Rupiah Tertekan Lonjakan Harga Beras dan Bayang-bayang Inflasi
Rupiah tertekan kekhawatiran pasar atas terjadinya lonjakan harga beras yang potensi mengakibatkan naiknya inflasi.--freepik
Menurut Analis pasar uang Lukman Leong, rupiah tertekan sentimen pasar yang khawatir atas inflasi.
Meski indeks dolar AS sedang menurun, kondisi itu cukup menekan rupiah.
BACA JUGA:Data Properti AS di Luar Ekspekstasi Pasar, Begini Perkiraan Nilai Tukar Rupiah Hari Ini
BACA JUGA:Fokus Pelaku Pasar Tertuju ke Sini, Rupiah Dibuka Lanjut Melemah
"Tingginya harga beras dikhawatirkan dapat mendorong naiknya harga kebutuhan pokok lainnya dan inflasi," ujar Lukman.
Lonjakan inflasi, terangnya, memicu kekhawatiran pasar bahwa Bank Indonesia (BI) akan semakin agresif menaikkan suku bunga acuan.
Sebelumnya, Ekonom CIMB Niaga, Mika Martumpal mengungkapkan, twin deficit kerap memberikan dampak negatif pada pasar keuangan Indonesia.
Meski faktor suku bunga acuan dan prospek pertumbuhan global juga mempengaruhi stabilitas pasar.
BACA JUGA:Nasib Rupiah Pagi Ini setelah Prabowo – Gibran Unggul Telak versi Quick Count!
Kepala Divisi Treasury BTN Sindhu Rahadian Ardita mengamati bahwa twin deficit sudah menjadi hal umum di Indonesia.
Namun, upaya pemerintah untuk mendorong hilirisasi dapat membantu dalam mencapai surplus transaksi berjalan sehingga dapat menekan twin deficit.