bacakoran.co

Ponpes Kediri Tempat Santri Tewas Dianiaya Belum Miliki Izin Operasional, Ini Kata Kemenag Jatim

Tempat santri tewas dianiaya ternyata belum memiliki izin operasional--Antaranews.com

Mengungkapkan bahwa anaknya sempat meminta tolong dan minta dijemput dari pasantrennya, di Mojo, Kediri, pada Senin (19/2/2024) lalu.

BACA JUGA:Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, 3.931 Panwaslu Alami Musibah, 45 di Antaranya Meninggal, Ini Langkah Bawaslu

Suyanti mengatakan bahwa anaknya Bintang hanya mengirim pesan singkat. 

Ia pun menyuruh anaknya untuk bersabar sampai bulan Ramadhan untuk pulang. 

Namun, dia tetap mendesak untuk segera dijemput.

“Cepet sini. Aku takut ma, ma tolong. Sini cepet jemput,” itulah isi pesan yang dikirim Bintang kepada ibunya.

BACA JUGA:Deni Victoria : Ini Kemenangan Bersama, Partai Demokrat Pecahkan Rekor Raih 5 Kursi, Ini Rahasianya

Suyanti hanya bisa memberi pesan dan menyarankan anaknya untuk melaporkan kepada kiai pengasuh pesantren jika ada masalah. 

Untuk menenangkan anaknya, Suyanti berjanji akan memberikan sepeda motor untuk Bintang.

“Doakan mama ma mbake. Jaga diri jaga kesehatan. Semangat belajar karena lulus satu tahun lagi motor menanti,” kata Suyanti kepada Bintang.

Namun, harapan itu pupus karena Bintang anak bungsu itu tewas dianiaya oleh seniornya. 

BACA JUGA:Peringati HKG-PKK ke-52, TP PKK Sumsel Sukseskan Gerakan Tanam Cabai Serentak se-Indonesia

Ia pun menangis histeris melihat jenazah anaknya dalam keadaan penuh luka dan lebam.

Sebelumnya, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji menyatakan bahwa polisi telah memastikan Bintang Balqis Maulana (14) santri asal Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi itu tewas dianiaya.

Ia menuturkan bahwa ada empat tersangka yang merupakan santri, yaitu MN (18) asal Sidorjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) Denpasar.

Ponpes Kediri Tempat Santri Tewas Dianiaya Belum Miliki Izin Operasional, Ini Kata Kemenag Jatim

Melly

Melly


bacakoran.co - kementerian agama provinsi jawa timur mengungkap bahwa  (ponpes) tempat (14) berada telah menjadi saksi kekerasan yang tragis. 

para diduga telah memperlakukan bintang dengan kejam hingga menyebabkan kematian. 

namun, yang lebih mencengangkan adalah fakta bahwa pesantren ini ternyata belum memiliki izin operasional.

pptq al hanifiyyah, terletak di dusun kemayan, desa kranding, kecamatan mojo, kabupaten kediri, jawa timur, telah beroperasi sejak tahun 2014. 

dengan 74 santri putri dan 19 santri putra, pesantren ini menjadi tempat pembelajaran bagi banyak anak muda.

kepala bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren kanwil kementerian agama provinsi jawa timur, mohammad as'adul anam, menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini. 

"kami menyayangkan kekerasan di pondok pesantren al hanifiyyah mayan mojo dan turut berduka cita atas kehilangan keluarga korban," ujarnya pada selasa, 27 februari 2024, seperti yang dilansir dari kompas.com.

santri bintang (14) asal banyuwangi itu  diduga akibat  oleh . 

jenazah korban dikembalikan ke keluarganya dalam kondisi lebam-lebam.

pengelola ponpes mengklaim korban meninggal karena terjatuh. 

namun, keluarga korban tidak percaya dan melapor ke polisi. 

polisi pun melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi di tkp.

hasilnya, polisi menetapkan sebagai . 

mereka dijerat dengan pasal pembunuhan berencana. 

motif penganiayaan masih dalam penyelidikan.

yang dimana korban mengalami luka-luka memar dan luka bakar rokok di kaki bintang

ia diduga disiksa oleh  senior di i, yang membuat banyak orang terenyuh.

kakak , mia nur khasanah (20) kaget melihat jenazah adiknya yang aneh. 

begitu jenazah sampai dari mobil, keluarga mulai curiga.

saat itu, darah menetes dari keranda yang mengangkut mayat bintang. 

dari situ, keluarga minta jasad bintang dibuka.

fth, sepupu bintang yang juga mondok di  itu, awalnya menolak permintaan keluarga. 

fth bersama empat orang lainnya dari pesantren mengantar bintang pulang.

