bacakoran.co

Bukan Sekedar Ejekan! Ini Lho Jenis-jenis Bullying yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya

Jenis-jenis Bullying--Suarasurabaya.net

BACA JUGA:4 Tips Cara Mengajarkan Anak Laki-Laki dan Perempuan Agar Jadi Pribadi yang Baik dari dr Aisah Dahlan

4. Bullying seksual adalah bullying yang menggunakan perilaku seksual yang tidak diinginkan atau tidak pantas untuk melecehkan, merendahkan, atau mempermalukan korban. 

Contoh bullying seksual adalah meraba, mencium, atau memegang bagian tubuh korban tanpa izin, membuat komentar atau lelucon cabul, atau menyebarluaskan foto atau video intim korban.

Bagaimana cara mengatasi bullying

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh korban, pelaku, maupun saksi bullying, yaitu:

BACA JUGA:Strategi Menasehati Anak Laki-laki Menurut dr Aisah Dahlan, Yuk Simak Penjelasannya Moms...

1. Korban bullying harus berani melawan atau melaporkan bullying yang dialaminya kepada orang yang dapat dipercaya, seperti guru, orang tua, teman, atau konselor. 

Korban juga harus menjaga kepercayaan diri, kesehatan mental.

Dan kesejahteraan fisiknya dengan melakukan aktivitas positif. 

Bergaul dengan orang-orang yang mendukung, dan mencari bantuan profesional jika perlu.

BACA JUGA:Strategi Efektif Mengelola Emosi Anak! Simak Penjelasannya dari dr Aisah Dahlan untuk Orang Tua Hadapi Tantrum

2. Pelaku bullying harus menyadari bahwa perilakunya salah dan berhenti melakukan bullying. 

Pelaku juga harus meminta maaf kepada korban dan berusaha memperbaiki hubungan dengan korban. 

Pelaku juga harus mencari tahu alasan di balik perilakunya dan mencari bantuan untuk mengatasi masalah pribadi atau sosial yang mungkin dialaminya.

4. Saksi bullying harus berperan aktif untuk mencegah atau menghentikan bullying yang terjadi di sekitarnya. 

Bukan Sekedar Ejekan! Ini Lho Jenis-jenis Bullying yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya

Melly

Melly


bacakoran.co - adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang oleh seseorang atau kelompok terhadap orang lain yang lebih lemah atau rentan.  

bullying dapat menyebabkan negatif bagi korban, pelaku maupun saksi.

seperti stres, depresi, trauma, kecemasan, rendah diri, isolasi sosial, bahkan bunuh diri.

dapat terjadi di mana saja, seperti di sekolah, tempat kerja, lingkungan sosial, bahkan di dunia maya. 

juga dapat berbentuk verbal, fisik, psikologis, maupun seksual. 

berikut adalah beberapa yang perlu diketahui:

1. bullying verbal adalah bullying yang menggunakan kata-kata untuk menyerang, menghina, mengancam atau mempermalukan korban. 

contoh bullying verbal adalah mencemooh, mengejek, mengolok-olok, menyebarkan gosip, atau mengucapkan kata-kata kasar, rasis, atau seksis.

2. bullying fisik adalah bullying yang menggunakan kekerasan fisik untuk melukai, menyakiti, atau merusak barang milik korban. 

contoh bullying fisik adalah menendang, meninju, menampar, mendorong, menjambak, atau merusak buku, tas, atau pakaian korban.

3. bullying psikologis adalah bullying yang menggunakan tekanan mental atau emosional untuk mengintimidasi, menakut-nakuti, atau mengontrol korban.

 contoh bullying psikologis adalah mengancam, memeras, memboikot, mengucilkan, atau memanipulasi korban.

4. bullying seksual adalah bullying yang menggunakan perilaku seksual yang tidak diinginkan atau tidak pantas untuk melecehkan, merendahkan, atau mempermalukan korban. 

contoh bullying seksual adalah meraba, mencium, atau memegang bagian tubuh korban tanpa izin, membuat komentar atau lelucon cabul, atau menyebarluaskan foto atau video intim korban.

bagaimana? 

ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh korban, pelaku, maupun saksi bullying, yaitu:

1. korban bullying harus berani melawan atau melaporkan bullying yang dialaminya kepada orang yang dapat dipercaya, seperti guru, orang tua, teman, atau konselor. 

korban juga harus menjaga kepercayaan diri, kesehatan mental.

dan kesejahteraan fisiknya dengan melakukan aktivitas positif. 

bergaul dengan orang-orang yang mendukung, dan mencari bantuan profesional jika perlu.

2. pelaku bullying harus menyadari bahwa perilakunya salah dan berhenti melakukan bullying. 

pelaku juga harus meminta maaf kepada korban dan berusaha memperbaiki hubungan dengan korban. 

pelaku juga harus mencari tahu alasan di balik perilakunya dan mencari bantuan untuk mengatasi masalah pribadi atau sosial yang mungkin dialaminya.

4. saksi bullying harus berperan aktif untuk mencegah atau menghentikan bullying yang terjadi di sekitarnya. 

saksi juga harus memberikan dukungan dan perlindungan kepada korban dan melaporkan bullying yang terjadi kepada orang yang berwenang. 

saksi juga harus menolak untuk ikut serta atau menyaksikan bullying yang terjadi.

bullying adalah masalah serius yang harus diatasi bersama-sama oleh semua pihak yang terlibat. 

dengan meningkatkan kesadaran, empati, dan toleransi, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan harmonis untuk semua orang.***

Tag
Share