Menteri Basuki Curiga Aktivitas Ini Jadi Biang Kerok Terjadinya Banjir Bandang di Sumbar!
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tinjau kondisi pasca banjir bandang bandang di Pesisir Selatan Sumbar yang diduga akibat aktivitas illegal logging.--Humas Kemen PUPR
Selain illegal logging, Basuki juga menyinggung tentang faktor alam sebagai penyebab banjir.
Menurutnya, curah hujan di daerah tersebut berada di level ekstrem.
BACA JUGA:Normalisasi Sungai Kelekar dan Bangun 4 Kolam Retensi Berharap Bisa Jadi Solusi Atasi Banjir
BACA JUGA:Waspadai 4 Penyebab Banjir Bandang yang Sering Terjadi di Indonesia, Fenomena Alam dan Kehancuran!
Basuki merujuk pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang menyatakan bahwa curah hujan dianggap ekstrem jika melebihi 150 mm per hari.
Namun, di lokasi bencana, curah hujan mencapai 400 mm per hari.
"Selain itu, juga bisa disebabkan oleh curah hujan yang sangat ekstrem," terangnya.
Menurut BMKG, curah hujan dikategorikan sebagai ekstrem jika melebihi 150 mm per hari.
BACA JUGA:Waduh! 259 TPS di Muratara Potensi Terendam Banjir, Ada Juga yang Hanya Bisa Dijangkau Dengan Perahu
BACA JUGA:Banjir Melanda 5 Desa di Kecamatan Jarai dan Pajar Bulan, Rumah Warga Terendam Hingga Hanyut!
Dari 12 kabupaten di Sumatera Barat yang terkena dampak banjir, 5 di antaranya mengalami kondisi parah, termasuk Kabupaten Pesisir Selatan.