"sepupu saya bilang, jenazahnya sudah bersih. jadi nggak usah dibuka (kain kafannya) itu. tapi kami nggak percaya karena lihat ada darah keluar dari keranda. kami jadi galau dan sedih," kata mia.

fth dan pihak pesantren akhirnya tak bisa menahan desakan keluarga dan tetangga yang menyambut jenazah bintang. 

dan saat , keluarga tercengang.

"astaghfirullah. tubuhnya lebam-lebam dan ada luka seperti dicekik. hidungnya juga tampak patah. kami menangis terisak-isak. ini jelas bukan karena jatuh tapi karena disiksa," lanjut mia.

mia menjelaskan, ada beberapa . jumlahnya lebih dari satu. 

bahkan ada satu luka di dada yang kelihatan seperti bolong.

merasa ada yang tidak beres, keluarga melaporkan kejadian ini ke polisi. 

sementara itu, kasat reskrim polresta  kompol andrew vega menyatakan, kasus ini sedang ditangani oleh polres kediri kota. 

sebelumnya, jenazah bintang sempat diotopsi di rsud blambangan. 

namun hasilnya langsung diserahkan ke polres kediri kota untuk diselidiki lebih lanjut.

"iya hasilnya memang ada luka, tapi untuk menentukan ada penganiayaan atau tidak menunggu penyelidikan dari polres kediri," ujarnya.

sebelum bintang meninggal dia ternyata pernah mengirim  (wa) kepada ibunya, suyanti (38),  dari pondok pesantren.

suyanti, ibu dari korban  pptq ai hanifiyyah, mojo, kediri, jawa timur yang tewas mengenaskan.

mengungkapkan bahwa anaknya sempat meminta tolong dan minta dijemput dari pasantrennya, di mojo, kediri, pada senin (19/2/2024) lalu.

suyanti mengatakan bahwa anaknya bintang hanya mengirim pesan singkat. 

ia pun menyuruh anaknya untuk bersabar sampai bulan ramadhan untuk pulang. 

namun, dia tetap mendesak untuk segera dijemput.

“cepet sini. aku takut ma, ma tolong. sini cepet jemput,” itulah isi pesan yang dikirim bintang kepada ibunya.

suyanti hanya bisa memberi pesan dan menyarankan anaknya untuk melaporkan kepada kiai pengasuh pesantren jika ada masalah. 

untuk menenangkan anaknya, suyanti berjanji akan memberikan sepeda motor untuk bintang.

“doakan mama ma mbake. jaga diri jaga kesehatan. semangat belajar karena lulus satu tahun lagi motor menanti,” kata suyanti kepada bintang.

namun, harapan itu pupus karena bintang anak bungsu itu tewas  oleh seniornya. 

ia pun menangis histeris melihat jenazah anaknya dalam keadaan penuh luka dan lebam.

sebelumnya, kapolres kediri kota akbp bramastyo priaji menyatakan bahwa polisi telah memastikan bintang balqis maulana (14)  asal desa karangharjo, kecamatan glenmore, banyuwangi itu tewas .

ia menuturkan bahwa ada empat  yang merupakan , yaitu mn (18) asal sidorjo, ma (18) asal nganjuk, af (16) denpasar.

dan ak (17) kota surabaya yang merupakan teman seangkatan dan kakak kelas korban di mts.

menurut akbp bramastyo priaji, motif  ini diduga karena adanya kesalahpahaman antara tersangka dan korban. 

namun, ia akan mengusut lebih lanjut  tersebut dalam penyidikan ini.

“motif diduga karena kesalahpahaman antara anak-anak pelajar. jadi antara mereka mungkin ada salah paham kemudian terjadi penganiayaan yang dilakukan berulang-ulang,” ujarnya.

kasus ini terungkap ketika pihak keluarga korban merasa curiga dengan jenazah anaknya yang diantar oleh pihak pesantren. 

awalnya pengantar jenazah mengatakan bintang meninggal karena terpeleset di kamar mandi. 

namun, keluarga merasa ada yang janggal ketika melihat darah yang menetes dari keranda jenazah. 

ketika kain kafan dibuka, tampak luka dan lebam di seluruh tubuh korban.***

Tag
Share