Wow! Diberi Rokok dan Kopi, 144 ODGJ di Panti Sosial Sumatera Selatan Ikut Salurkan Hak Suara

ODGJ : Sedkitnya 144 ODGJ di Panti Rehabiliasi Gelandangan dan ODGJ Sumsel, ikut salurkan hak suara di TPS 10, Sukamaju Palembang. (foto donibae)--

BACAKORAN.CO -- Sedikitnya 144 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berada di Panti Rehabilitasi Gelandangan dan ODGJ Provinsi Sumatera Selatan yang berada di Jl Residen H Najamuddin Sukamaju, Kecamatan  Sako Kota Palembang,  ikut salurkan hak suaranya.

Mereka ikut nyoblos dalam  Pesta Demokrasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dan pemilihan Calon Anggota Legislatif 2024.

Mereka menyalurkan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 RT 4 RW 02 Kelurahan Sukamaju Kecamatan Sako Kota Palembang, Rabu 14 Februari 2024.

Di TPS yang berada di lingkungan panti tersebut juga melayani  pemilih dari warga RT 04."Di TPS kita, dalam Daftar Pemilih Tetap terdapat 289 mata pilih, termasuk diantaranya warga binaan dalam Panti ini,"jelas Ketua TPS 10, Hidayat Yusuf.

BACA JUGA:Usai Melakukan Pencoblosan, Anies Baswedan Menekankan Pentingnya Pemilu yang Jujur dan Adil

BACA JUGA:Ditanya Peluang Kembali Jabat Menteri Jika Prabowo – Gibran Menang, Luhut Jawab Begini Usai Nyoblos di Bali!
 
Dia menjelaskan, agar pemilihan di TPS tersebut berjalan tertib dan lancar, pihaknya mendahulukan pemilih dari masyarakat umum.

"Setelah masyarakat umum selesai atau sudah lengang, baru kita melayani hak pilih dari penghuni panti yang diantaranya merupakan ODGJ,"jelasnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Panti Sosial, Andi Faisal, SSos, MSi menjelaskan ada sekitar 144 ODGJ yang mempunyai hak suara.  Mereka diberikan kesempatan untuk menyalurkan hak suaranya ke TPS.

"Nanti di daam TPS dan di bilik suara, mereka akan di dampingi petugas dari panti, ini sudah mencapat persetujuan dari Badan Pengawas Pemilu,"jelasnya seraya menambahkan, jika saat ini seluruh penghuni panti sosial itu mencapai 185 orang.

BACA JUGA:Jokowi Blak-blakan Soal Beras Langka di Pasar, Ternyata Ini Biang Keroknya!

BACA JUGA:Ganjar Anggap Terlalu Cepat Bahas Pertemuan Megawati-Jokowi



"Tidak semuanya masuk DPT dan bisa mencoblos. Ada sekitar 10 orang yang masih dalam perawatan dan pengobatan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar, ada juga yang masih dalam isolasi dan belum bisa diajak komunikasi secara normal,"jelasnya.

Apakah sebelumnya ada sosialiasi tentang Pemilu kepada para ODGJ sehingga mereka paham? Andi mengatakan jika pihaknya hanya memberikan penjelaskan bahwa ada Pemilu Presiden dengan 3 calaon,  DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota dan DPD

"Kita hanya menjelaskan tetapi tidak mengarahkan memilih orng tertentu,"ucapnya. "Kemudian untuk pendamping dibilik suara, hanya menanyakan siapa yang akan mereka pilih, mereka hanya diarahkan kepada yang hendak mereka pilih agar jangan sampai salah dalam pencobosan,"ucapnya.

"Jangan sampai kertas suaranya belum di buka lalu mereka coblos. ODGJ ini juga tidak bisa kita atur, kalau kita atur mereka tidak mau,"katanya.

BACA JUGA:Usai Melakukan Pencoblosan, Anies Baswedan Menekankan Pentingnya Pemilu yang Jujur dan Adil

BACA JUGA:Waduh! Website Resmi KPU RI Tidak Dapat Diakses saat Pemilu 2024, Apa Penyebabnya?

Andi Faisal menambahkan, jika di dalam bilik, ODGJ tidak mau mencoblos, maka pendamping tidak bisa memaksakan.

Sementara itu, pantauan media ini, para pemilih ODGJ ini baru mencoblos  sekira pukul 11.30 saat TPS mulai lengang. Mereka dikeluarkan secara berkelompok yang di kawal sejumlah petugas panti sesuai undangan dari PPS.

Uniknya, setelah di panggil satu persatu, mereka juga diberi sebatang rokok dan sebungkus kopi sachet."Kalau tidak begini, terkadang mereka ini tidak mau di panggil,"jelas Yanto, salah satu petugas panti.

