Relaksasi HET Beras Premium Tak Diperpanjang, Bos Bapanas Beberkan Alasannya!

Kepala Bapanas Arief Prasetyo tegaskan kebijakan kenaikan atau relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium tidak akan diperpanjang.--Eko Iskandar/radar bekasi

Pertama, harga di tingkat petani atau peternak, yang dikenal sebagai Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP), serta harga di tingkat konsumen, yaitu inflasi.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terang Arief, inflasi diharapkan tetap berada di bawah angka pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang sekitar 5,05 persen.

BACA JUGA:Ada Aksi Penimbunan Dibalik Lonjakan Harga dan Kelangkaan Beras Premium? Begini Penjelasan Bos Bapanas!

BACA JUGA:Kenapa Beli Beras Premium di Toko Ritel Dibatasi? Begini Penjelasan Aprindo!

Menurut Arief, jika pertumbuhan ekonomi mencapai 5,05 persen, dan inflasi berada di 2,75 persen maka Indonesia menjadi salah satu negara yang mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Berbeda dengan negara lain seperti Turki yang mengalami inflasi hingga 60 persen.

“Kita tidak ingin mengalami situasi seperti Argentina atau negara lain yang inflasinya jauh di atas. Di Indonesia, inflasi masih tetap terkendali," tukasnya.

Relaksasi HET Beras Premium Tak Diperpanjang, Bos Bapanas Beberkan Alasannya!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - kebijakan kenaikan atau relaksasi harga eceran tertinggi (het) sebesar rp 1.000 per kilogram (kg) tidak akan diperpanjang.

relaksasi het hanya berlaku selama dua minggu, yaitu mulai tanggal 10 hingga 23 maret 2024.

"enggak (diperpanjang). sebaliknya, komisi iv dpr ri meminta kami untuk duduk kembali dan melakukan review," ujar kepala , arief prasetyo adi, di kompleks dpr ri, senayan, jakarta pusat.

namun, arief menjelaskan bahwa harga het beras akan dievaluasi.

penetapan het sebaiknya tidak dilakukan saat harga beras sedang tinggi-tingginya.

menurutnya, saat ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan review.

di sisi lain, pemerintah telah membahas mengenai harga pembelian pemerintah (hpp) pada maret 2023.

jika ada faktor-faktor yang perlu diubah dalam agroinput, seperti perencanaan produk, standar produksi, lokasi usaha, pengadaan tenaga kerja, dan pengadaan dan penyaluran sarana produksi bagi usaha tani, maka hal tersebut harus dibahas bersama-sama.

"apa pun perubahan atau tambahan yang diperlukan dalam faktor-faktor agroinput, kita akan sesuaikan bersama-sama," cetusnya.

arief menjelaskan, saat ini pihaknya sedang memperhatikan dua hal.

pertama, harga di tingkat petani atau peternak, yang dikenal sebagai nilai tukar petani (ntp) dan nilai tukar petani tanaman pangan (ntpp), serta harga di tingkat konsumen, yaitu inflasi.

sesuai arahan presiden joko widodo (jokowi), terang arief, inflasi diharapkan tetap berada di bawah angka pertumbuhan ekonomi indonesia, yang sekitar 5,05 persen.

menurut arief, jika pertumbuhan ekonomi mencapai 5,05 persen, dan inflasi berada di 2,75 persen maka indonesia menjadi salah satu negara yang mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

berbeda dengan negara lain seperti turki yang mengalami inflasi hingga 60 persen.

“kita tidak ingin mengalami situasi seperti argentina atau negara lain yang inflasinya jauh di atas. di indonesia, inflasi masih tetap terkendali," tukasnya.

Tag
Share