bacakoran.co

Kabinet Baru Prabowo – Gibran Tanpa Pak Bas, Bagaimana Nasib Pembangunan Infrastuktur Indonesia?

Kabinet Prabowo - Gibran akan melanjutkan program Presiden Jokowi, fokus pada pembangunan infrastruktur dan fisik secara besar-besaran.--hutama karya

BACA JUGA:Prabowo Harus Ajak Mega Rekonsiliasi untuk Wujudkan Mimpi SBY

Termasuk di dalamnya adalah masalah good governance yang menjadi perhatian bagi sebagian besar masyarakat, pelaku usaha, dan investor.

Ini merupakan kekhawatiran ke depan, di mana kebijakan pembangunan yang memiliki banyak kelemahan selama 10 tahun terakhir kemungkinan akan terus berlanjut.

Juga, kualitas pembangunan ekonomi yang belum merata dalam distribusi pendapatan serta penanganan masyarakat miskin yang kemungkinan besar masih akan bergantung pada bantuan sosial.

“Kurang memperhatikan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat bawah," tukasnya.

Kabinet Baru Prabowo – Gibran Tanpa Pak Bas, Bagaimana Nasib Pembangunan Infrastuktur Indonesia?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – pasangan nomor urut 2, prabowo subianto - gibran rakabuming raka unggul dalam hitung cepat atau quick count .

begitupun dalam hasil komisi pemilihan umum (kpu), prabowo – gibran sementara unggul telak dari pasangan lainnya, anies baswedan – muhaimin iskandar dan ganjar pranowo – mahfud md.

menyusul hasil tersebut, saat ini bocoran daftar nama-nama calon menteri di pun tersebar di media sosial (medsos).

sejumlah nama-nama baru masuk dalam daftar tersebut, menggantikan nama-nama lama.

nama basuki hadimuljono alias pak bas yang saat ini menjabat menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat (pupr) hilang pada cabinet prabowo – gibran.

namanya digantikan m ridwan kamil, gubernur jawa barat periode 2018 -2023.

lantas bagaimana nasib pembangunan infrastruktur yang sudah berjalan dan dalam rencana di bawah kepemimpinan prabowo – gibran tanpa adanya nama pak bas?

menurut nailul huda, ekonom center of economic and law studies (celios), kemenangan prabowo-gibran kemungkinan tidak akan banyak mengubah masa depan indonesia.

pasalnya, visi dan program yang diusung oleh pasangan nomor urut 2 tersebut cukup mirip dengan kebijakan yang telah diterapkan oleh presiden joko widodo (jokowi) selama dua periode sebelumnya.

tentu kebijakan prabowo-gibran tidak akan jauh berbeda dengan jokowi, yaitu fokus pada pembangunan infrastruktur dan fisik secara besar-besaran.

“dengan strategi yang sama, saya perkirakan pertumbuhan ekonomi indonesia masih akan tetap berada di kisaran 5 persen," terang nailul dalam pernyataannya dikutip dari detik.com hari ini, selasa (20/2/2024).

apalagi jika komposisi kabinetnya kemungkinan besar sama.

maka kebijakan yang diambil akan cenderung tetap sama dan tidak akan berdampak signifikan.

nailul juga menggarisbawahi kondisi anggaran pendapatan dan belanja negara (apbn) di bawah pemerintahan prabowo-gibran.

adanya megaproyek ibu kota negara (ikn) nusantara dan program makan siang gratis, dikhawatirkan apbn akan semakin terbebani.

apbn diprediksi akan semakin berat jika kebijakan yang telah diterapkan oleh jokowi dilanjutkan dan ditambah dengan program baru dari prabowo-gibran.

“program makan siang gratis dan kebijakan lainnya akan menguras apbn," cetusnya.

dalam kondisi seperti ini, terang nailul huda, pemerintah mungkin akan semakin banyak bergantung pada utang negara.

jika kebijakan terus berjalan tanpa pertimbangan yang matang, diperkirakan utang negara dapat meningkat hingga 1,5 hingga 2 kali lipat pada tahun 2029.

“ini adalah sesuatu yang harus kita awasi," tambahnya.

di sisi lain, mohammad faisal, direktur eksekutif center of reform on economics (core) indonesia berpendapat bahwa keputusan prabowo-gibran untuk melanjutkan program-program yang telah diterapkan oleh jokowi akan memberikan arah kebijakan yang lebih jelas bagi para investor.

"kita sudah dapat melihat arah kebijakan yang akan diambil ke depan. dengan prabowo-gibran yang jelas-jelas akan melanjutkan kebijakan jokowi, ini akan memberikan kejelasan bagi para investor dalam hal prediksi dan kebijakan," jelas faisal.

faisal sendiri memperkirakan ekonomi indonesia pada tahun 2024 akan mengalami sedikit penurunan menjadi sekitar 5 persen.

namun, arah kebijakan ke depan, termasuk kelemahan yang terlihat selama 10 tahun kepemimpinan jokowi, tetap menjadi perhatian.

termasuk di dalamnya adalah masalah good governance yang menjadi perhatian bagi sebagian besar masyarakat, pelaku usaha, dan investor.

ini merupakan kekhawatiran ke depan, di mana kebijakan pembangunan yang memiliki banyak kelemahan selama 10 tahun terakhir kemungkinan akan terus berlanjut.

juga, kualitas pembangunan ekonomi yang belum merata dalam distribusi pendapatan serta penanganan masyarakat miskin yang kemungkinan besar masih akan bergantung pada bantuan sosial.

“kurang memperhatikan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat bawah," tukasnya.

Tag
Share