bacakoran.co

Kulit Pisang Bisa Identifikasi Kandungan Boraks Loh, Kok Bisa? Berikut Hasil Penelitian 5 Siswa MAN di Jakarta

Siswa MAN 4 Jakarta peenliti kulit pisang. -kemenag-

BACAKORAN.CO - Pernah gak sih waswas bahwa makanan yang disantap itu mengandung boraks atau nggak? Boraks merupakan bahan tambahan makanan yang berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia. 

Boraks dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan manusia seperti pemicu kanker dan gagal ginjal. Namun rasa waswas itu bisa dikurangi saat ini.

Ini karena untuk menguji makanan mengandung boraks atau nggak bisa dilakukan dengan pisang. Iya kulit pisang. Kok bisa? 

Lima siswa Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta (MAN 4 Jakarta) telah membuktikan bahwa kulit pisang bisa mendeteksi kandungan Boraks pada makanan. Penelitian dilakukan bahkan mengantarkan mereka meraih medali emas dalam kompetisi riset Asean Innovative Science Environmental And Entrepreneur Fair (AISEEF) 2024.

BACA JUGA:Kemenag Jamin Seleksi Petugas Haji Arab Saudi Transparan, Bagaimana Jika Temukan Kecurangan? Lakukan Ini

Mereka yang tergabung dalam Tim Riset MAN 4 Jakarta meneliti tentang pemanfaatan karbon dots dari kulit pisang untuk identifikasi kandungan boraks pada makanan. 

Tim ini terdiri dari Alifia Kayyisa (XII IPA 1), Afralifia Cahya Nadira (XII IPA 1), Ezza Azkiya Sanee (XII IPA 5), Rifelli Azkiyah Luqman (XI-4), dan Nadia Pintenate (X-13).

Menurut Ketua Tim Alifia, awal mula ingin meneliti kulit pisang karena kulit pisang belum banyak dimanfaatkan. bahkan, kulit pisang dianggap sebagai limbah organik.


Kulit pisang bisa untuk identifikasi kandungan boraks pada makanan.-bacakoran.co-

"Kami berharap, penelitian ini menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat," terang Alifia di Jakarta.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa salah satu bentuk pemanfaatannya yakni membuat material karbon dots dari kulit pisang.

"Kulit pisang mengandung banyak senyawa organik yang dapat diubah menjadi karbon dots. Karbon dots merupakan material berbasis karbon yang berukuran nano, non toksik, dan memiliki sifat berpendar dengan warna berbeda tergantung pada zat yang berikatan jika disinari dengan lampu UV," terangnya.

BACA JUGA:Tawaran Menggiurkan Kemenag Bagi Calon Mahasiswa PTKIN, Apa Saja Itu? Ini Kata Nyanyu Khodijah

"Dengan adanya sifat tersebut, maka karbon dots dapat digunakan sebagai alternatif identifikasi boraks pada makanan," tukasnya.

Kulit Pisang Bisa Identifikasi Kandungan Boraks Loh, Kok Bisa? Berikut Hasil Penelitian 5 Siswa MAN di Jakarta

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - pernah gak sih waswas bahwa makanan yang disantap itu mengandung boraks atau nggak? boraks merupakan bahan tambahan makanan yang berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia. 

boraks dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan manusia seperti pemicu kanker dan gagal ginjal. namun rasa waswas itu bisa dikurangi saat ini.

ini karena untuk menguji makanan mengandung boraks atau nggak bisa dilakukan dengan pisang. iya kulit pisang. kok bisa? 

lima siswa madrasah aliyah negeri 4 jakarta (man 4 jakarta) telah membuktikan bahwa kulit pisang bisa mendeteksi kandungan boraks pada makanan. penelitian dilakukan bahkan mengantarkan mereka meraih medali emas dalam kompetisi riset asean innovative science environmental and entrepreneur fair (aiseef) 2024.

mereka yang tergabung dalam tim riset man 4 jakarta meneliti tentang pemanfaatan karbon dots dari kulit pisang untuk identifikasi kandungan boraks pada makanan. 

tim ini terdiri dari alifia kayyisa (xii ipa 1), afralifia cahya nadira (xii ipa 1), ezza azkiya sanee (xii ipa 5), rifelli azkiyah luqman (xi-4), dan nadia pintenate (x-13).

menurut ketua tim alifia, awal mula ingin meneliti kulit pisang karena kulit pisang belum banyak dimanfaatkan. bahkan, kulit pisang dianggap sebagai limbah organik.


kulit pisang bisa untuk identifikasi kandungan boraks pada makanan.-bacakoran.co-

"kami berharap, penelitian ini menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat," terang alifia di jakarta.

berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa salah satu bentuk pemanfaatannya yakni membuat material karbon dots dari kulit pisang.

"kulit pisang mengandung banyak senyawa organik yang dapat diubah menjadi karbon dots. karbon dots merupakan material berbasis karbon yang berukuran nano, non toksik, dan memiliki sifat berpendar dengan warna berbeda tergantung pada zat yang berikatan jika disinari dengan lampu uv," terangnya.

"dengan adanya sifat tersebut, maka karbon dots dapat digunakan sebagai alternatif identifikasi boraks pada makanan," tukasnya.

penelitian tentang pemanfaatan karbon dots kulit pisang untuk deteksi boraks dilakukan selama tiga minggu di man 4 jakarta dengan guru pembimbing nugroho wahyu sumartono. 

meski demikian tim ini merasa jika perjuangan untuk menyelesaikan penelitian dan meraih prestasi riset tidaklah sia-sia. mereka bahkan berharap penelitian yang mereka lakukan dapat terus dikembangkan dan bermanfaat bagi masyarakat.

sekadar informasi, kompetisi aiseef merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh iysa berkerja sama dengan fakultas teknik universitas diponegoro, semarang. 

di tahun ke-5 ini aiseef 2024 dilaksanakan pada 2-5 februari 2024 dan diikuti oleh 447 tim yang berasal dari 17 negara (united arab emirates, kazakhstan, romania, iran, greece, turki, macedonia, portugal, amerika serikat, korea selatan, china, thailand, singapore, hong kong, filipina, malaysia, dan indonesia). 

sejumlah 152 tim mengikuti kompetisi secara offline atau luring sementara 295 tim lainnya mengikuti kompetisi online atau daring.(*) 

 

Tag
Share