Sebagian mereka ada yang bisa diajak berkomunikasi oleh petugas TPS, namun juga  yang harus dibimbing oleh petugas panti.

BACA JUGA:Pertama Kali Nyoblos, Begini Kriteria Presiden Pilihan Abu Bakar Ba’asyir

BACA JUGA:Hari Kasih Sayang atau Valentine? TPS Pink di Palembang, Pemilih Dapat Cokelat Setelah Coblos

Mulai dari menandanatangani suarat suara, mengambil surat suara, menuju bilik suara, mencoblos dan mencelupkan jari ke tinta. Saat di dalam bilik suara, para ODGJ ini juga terlihat di dampingi petugas.

Wow! Diberi Rokok dan Kopi, 144 ODGJ di Panti Sosial Sumatera Selatan Ikut Salurkan Hak Suara

Doni Bae

Doni Bae


bacakoran.co -- sedikitnya (odgj) yang berada di provinsi sumatera selatan yang berada di jl residen h najamuddin sukamaju, kecamatan  sako kota palembang, .

mereka ikut nyoblos dalam  pesta demokrasi pemilihan umum presiden dan wakil presiden dan pemilihan calon anggota legislatif 2024.

mereka menyalurkan hak suaranya di tempat pemungutan suara (tps) 10 rt 4 rw 02 kelurahan sukamaju kecamatan sako kota palembang, rabu 14 februari 2024.

di tps yang berada di lingkungan panti tersebut juga melayani  pemilih dari warga rt 04."di tps kita, dalam daftar pemilih tetap terdapat 289 mata pilih, termasuk diantaranya warga binaan dalam panti ini,"jelas ketua tps 10, hidayat yusuf.


 
dia menjelaskan, agar pemilihan di tps tersebut berjalan tertib dan lancar, pihaknya mendahulukan pemilih dari masyarakat umum.

"setelah masyarakat umum selesai atau sudah lengang, baru kita melayani hak pilih dari penghuni panti yang diantaranya merupakan odgj,"jelasnya.

kepala unit pelaksana teknis (upt) panti sosial, andi faisal, ssos, msi menjelaskan ada sekitar 144 odgj yang mempunyai hak suara.  mereka diberikan kesempatan untuk menyalurkan hak suaranya ke tps.

"nanti di daam tps dan di bilik suara, mereka akan di dampingi petugas dari panti, ini sudah mencapat persetujuan dari badan pengawas pemilu,"jelasnya seraya menambahkan, jika saat ini seluruh penghuni panti sosial itu mencapai 185 orang.



"tidak semuanya masuk dpt dan bisa mencoblos. ada sekitar 10 orang yang masih dalam perawatan dan pengobatan di rumah sakit ernaldi bahar, ada juga yang masih dalam isolasi dan belum bisa diajak komunikasi secara normal,"jelasnya.

apakah sebelumnya ada sosialiasi tentang pemilu kepada para odgj sehingga mereka paham? andi mengatakan jika pihaknya hanya memberikan penjelaskan bahwa ada pemilu presiden dengan 3 calaon,  dpr ri, dprd provinsi, dprd kota dan dpd

"kita hanya menjelaskan tetapi tidak mengarahkan memilih orng tertentu,"ucapnya. "kemudian untuk pendamping dibilik suara, hanya menanyakan siapa yang akan mereka pilih, mereka hanya diarahkan kepada yang hendak mereka pilih agar jangan sampai salah dalam pencobosan,"ucapnya.

"jangan sampai kertas suaranya belum di buka lalu mereka coblos. odgj ini juga tidak bisa kita atur, kalau kita atur mereka tidak mau,"katanya.



andi faisal menambahkan, jika di dalam bilik, odgj tidak mau mencoblos, maka pendamping tidak bisa memaksakan.

sementara itu, pantauan media ini, para pemilih odgj ini baru mencoblos  sekira pukul 11.30 saat tps mulai lengang. mereka dikeluarkan secara berkelompok yang di kawal sejumlah petugas panti sesuai undangan dari pps.

uniknya, setelah di panggil satu persatu, mereka juga diberi sebatang rokok dan sebungkus kopi sachet."kalau tidak begini, terkadang mereka ini tidak mau di panggil,"jelas yanto, salah satu petugas panti.

sebagian mereka ada yang bisa diajak berkomunikasi oleh petugas tps, namun juga  yang harus dibimbing oleh petugas panti.

mulai dari menandanatangani suarat suara, mengambil surat suara, menuju bilik suara, mencoblos dan mencelupkan jari ke tinta. saat di dalam bilik suara, para odgj ini juga terlihat di dampingi petugas.

semua proses pemungutan suara ini juga di saksikan sejumlah saksi partai politik yang hadir.

Tag
Share