Ganjar Anggap Terlalu Cepat Bahas Pertemuan Megawati-Jokowi
Ganjar Anggap Terlalu Cepat Bahas Pertemuan Megawati-Jokowi--
BACAKORAN.CO - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menganggap terlalu cepat untuk membahas kemungkinan pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ganjar mengatakan, pertemuan itu bisa dilakukan kapan saja tanpa harus menunggu hasil pemilu.
Ganjar menyampaikan hal itu saat ditanya wartawan usai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Nomor 11, Lempongsari, Gajah Mungkur, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (14/2/2024).
Ganjar merespons pernyataan mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang menyebutkan, jika Ganjar menang pilpres, ia bisa membuka peluang pertemuan antara Megawati dan Jokowi.
BACA JUGA:Usai Melakukan Pencoblosan, Anies Baswedan Menekankan Pentingnya Pemilu yang Jujur dan Adil
“Nanti, terlalu cepat. Kalau ketemu kan ketemu setiap saat, nggak ada urusan pemilu juga bisa ketemu, kan silahturahmi mesti kita jaga terus kan,” ujar Ganjar.
Ganjar mengaku tidak mau terburu-buru membicarakan hal-hal yang belum pasti.
Ia mengatakan, yang terpenting saat ini adalah menjaga proses pemilu agar berjalan jujur dan adil.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penghitungan suara.
“Nggak ke mana-mana, emang ke mana, kita tunggu saja hasilnya. Pesan pemilu hari ini semua dijaga, semua saling menjaga, agar pelaksanaannya betul-betul menunjukkan kualitas demokrasi kita hari ini,” kata Ganjar.
Ganjar mencoblos bersama istrinya, Siti Atikoh, dan anaknya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar.
Ia mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Ia tampak ceria dan mengacungkan jempol setelah mencoblos.
Ganjar merupakan calon presiden yang diusung oleh Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Gelora Indonesia. Ia berpasangan dengan Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, sebagai calon wakil presiden.
Ganjar menghadapi dua rival di pilpres, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1) yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Garuda, dan Partai Ummat; serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2) yang diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Buruh.
Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.
Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.
BACA JUGA:Jangan Sampai Salah! Begini Panduan dan Cara Mencoblos di Pemilu 2024 Serta Syarat dan Larangannya, Yuk Simak
Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha’at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari s.d. 20 Maret 2024.