Bahaya? Pembullyan di Sekolah dan Dunia Maya: Apa Pengaruhnya bagi Kesehatan Fisik dan Mental Anak?

Bahaya? Pembullyan di Sekolah dan Dunia Maya: Apa Pengaruhnya bagi Kesehatan Fisik dan Mental Anak?gbr ilustrasi bacakoran--

BACAKORAN.CO - Pembullyan adalah perilaku yang tidak bisa ditolerir di mana pun, termasuk di lingkungan sekolah. Pembullyan bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental anak, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku.

Berikut adalah beberapa dampak pembullyan bagi anak yang sering mengalaminya:

1. Ketakutan dan kecemasan

Anak yang menjadi korban pembullyan bisa merasa takut dan cemas untuk pergi ke sekolah atau berinteraksi dengan teman-temannya.

Anak yang menjadi pelaku pembullyan juga bisa merasa cemas karena takut ketahuan atau dihukum.

BACA JUGA:Kasus Bullying Disundut Rokok yang Diduga Melibatkan Anak Artis VR, Begini Klarifikasi Binus Serpong School

2. Kehilangan kepercayaan diri

Anak yang menjadi korban pembullyan bisa merasa rendah diri, tidak berharga, dan tidak mampu melakukan hal-hal positif.

Anak yang menjadi pelaku pembullyan juga bisa merasa tidak puas dengan dirinya sendiri dan mencari pengakuan dari orang lain dengan cara yang salah.

3. Mengisolasi diri

Anak yang menjadi korban pembullyan bisa merasa kesepian, tidak punya teman, dan tidak dihargai oleh lingkungan sosialnya.

Anak yang menjadi pelaku pembullyan juga bisa merasa tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang lain dan sulit untuk bersosialisasi.

4. Depresi

Anak yang menjadi korban pembullyan bisa mengalami depresi, yaitu gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, dan tidak bersemangat.

Bahaya? Pembullyan di Sekolah dan Dunia Maya: Apa Pengaruhnya bagi Kesehatan Fisik dan Mental Anak?

djarwo

djarwo


- pembullyan adalah yang tidak bisa ditolerir di mana pun, termasuk di lingkungan sekolah. pembullyan bisa berdampak buruk bagi dan mental anak, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku.

berikut adalah beberapa dampak pembullyan bagi anak yang sering mengalaminya:

1. ketakutan dan kecemasan

anak yang menjadi korban pembullyan bisa merasa takut dan cemas untuk pergi ke sekolah atau berinteraksi dengan teman-temannya.

anak yang menjadi pelaku pembullyan juga bisa merasa cemas karena takut ketahuan atau dihukum.

2. kehilangan kepercayaan diri

anak yang menjadi korban pembullyan bisa merasa rendah diri, tidak berharga, dan tidak mampu melakukan hal-hal positif.

anak yang menjadi pelaku pembullyan juga bisa merasa tidak puas dengan dirinya sendiri dan mencari pengakuan dari orang lain dengan cara yang salah.

3. mengisolasi diri

anak yang menjadi korban pembullyan bisa merasa kesepian, tidak punya teman, dan tidak dihargai oleh sosialnya.

anak yang menjadi pelaku pembullyan juga bisa merasa tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang lain dan sulit untuk bersosialisasi.

4. depresi

anak yang menjadi korban pembullyan bisa mengalami depresi, yaitu gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, dan tidak bersemangat.

anak yang menjadi pelaku pembullyan juga bisa mengalami depresi karena merasa bersalah, menyesal, atau tidak bahagia.

5. bunuh diri

anak yang menjadi korban pembullyan bisa memiliki pikiran atau tindakan untuk mengakhiri hidupnya karena merasa tidak ada harapan, tidak ada jalan keluar, atau tidak ada yang peduli.

anak yang menjadi pelaku pembullyan juga bisa memiliki pikiran atau tindakan untuk bunuh diri karena merasa tidak ada arti hidup, tidak ada tujuan, atau tidak ada yang mencintai.

pembullyan lewat dunia maya atau cyberbullying adalah bentuk pembullyan yang dilakukan melalui media sosial, internet, atau perangkat elektronik lainnya.

cyberbullying bisa berupa hinaan, ancaman, gosip, fitnah, atau penyebaran foto atau video yang mempermalukan.

cyberbullying bisa memiliki dampak yang sama atau bahkan lebih besar daripada pembullyan secara langsung, karena alasan-alasan berikut:

1. lebih luas dan tidak terbatas

cyberbullying bisa menjangkau lebih banyak orang dan tidak terbatas oleh waktu atau tempat.

korban bisa menerima pesan atau komentar yang menyakitkan kapan saja dan di mana saja, bahkan di rumah yang seharusnya menjadi tempat yang aman.

pelaku juga bisa lebih mudah menyebarkan informasi yang tidak benar atau merugikan korban kepada orang-orang yang tidak dikenal.

2. lebih anonim dan tidak terkontrol

cyberbullying bisa dilakukan dengan cara yang lebih anonim dan tidak terkontrol.

pelaku bisa menggunakan nama samaran, akun palsu, atau perangkat orang lain untuk menyembunyikan identitasnya.

pelaku juga bisa lebih sulit untuk dilacak, dilaporkan, atau disanksi.

korban juga bisa lebih sulit untuk menghapus atau menghindari pesan atau konten yang tidak diinginkan.

3. lebih permanen dan tidak terhapus

cyberbullying bisa lebih permanen dan tidak terhapus.

pesan atau konten yang dikirim atau diposting oleh pelaku bisa tersimpan di internet atau perangkat elektronik selamanya.

korban juga bisa lebih sulit untuk melupakan atau mengatasi pengalaman yang traumatis.

pembullyan adalah perilaku yang merugikan orang lain secara sadar dan berulang-ulang dengan penyalahgunaan kekuasaan.

pembullyan bisa terjadi di sekolah maupun di dunia maya. pembullyan bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental anak, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku.

pembullyan bisa menyebabkan ketakutan, kecemasan, kehilangan kepercayaan diri, isolasi, depresi, hingga bunuh diri.

pembullyan lewat dunia maya bisa lebih luas, anonim, tidak terkontrol, permanen, dan tidak terhapus.

pembullyan harus segera diatasi dengan kerjasama dan komunikasi antara siswa, orang tua, guru, dan pihak sekolah.

pembullyan harus dicegah dengan memberikan edukasi, pengawasan, sanksi, dan dukungan yang tepat.

pembullyan harus dihindari dengan menghargai dan menghormati perbedaan dan keberagaman yang ada di antara kita.

Tag
Share