang Terus Mengguyur Manado, Ini Imbauan BMKG
Hujan Lebat dan Angin di Manado Hingga 8 Februari 2024 | ilustrasi--
BACAKORAN.CO - Kota Manado dan sekitarnya berpotensi mengalami cuaca ekstrem hingga akhir pekan ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado mengimbau warga mewaspadai potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Menurut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle, kabupaten dan kota di wilayah Sulawesi Utara diperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang .
"BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 8 Februari 2024," kata Ben di Manado pada Selasa (6/2/2024).
BACA JUGA:Rektor UGM Hormati Petisi Bulaksumur, Tapi Tak Ikut Kritik Jokowi
Ben mengatakan, cuaca ekstrem dapat menyebabkan bencana tanah longsor, pohon tumbang maupun banjir.
Oleh karena itu, dia berharap warga dapat mengantisipasi dampak cuaca ekstrem dengan mengikuti informasi terkini dari BMKG.
“BMKG akan membantu menyampaikan informasi terkini cuaca ekstrem di kabupaten dan kota melalui kanal informasi yang diverifikasi,” ujarnya.
Ben juga menyebutkan, beberapa wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem antara lain Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud pada Kamis 8 Februari 2024.
BACA JUGA:Perguruan Tinggi dan Politik: Rektor Diminta Membuat Testimoni untuk Presiden Jokowi
Kemudian pada hari berikutnya, cuaca ekstrem diperkirakan melanda sebagian besar wilayah Sulut yang mencakup Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Timur Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Ben mengimbau warga untuk tetap waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana.
Dia juga menyarankan warga untuk tidak berada di bawah pohon atau bangunan yang mudah roboh saat terjadi hujan lebat dan angin kencang.
“Masyarakat kiranya memperhatikan kondisi ini, sehingga bisa mengantisipasi dampak cuaca ekstrem,” ujarnya.