Hasil Survei Polmark: Hanya 25% Pemilih Jokowi yang Mendukung Prabowo, Potensi Koalisi Anies dan Ganjar!

Ilustrasi hasil survei Potensi Koalisi Anies dan Ganjar di Pilpres Putaran Kedua--Freepik

Eep mengatakan bahwa jika terjadi dua putaran, Prabowo akan lebih mudah dikalahkan.

Pasangan Anies dan pasangan Ganjar akan membentuk koalisi karena mereka memiliki kepentingan yang sama, yaitu melawan Jokowi atau melawan praktik nepotisme yang terbuka.

BACA JUGA:Bongkar Kecurangan Pemilu 2024, Film Dirty Vote Dituduh Fitnah oleh Prabowo-Gibran

Dalam kondisi psikologi pemilih saat ini, Prabowo masih berpotensi kalah.

Meskipun mereka telah melakukan kecurangan secara masif dan terbuka, peluang untuk mengalahkan pasangan Prabowo tetap terbuka, menurut Eep yang juga mantan Litbang Republika.

Riset Polmark menarik perhatian lainnya adalah bahwa pemilih Jokowi banyak yang tidak memilih Prabowo.

Dari survei Polmark, hanya 25% pemilih Jokowi yang akan memilih Prabowo.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pemilih Jokowi tidak mendukung Prabowo.

BACA JUGA:Misteri di Balik Tidak Munculnya Film Dirty Vote di Hasil Pencarian YouTube

Eep juga menjelaskan bahwa tidak semua responden yang puas dengan kinerja Jokowi memilih Prabowo.

Dalam survei Polmark, hanya 26,4% mereka yang puas dengan kinerja Jokowi yang memutuskan untuk memilih Prabowo.

Menurut Eep, efek bansos dalam survei ini tidak signifikan.

Hanya 10,2% dari responden yang menerima bansos yang akan memilih Prabowo, sementara 40% dari mereka yang menolak mengaitkan bansos dengan pilihan politik mereka. 

Sementara itu, 14% dari responden masih belum memutuskan pilihan mereka.

BACA JUGA:Dirty Vote: Film Dokumenter yang Mengguncang Dunia Politik Indonesia

Hasil Survei Polmark: Hanya 25% Pemilih Jokowi yang Mendukung Prabowo, Potensi Koalisi Anies dan Ganjar!

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - terbaru dari polmark indonesia mengungkapkan bahwa pemilihan presiden () 2024 akan terdiri dari dua putaran, dan pasangan prabowo memiliki potensi untuk kalah.

menurut ceo polmark, saat ini hanya 38% yang telah memutuskan secara mantap untuk memilih prabowo.

ceo polmark indonesia, menegaskan hal tersebut di jakarta pada 11 februari 2024.

beliau menjelaskan bahwa memiliki perbedaan dengan survei-survei lain yang muncul belakangan ini.

survei lain menggunakan sampel responden sebanyak 1.200 orang dari seluruh indonesia, sementara survei polmark menggunakan sampel responden sebanyak 2.600 orang per provinsi.

dalam hal kualitas, survei polmark dianggap lebih akurat.

eep menambahkan bahwa survei-survei hari ini yang menyebutkan elektabilitas prabowo sudah melampaui 50% perlu ditanyakan lebih mendalam.

beliau yakin masih ada data kualitatif yang disembunyikan.

dengan demikian, beliau meyakini bahwa pilpres kali ini akan memasuki dua putaran.

survei polmark dilakukan pada tanggal 14-25 januari 2024, melibatkan 37 provinsi dengan jumlah responden per provinsi sebanyak 2.600 orang.

metode yang digunakan adalah multi stage random sampling dengan margin error sebesar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.

hasil survei menunjukkan bahwa prabowo mendapatkan dukungan sebesar 38%, anies 26%, dan ganjar 22%.

eep mengatakan bahwa jika terjadi dua putaran, prabowo akan lebih mudah dikalahkan.

pasangan anies dan pasangan ganjar akan membentuk koalisi karena mereka memiliki kepentingan yang sama, yaitu melawan jokowi atau melawan praktik nepotisme yang terbuka.

dalam kondisi psikologi pemilih saat ini, prabowo masih berpotensi kalah.

meskipun mereka telah melakukan kecurangan secara masif dan terbuka, peluang untuk mengalahkan pasangan prabowo tetap terbuka, menurut eep yang juga mantan litbang republika.

riset polmark menarik perhatian lainnya adalah bahwa pemilih jokowi banyak yang tidak memilih prabowo.

dari survei polmark, hanya 25% pemilih jokowi yang akan memilih prabowo.

hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pemilih jokowi tidak mendukung prabowo.

eep juga menjelaskan bahwa tidak semua responden yang puas dengan kinerja jokowi memilih prabowo.

dalam survei polmark, hanya 26,4% mereka yang puas dengan kinerja jokowi yang memutuskan untuk memilih prabowo.

menurut eep, efek bansos dalam survei ini tidak signifikan.

hanya 10,2% dari responden yang menerima bansos yang akan memilih prabowo, sementara 40% dari mereka yang menolak mengaitkan bansos dengan pilihan politik mereka. 

sementara itu, 14% dari responden masih belum memutuskan pilihan mereka.

angka ini menurun dari survei november lalu yang menunjukkan bahwa 20% dari responden belum memutuskan pilihan mereka.

Tag
Share