Ada Aksi Penimbunan Dibalik Lonjakan Harga dan Kelangkaan Beras Premium? Begini Penjelasan Bos Bapanas!

Lonjakan harga beras disebabkan faktor produksi dimana sebagian besar penggilingan padi hanya beroperasi pada kisaran 10-20 persen dari total kapasitas produksi.--PLN

BACAKORAN.CO – Sempat mengalami lonjakan harga dan kelangkaan, saat ini harga beras di pasaran mulai mengalami penurunan.

Dimana lonjakan harga dan kelangkaan beras premium disebabkan faktor produksi.

Bukan karena adanya aksi penimbunan pangan oleh produsen.

"Soal stok di masing-masing, saya rasa hari ini tidak ada pihak yang menimbun (beras)," ujar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.

BACA JUGA:Relaksasi HET Beras Premium Munculkan Masalah Baru, Pedagang Ungkap Persoalannya!

BACA JUGA:Beras Impor Banjiri Indonesia saat Jenis Lokal Harganya Melonjak dan Langka!

Dikatakan, ini terjadi karena sebagian besar penggilingan padi hanya beroperasi pada kisaran 10-20 persen dari total kapasitas produksi.

Itu artinya, lonjakan harga beras yang terjadi saat ini disebabkan oleh faktor produksi.

Mengenai masa panen Maret-April mendatang, Arief meyakini persoalan produksi akan teratasi.

Ini karena Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi akan ada hasil padi sebanyak 3,5 juta ton dari masa panen tersebut.

BACA JUGA:Berkah Ramadan! Harga Beras Turun Rp 2 Ribu/Kilogram, Stok Aman karena Beras Melimpah, Ini Gegaranya

BACA JUGA:Cek! Aturan Lengkap Relaksasi HET Beras Premium yang Diberlakukan Jelang Puasa

"Jadi, tantangan kita sekarang adalah pada produksi. Begitu produksi membaik, insyaallah kebutuhan akan terpenuhi," jelas Arief.

Pihaknya bersama seluruh pihak terkait yang menangani masalah beras telah melakukan pengawasan secara maksimal.

Ada Aksi Penimbunan Dibalik Lonjakan Harga dan Kelangkaan Beras Premium? Begini Penjelasan Bos Bapanas!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – sempat mengalami lonjakan harga dan kelangkaan, saat ini di pasaran mulai mengalami penurunan.

dimana lonjakan harga dan kelangkaan beras premium disebabkan faktor produksi.

bukan karena adanya aksi penimbunan pangan oleh produsen.

"soal stok di masing-masing, saya rasa hari ini tidak ada pihak yang menimbun (beras)," ujar kepala badan pangan nasional () arief prasetyo adi di kompleks dpr ri, senayan, jakarta pusat.

dikatakan, ini terjadi karena sebagian besar penggilingan padi hanya beroperasi pada kisaran 10-20 persen dari total kapasitas produksi.

itu artinya, lonjakan harga beras yang terjadi saat ini disebabkan oleh faktor produksi.

mengenai masa panen maret-april mendatang, arief meyakini persoalan produksi akan teratasi.

ini karena badan pusat statistik (bps) memprediksi akan ada hasil padi sebanyak 3,5 juta ton dari masa panen tersebut.

"jadi, tantangan kita sekarang adalah pada produksi. begitu produksi membaik, insyaallah kebutuhan akan terpenuhi," jelas arief.

pihaknya bersama seluruh pihak terkait yang menangani masalah beras telah melakukan pengawasan secara maksimal.

namun, ia juga mengingatkan agar pengawasan tersebut tidak membuat intimidasi bagi para produsen beras.

pihaknya berusaha agar pengawasan tidak bersifat represif.

“artinya kami menjaga suasana agar tidak menimbulkan rasa takut, tetapi bapanas satgas pangan tetap ada di sana untuk melakukan pengawasan," pungkasnya.

Tag
Share