Kisah Heroik Indera Mahmud Tjaja Merebut Kembali Bengkulu Dari Tangan Belanda, Perjuangannya Bikin Syok!
Peran rakyat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia--Kompas.com
Indera Mahmud Tjaja diangkat menjadi wakil gubernur untuk membantu gubernur Sumatera di Pematang Siantar.
Ia ditugaskan untuk urusan politik, keamanan, dan pertahanan di wilayah Sumatera.
Dalam perundingan Renville Indera Mahmud Tjaja berperan sebagai anggota delegasi Indonesia yang berusaha mencapai kesepakatan damai dengan Belanda.
Pada tahun 1947 Pematang Siantar jatuh ke tangan Belanda, dan menyebabkan Indera Tjaja harus mengungsi ke Medan.
Untuk menghadapi penjajahan Belanda, Indera Mahmud Tjaja membentuk sebuah organisasi di Medan yaitu Front Nasional.
Ia bersama pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) merencanakan perang gerilya (sembunyi) dalam mempertahankan kemerdekaan.
Pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dibentuk setelah agresi militer Belanda II tahun 1948.
Indera Mahmud Tjaja dipercaya menjadi menteri perhubungan dan kemakmuran.
Ia juga terus berjuang di medan perang hingga akhirnya gugur sebagai pahlawan di Bukit Barisan pada tahun 1949.
Selain Indera Mahmud Tjaja, masih banyak pejuang-pejuang Bengkulu lainnya yang berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Mereka antara lain adalah mantan perwira Heiho dan Gyugun yang membentuk barisan bersenjata, pemuda aktivis yang mendirikan Badan Perjuangan Rakyat Bengkulu.
Dan kelompok-kelompok dominan di kota dan pedesaan yang berlatar belakang ideologi Islam.