Risalah Nabi Syits: Penjaga Batas Alam Manusia dan Jin
Risalah Nabi Syits: Penjaga Batas Alam Manusia dan Jin.gbr.youtube--
BACAKORAN.CO - Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali tidak menyadari bahwa ada banyak hal yang terjadi di balik layar yang membentuk dunia seperti yang kita kenal saat ini.
Salah satu contoh yang paling menarik adalah bagaimana alam manusia dan jin dipisahkan.
Menurut tradisi, ini semua berkat risalah Nabi Syits, yang memohon kepada Allah SWT untuk memisahkan kedua alam tersebut.
Sebelum risalah Nabi Syits, manusia dan jin bisa saling melihat satu sama lain. Namun, setelah risalah tersebut, manusia tidak lagi bisa melihat jin.
Nabi Syits sendiri adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah.
BACA JUGA:Inilah 4 Keistimewaan Nabi Adam AS yang Allah SWT Anugerahkan
Ia adalah keturunan langsung dari Nabi Adam AS dan Siti Hawa, dan merupakan penerus kenabian Nabi Adam.
Kisah hidupnya, mulai dari kelahirannya hingga peran pentingnya dalam menjaga nur Nabi Muhammad SWT, adalah cerita yang penuh dengan hikmah dan pelajaran.
Berikut ini adalah kisah lengkap tentang Nabi Syits, dan bagaimana berkat doanya, manusia tidak bisa lagi melihat jin atau setan.
Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
Namun Nabi Syits memohon kepada Allah SWT agar memisahkan alam manusia dan jin, hingga Allah mengabulkannya, kemudian manusia tidak bisa lagi melihat jin.
Lantas siapa Nabi Syits? Ia merupakan keturunan langsung dari Nabi Adam AS dan Siti Hawa, dan merupakan penerus kenabian Nabi Adam, atau merupakan nabi kedua.
BACA JUGA:Amalkan Doa Nabi Daud Setiap Hari, Agar Hati Seseorang Luluh, Ini Bacaannya
Nabi Adam dan Siti Hawa memiliki 40 anak yang masing-masing diantaranya merupakan kembar.
Suatu ketika, peristiwa tragis terjadi diantara dua anak Nabi Adam, yaitu Kabil dan Habil.
Keduanya memberikan kurban sesuai syariat yang berlaku pada masa itu.
Dalam ujian tersebut mereka diperiksa untuk melihat siapa yang memberikan kurban terbaik.
Habil memberikan yang terbaik, sedang Kabil memberikan yang kurang baik.
Ketika kurban Habil diterima, Kabil merasa tidak puas, hingga membunuh saudaranya itu.
Usai melakukan tindakan pertama yang dilakukan anak cucu Adam itu, Kabil merasa menyesal, tapi Nabi Adam sudah mengetahui sifat buruk anaknya itu.
BACA JUGA:Terpuruk hingga Depresi, Begini Maryam Ibunda Nabi Isa Halau Kesedihan di Tengah Perundungan
Sehingga ilmu yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Adam, tidak diturunkan kepada Kabil.
Pada tahun ke-400 kehidupan Nabi Adam di bumi, lahirlah Syits,
Allah SWT memberikan tugas kepada Syits untuk melanjutkan kenabian Nabi Adam AS.
Nabi Adam meminta Syits menjaga kerahasiaan tugas tersebut, agar Kabil yang dengki tidak mengetahui.
Salah satu tugas Syits adalah menetapkan batas alam manusia dan jin.
Berkat risalah Nabi Syits inilah, Allah SWT memisahkan alam manusia dan jin.
Dahulu sebelum Syits bertugas, manusia masih bisa dilihat jin atau setan yang berkeliaran, tidak ada jarak manusia dan jin atau setan.
BACA JUGA:Doa Nabi Sulaiman Untuk Kebijaksanaan, Para Petinggi Hukum Wajib Amalkan Agar Diberi Pemahaman!
Belakangan Adam telah diperlihatkan jumlah manusia angka keturunannya yang terus bertambah.
Kemudian Nabi Adam AS bedoa kepada Allah SWT agar ada anaknya melanjutkan risalah.
Terpilihlah Syits sebagai orang yang menutup pandangan manusia untuk melihat jin.
Nabi Syits juga memiliki wasilah untuk menjaga nur Nabi Muhammad SWT.
Saat Nabi Syits lahir, Nabi Adam sudah berusia 930 tahun.
Wasiat diberikan kepada Nabi Syits, karena memiliki kelebihan darin segi keilmuan, kecerdasan, ketakwaan, dan kepatuhan, dibandingkan anak Nabi Adam yang lain.
Begitu mulya Nabi Syits sehingga diamanatkan menjaga nur Nabi Muhammad hingga akhir hayatnya.
Nabi Syits juga merupakan guru dari Nabi Idris AS, yang pertama kali memperkenalkan ilmu baca tulis.
Itulah kisah Nabi Syits berkat doanya manusia tidak bisa lagi melihat jin atau setan. Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua.(*)