Rupiah Diperkirakan Lanjut Menguat Pekan Depan, Masih Dipengaruhi Efek Sentimen Eksternal Ini?
Nilai tukar rupiah diperkirakan lanjut menguat terhadap dolar AS pada perdagangan awal pekan depan, dipicu prospek penurunan suku bunga acuan.--
Dari dalam negeri, dipengaruhi oleh sentimen kenaikan harga bahan pokok.
Menjelang bulan Ramadan, harga beras dan beberapa bahan pangan lainnya, seperti telur, minyak goreng, daging, bawang, dan cabai, mengalami kenaikan.
BACA JUGA:Rupiah Digital Segera Terbit, Tahap Awal Akan Diedarkan Melalui Bank dan Nonbank!
BACA JUGA:Inflasi Lebih Tinggi, Rupiah Justru Menguat, Kok Bisa? Begini Penjelasannya!
Bank Indonesia (BI) memperingatkan tentang gejolak harga pangan ini.
Pasalnya, tingkat kenaikan inflasi harga pangan sudah melebihi kenaikan upah minimum regional (UMR) dan kenaikan gaji PNS.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi harga pangan dalam setahun terakhir mencapai 8,47 persen, sementara kenaikan gaji rata-rata PNS hanya 6,5 persen dalam 5 tahun terakhir.
Sedangkan kenaikan UMR hanya sedikit lebih rendah dari 5 persen dari 2020-2024.
BACA JUGA:Pasar Menanti Sentimen Ekonomi AS, Rupiah Makin Loyo Perdagangan Hari Ini
BACA JUGA:Kondisi Rupiah Rupiah di Tengah Terus Melonjaknya Utang Pemerintah
Seperti diberitakan, Rupiah menguat terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (8/3/2024) sore.
Rupiah perkasa terhadap dolar AS bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.590 per USD, naik 0,41 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Sementara indeks dolar AS naik 0,05 persen ke 102,87.
BACA JUGA:Rupiah Tertekan Lonjakan Harga Beras dan Bayang-bayang Inflasi