Tradisi Jelang Ramadan, Ribuan Jamaah Ikuti Ziarah Kubro, Kunjungi Makam Para Habib...

Tradisi ziarah kubro di Palembang dilaksanakan penuh khidmatan--Istimewa

BACAKORAN.CO - Setiap tahun menjelang Ramadan, tradisi ziarah kubro ulama dan auliya di Palembang terus dilestarikan dengan semangat yang tak kenal surut. 

Ribuan warga Palembang, termasuk keturunan Arab, serta peserta dari mancanegara, mengikuti ziarah kubro ini dengan penuh kekhidmatan.

Dalam suasana penuh khidmat, peserta ziarah memulai perjalanan mereka dengan melantunkan selawat dan asma Allah. 

Dengan pakaian serba putih, mereka berjalan kaki sekitar enam kilometer menyusuri Jalan M Isa menuju Pemakaman Al Habib Ahmad bin Syeik Shahab, yang lebih dikenal sebagai Pemakaman Gubah Duku. 

BACA JUGA:WNA di Indonesia, Tak Perlu Repot untuk Perpanjang Visa dan Izin Tinggal, Begini Caranya kuy Simak

Di sepanjang perjalanan, terlihat umbul-umbul bertuliskan kalimat tauhid, menjadi simbol dari keinginan untuk mengikuti jejak perjalanan para ulama dan auliya dalam memperkokoh agama Islam.


Ziarah kubro di Palembang--Ist

Tradisi ini membawa peserta melalui delapan titik, salah satunya adalah makam Alhabib Ahmad bin Syeikh Shahab, yang merupakan salah satu tokoh ulama yang gigih memperjuangkan agama Islam di Kota Palembang pada abad ke-14 Hijriah.

Alhabib Ahmad bin Syeikh Shahab, selain dikenal sebagai ulama yang berperan dalam pengembangan sejumlah masjid di Palembang, juga menjadi figur penting dalam sejarah keislaman di wilayah ini. Masjid Agung.

Lalu Masjid Jamik Muntok di Bangka Belitung, dan Masjid Darul Muttaqin di Jalan M Isa adalah bukti kontribusi besar beliau dalam memperkuat jaringan keislaman di kawasan ini.

BACA JUGA:Daftar Lengkap Harga BBM se-Indonesia per 1 Maret 2024, Pertalite Cs Naik atau Turun?

Tidak hanya mengunjungi makam Alhabib Ahmad bin Syeikh Shahab, peserta ziarah kubro juga menghormati makam Alhabib Aqil bin Muhammad Yahya, seorang sahabat dari Alhabib Ahmad bin Syeik Shahab.

 Alhabib Aqil bin Muhammad Yahya dikenal memiliki ilmu agama yang tinggi dan sangat dihormati oleh warga Palembang.

Tradisi ziarah kubro bukan hanya sekadar peringatan akan perjuangan ulama dan auliya, tetapi juga sebagai bentuk penyambutan terhadap datangnya bulan suci Ramadan.

Tradisi Jelang Ramadan, Ribuan Jamaah Ikuti Ziarah Kubro, Kunjungi Makam Para Habib...

Yudi

Deby Tri


bacakoran.co - setiap tahun menjelang ramadan, tradisi ulama dan auliya di palembang terus dilestarikan dengan semangat yang tak kenal surut. 

ribuan warga palembang, termasuk keturunan arab, serta peserta dari mancanegara, mengikuti ini dengan penuh kekhidmatan.

dalam suasana penuh khidmat, peserta memulai perjalanan mereka dengan melantunkan selawat dan asma allah. 

dengan pakaian serba putih, mereka berjalan kaki sekitar enam kilometer menyusuri jalan m isa menuju pemakaman al habib ahmad bin syeik shahab, yang lebih dikenal sebagai pemakaman gubah duku. 

di sepanjang perjalanan, terlihat umbul-umbul bertuliskan kalimat tauhid, menjadi simbol dari keinginan untuk mengikuti jejak perjalanan para ulama dan auliya dalam memperkokoh agama islam.


ziarah kubro di palembang--ist

tradisi ini membawa melalui delapan titik, salah satunya adalah makam alhabib ahmad bin syeikh shahab, yang merupakan salah satu tokoh ulama yang gigih memperjuangkan agama islam di kota palembang pada abad ke-14 hijriah.

alhabib ahmad bin syeikh shahab, selain dikenal sebagai ulama yang berperan dalam pengembangan sejumlah masjid di palembang, juga menjadi figur penting dalam sejarah keislaman di wilayah ini. masjid agung.

lalu masjid jamik muntok di bangka belitung, dan masjid darul muttaqin di jalan m isa adalah bukti kontribusi besar beliau dalam memperkuat jaringan keislaman di kawasan ini.

tidak hanya alhabib ahmad bin syeikh shahab, peserta ziarah kubro juga menghormati makam alhabib aqil bin muhammad yahya, seorang sahabat dari alhabib ahmad bin syeik shahab.

 alhabib aqil bin muhammad yahya dikenal memiliki ilmu agama yang tinggi dan sangat dihormati oleh warga palembang.

tradisi ziarah kubro bukan hanya sekadar peringatan akan perjuangan ulama dan auliya, tetapi juga sebagai bentuk penyambutan terhadap datangnya bulan suci ramadan.

 lebih dari itu, tradisi ini menjadi pengingat akan kematian, mengajak peserta untuk merenungkan makna hidup dan kematian, serta memperkuat spiritualitas dalam menjalani ibadah ramadan.

tradisi ziarah kubro di palembang telah menjadi objek wisata religi yang menarik bagi peserta dari berbagai negara, seperti brunei darussalam, singapura, arab saudi, dan malaysia.

keberagaman peserta yang hadir menjadi bukti bahwa tradisi ini telah melampaui batas-batas geografis dan budaya, menjadi simbol kebersamaan umat islam dalam merayakan nilai-nilai spiritualitas dan keimanan.

Tag
Share