bacakoran.co

Harga Pangan Dunia Turun, Sembako di Indonesia Justru Melonjak, Kok Bisa? Ini Penyebabnya!

Indeks harga pangan dunia mengalami penurunan justru saat harga sembako di Indonesia alami lonjakan.--antara

BACAKORAN.CO – Saat Indonesia dihebohkan dengan terjadinya lonjakan harga dan kelangkaan sembilan bahan pokok (sembako), utamanya beras di pasaran, indeks harga pangan dunia justru menunjukkan kondisi sebaliknya.

Mengalami penurunan sepanjang bulan lalu.

Menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), indeks harga pangan pada Februari mencapai 117,3, turun sebesar 1,6 poin (1,3 persen) dibandingkan bulan sebelumnya.

Mencatat angka terendah sejak Februari 2021 atau dalam 3 tahun terakhir.

BACA JUGA:Berkah Ramadan! Harga Beras Turun Rp 2 Ribu/Kilogram, Stok Aman karena Beras Melimpah, Ini Gegaranya

BACA JUGA:Cek! Aturan Lengkap Relaksasi HET Beras Premium yang Diberlakukan Jelang Puasa

Dibandingkan Februari 2023, indeks harga pangan FAO turun sebesar 13,8 poin (10,5 persen).

Sub-indeks harga serealia pada Februari mencapai 113,8, turun 6,1 poin (5 persen) dari bulan sebelumnya dan 32,9 poin (22,4 persen) dari Februari tahun sebelumnya.

"Harga beras internasional turun 1,6 persen pada Februari. Meskipun terjadi peningkatan pembelian oleh Indonesia, namun secara umum permintaan impor melambat dan telah terjadi panen di beberapa negara produsen," ungkap laporan FAO.

Di sisi lain, sub-indeks minyak nabati pada Februari mencapai 120,9, turun 1,6 poin (1,3 persen) secara bulanan dan 15 poin (11 persen) secara tahunan.

BACA JUGA:5 Daftar Harga Beras di Beberapa Daerah hingga Tembus Rp17 Ribu

BACA JUGA:Kenapa Beli Beras Premium di Toko Ritel Dibatasi? Begini Penjelasan Aprindo!

Penurunan ini disebabkan oleh koreksi harga minyak kedelai, biji bunga matahari, dan rapeseed.

Sementara harga minyak kelapa sawit naik sedikit karena penurunan produksi di Asia Tenggara.

Harga Pangan Dunia Turun, Sembako di Indonesia Justru Melonjak, Kok Bisa? Ini Penyebabnya!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – saat indonesia dihebohkan dengan terjadinya dan kelangkaan sembilan bahan pokok (), utamanya beras di pasaran, indeks harga pangan dunia justru menunjukkan kondisi sebaliknya.

mengalami penurunan sepanjang bulan lalu.

menurut laporan organisasi pangan dan pertanian dunia (fao), indeks harga pangan pada februari mencapai 117,3, turun sebesar 1,6 poin (1,3 persen) dibandingkan bulan sebelumnya.

mencatat angka terendah sejak februari 2021 atau dalam 3 tahun terakhir.

dibandingkan februari 2023, indeks harga pangan fao turun sebesar 13,8 poin (10,5 persen).

sub-indeks harga serealia pada februari mencapai 113,8, turun 6,1 poin (5 persen) dari bulan sebelumnya dan 32,9 poin (22,4 persen) dari februari tahun sebelumnya.

"harga beras internasional turun 1,6 persen pada februari. meskipun terjadi peningkatan pembelian oleh indonesia, namun secara umum permintaan impor melambat dan telah terjadi panen di beberapa negara produsen," ungkap laporan fao.

di sisi lain, sub-indeks minyak nabati pada februari mencapai 120,9, turun 1,6 poin (1,3 persen) secara bulanan dan 15 poin (11 persen) secara tahunan.

penurunan ini disebabkan oleh koreksi harga minyak kedelai, biji bunga matahari, dan rapeseed.

sementara harga minyak kelapa sawit naik sedikit karena penurunan produksi di asia tenggara.

selanjutnya, sub-indeks harga produk susu (dairy) pada februari mencapai 120, naik 1,3 poin (1,1 persen) dibandingkan bulan sebelumnya, namun turun 18,6 poin (13,4 persen) dibandingkan februari 2023.

harga mentega meningkat karena permintaan impor yang tinggi di asia selama musim penurunan produksi di oseania.

sementara harga susu bubuk dan keju juga mengalami kenaikan karena peningkatan permintaan di china dan asia serta menipisnya stok di uni eropa.

lalu sub-indeks harga daging pada februari mencapai 112,4, naik 2 poin (1,8 persen) dibandingkan januari, tetapi masih 0,9 poin (0,8 persen) lebih rendah dibandingkan februari tahun sebelumnya.

harga daging sapi meningkat karena keterbatasan pasokan dari australia akibat curah hujan yang tinggi, sedangkan harga daging babi naik karena permintaan yang tinggi di china dan eropa barat.

sub-indeks harga gula pada februari mencapai 140,8, naik 4,4 poin (3,2 persen) dari bulan sebelumnya dan 15,6 poin (12,5 persen) dibandingkan februari 2023.

kekhawatiran akan curah hujan yang minim di brasil menjadi penyebab kenaikan harga gula, disamping turunnya produksi di thailand dan india.

namun, di dalam negeri, harga-harga sembilan bahan pokok (sembako) justru mengalami kenaikan.

meskipun harga serealia dan beras dunia turun pada februari, harga-harga di indonesia mengalami kenaikan.

menurut data dari badan pangan nasional (bapanas), harga rata-rata beras medium di pasar tradisional pada februari mencapai rp13.920/kg, naik 4,58 persen dibandingkan dengan januari dan 18,37 persen dibandingkan februari tahun sebelumnya.

begitu pun dengan harga beras premium, yang mencapai rp15.900/kg, naik 5,23 persen dibandingkan dengan januari dan 18,57 persen dibandingkan februari 2023.

tak hanya beras, harga-harga beberapa kebutuhan pokok lainnya juga naik.

harga bawang putih bonggol pada februari mencapai rp38.590/kg, naik tipis 0,1 persen secara bulanan tetapi melonjak 34,84 persen secara tahunan.

selain itu, harga cabai merah keriting pada bulan februari adalah rp57.570/kg, meningkat 14,66 persen dibandingkan dengan januari dan 39,39 persen dibandingkan februari tahun sebelumnya.

rata-rata harga daging ayam ras pada februari adalah rp36.140/kg, naik 2,03 persen dibandingkan dengan januari dan 7,34 persen dari februari 2023.

sementara harga telur ayam ras pada februari adalah rp28.900/kg, naik 2,95 persen dari januari dan 2,85 persen dibandingkan februari 2023.

harga gula konsumsi pada februari adalah rp17.530/kg, naik 1,15 persen dari januari dan 21,9 persen dibandingkan februari tahun sebelumnya.

Tag
Share