Waduh, Korea Selatan Hadapi Masalah Serius Menyusutnya Jumlah Penduduk, Sikap Warga Ini Jadi Pemicunya!
Rasa enggan warga untuk memiliki anak membuat angka kelahiran di Korea Selatan turun signifikan dan berimbas pada menyusutnya jumlah penduduk.--
BACA JUGA:Populasinya Terus Terdesak, Ini Upaya Penangkaran Gajah Sumatera di Bengkulu
NABO juga memperkirakan total populasi akan mencapai 49,16 juta pada tahun 2040, sebagai akibat dari penurunan populasi sebesar 5,17 persen dari tahun 2020.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan pada 31 Januari, terdapat 7.077.206 anak di bawah usia 18 tahun pada bulan Desember 2023.
Dengan melihat angka tersebut, jumlah anak telah mengalami penurunan sebesar 23 persen dari total 9.186.841 jiwa pada tahun 2014.
Kementerian Kesehatan memperkirakan bahwa laju penurunan jumlah anak akan terus meningkat, dengan tingkat kesuburan yang diperkirakan akan mencapai 0,6 di masa depan.
BACA JUGA:Harimau Sumatera, Populasinya Terus Berkurang Namun Masih Terpantau di Wilayah Sumatera Selatan
Pada 30 Januari, Institut Penitipan dan Pendidikan Anak Korea (KICCE) melaporkan bahwa penurunan drastis angka kelahiran akan menyebabkan penutupan sekitar 26.637 pusat
penitipan anak dan taman kanak-kanak pada tahun 2028.
Menurun 31,8 persen dari 39.053 pada tahun 2022.
Diperkirakan bahwa lebih dari 12.000 pusat penitipan anak harus ditutup karena tidak adanya anak yang harus diasuh.
BACA JUGA:Jawa Adalah Kunci ! Adu Kuat Capres Menangkan Suara Orang Jawa, Populasi Terbesar Suku di Indonesia
Konsekuensi dari penutupan pusat penitipan anak dan taman kanak-kanak akan menjadi lebih serius di masa depan.
“Situasi semacam ini dapat mempercepat penurunan populasi di daerah pedesaan," ujar peneliti KICCE, Lee Jae-hee.