Antusiasme Tunanetra Palembang Menyambut Pemilu 2024

Antusiasme Tunanetra Palembang Menyambut Pemilu 2024--

BACAKORAN.CO - Pemilu 2024 semakin dekat. Rakyat Indonesia akan menentukan pilihan mereka untuk memilih pemimpin bangsa untuk lima tahun ke depan.

Namun, tidak semua orang memiliki kemudahan untuk melihat dan memilih calon yang diinginkan. Salah satunya adalah Rahmat Syafei, seorang tunanetra yang tinggal di Palembang.

Rahmat adalah salah satu dari sekian banyak penyandang tunanetra yang tetap bersemangat untuk menggunakan hak suaranya di pemilu 2024.

Bagi Rahmat, memilih adalah kewajiban sebagai warga negara yang peduli dengan masa depan bangsa.

BACA JUGA:Perludem Ajak Rakyat Awasi Suara di Pemilu 2024

“Karena kewajiban sebagai warga negara,” ujar Rahmat dengan lantang saat BACAKORAN.CO mengunjungi tempat kerjanya di Panti Pijat Pertuni, Jalan Seduduk Putih Palembang, Selasa (13/2/2024).

Meski tidak bisa melihat, Rahmat tidak merasa kesulitan untuk memilih calon yang diinginkan.

Rahmat sudah dua kali mencoblos di pemilu 2019 dan 2014 dengan menggunakan fasilitas braille, yaitu sistem tulisan sentuh yang khusus dibuat untuk tunanetra.

Rahmat mengatakan, ia bisa memilih sendiri di bilik suara tanpa pendamping, berkat fasilitas braille yang disediakan oleh KPU.

Rahmat juga mengaku selalu mengikuti perkembangan informasi tentang calon presiden yang akan bertarung di pemilu 2024.

BACA JUGA:KPU Ajak Rakyat Awasi Suara di Pemilu 2024

Rahmat mengatakan, penting untuk mengetahui program dan latar belakang calon presiden agar tidak menyesal di kemudian hari.

“Semua orang berhak dan memiliki kewajiban terhadap negara, makanya kita harus memilih.

Tidak melihat kondisi apapun. Kalau niat memilih tentu antusias menyambut pesta demokrasi,” kata Rahmat.

Rahmat juga tidak peduli dengan usianya yang sudah 60 tahun. Baginya, memilih adalah bentuk partisipasi dan kontribusi terhadap dinamika politik Indonesia.

Rahmat mengatakan, ia akan kecewa jika ada warga yang tidak mau memilih atau golput.

“Sebenarnya apa yang buatnya tidak mau milih dan golput? Memang pilihan ini hak, tetapi lebih baik memilih supaya kita paham dinamika politik negara,” ucap Rahmat.

BACA JUGA:Muslim, Baca Doa ini Sebelum Coblos Surat Suara di Pemilu 2024, Agar Diberi Pemimpin yang Amanah

Antusiasme Tunanetra Palembang Menyambut Pemilu 2024

djarwo

djarwo


- semakin dekat. rakyat indonesia akan menentukan pilihan mereka untuk memilih pemimpin bangsa untuk lima tahun ke depan.

namun, tidak semua orang memiliki kemudahan untuk melihat dan memilih calon yang diinginkan. salah satunya adalah rahmat syafei, seorang tunanetra yang tinggal di palembang.

rahmat adalah salah satu dari sekian banyak penyandang tunanetra yang tetap bersemangat untuk menggunakan hak suaranya di pemilu 2024.

bagi rahmat, memilih adalah kewajiban sebagai yang peduli dengan masa depan bangsa.

“karena kewajiban sebagai warga negara,” ujar rahmat dengan lantang saat bacakoran.co mengunjungi tempat kerjanya di panti pijat pertuni, jalan seduduk putih palembang, selasa (13/2/2024).

meski tidak bisa melihat, rahmat tidak merasa kesulitan untuk memilih calon yang diinginkan.

rahmat sudah dua kali di pemilu 2019 dan 2014 dengan menggunakan fasilitas braille, yaitu sistem tulisan sentuh yang khusus dibuat untuk tunanetra.

rahmat mengatakan, ia bisa memilih sendiri di bilik suara tanpa pendamping, berkat fasilitas braille yang disediakan oleh kpu.

rahmat juga mengaku selalu mengikuti perkembangan informasi tentang calon presiden yang akan bertarung di pemilu 2024.

rahmat mengatakan, penting untuk mengetahui program dan latar belakang calon presiden agar tidak menyesal di kemudian hari.

“semua orang berhak dan memiliki kewajiban terhadap negara, makanya kita harus memilih.

tidak melihat kondisi apapun. kalau niat memilih tentu antusias menyambut pesta demokrasi,” kata rahmat.

rahmat juga tidak peduli dengan usianya yang sudah 60 tahun. baginya, memilih adalah bentuk partisipasi dan kontribusi terhadap dinamika politik indonesia.

rahmat mengatakan, ia akan kecewa jika ada warga yang tidak mau memilih atau golput.

“sebenarnya apa yang buatnya tidak mau milih dan golput? memang pilihan ini hak, tetapi lebih baik memilih supaya kita paham dinamika politik negara,” ucap rahmat.

rahmat juga berpesan kepada pemilih baru agar lebih teliti dan cermat saat mencoblos.

rahmat mengatakan, "momen pertama kali memilih adalah pengalaman yang berharga dan tak terlupakan".

selain itu juga mengatakan, hambatan bukan menjadi alasan untuk tidak memilih. “kalau ada hambatan, kita harus cari solusinya.

jangan sampai kita melewatkan kesempatan untuk memilih pemimpin yang baik untuk bangsa kita,” tutur rahmat.

Tag
Share