- di dusun panggang iii, giriharjo, kecamatan panggang, gunungkidul, daerah istimewa , pada jumat 5 april 2024.
menjadi sorotan di media sosial karena merayakan lebih awal dari ketetapan pemerintah.
kh ibnu hajar sholeh pranolo, atau yang akrab disapa mbah benu, mengungkapkan keputusan untuk merayakan idul fitri pada hari tersebut didasarkan pada keyakinan langsung kepada allah swt.
"saya tidak pakai perhitungan (untuk menentukan idul fitri). saya telpon langsung kepada allah swt, 'ya allah ini sudah 29, satu syawalnya kapan?' allah swt mengatakan tanggal 5 jumat," kata mbah benu dengan mantap.
meskipun tanggal yang mereka yakini berbeda jauh dari ketetapan pemerintah, mbah benu tidak gentar dengan kemungkinan respon berbeda dari masyarakat.
pimpinan jamaah aolia mbah benu heboh bisa telepon allah--
"lha nanti kalau disalahkan orang? tidak apa-apa, urusanku (allah)," tegasnya.
tidak hanya di yogyakarta, merayakan idul fitri lebih awal juga dilakukan secara serentak oleh jamaah aolia.
di berbagai wilayah di indonesia, bahkan hingga ke luar negeri seperti malaysia, inggris, dan india.
dalam khotbahnya, mbah benu menyerukan pesan persatuan dan persaudaraan antar masyarakat.
mengajak untuk meningkatkan solidaritas di tengah perbedaan pendapat.
menurutnya, perbedaan dalam penetapan tanggal tidak boleh menjadi pemisah antar umat.
salah satu alasan di balik penyelenggaraan shalat idul fitri lebih awal.
karena jamaah aolia menggunakan perhitungan bulan puasa yang berbeda dengan pemerintah.
menurut mbah benu, tanggal 30 syaban jatuh pada rabu (6/3/2024), sehingga shalat tarawih digelar pada malam harinya.
pelaksanaan shalat idul fitri dilakukan di dua tempat, yaitu di rumah mbah benu dan di masjid aolia yang berjarak sekitar 50 meter.
acara dimulai pukul 07.00 wib dan berakhir pukul 07.30 wib dengan pengamanan yang dilakukan oleh banser, polri, dan tni.
kepala bidang urusan agama islam (urais) kantor wilayah kementerian agama diy, jauhar mustofa, menjelaskan jamaah masjid aolia memiliki amalan atau tata cara beribadah layaknya warga muslim pada umumnya.
mereka memiliki keyakinan atau prinsip sendiri dalam penetapan awal ramadhan dan 1 syawal.
"mereka punya dalil sendiri yang itu diyakini oleh pemimpinnya, pak ibnu dan pengikutnya," ujar jauhar, mengutip antara.
jauhar juga menegaskan bahwa kementerian agama diy tidak dapat memaksa mereka mengikuti aturan yang telah ditentukan pemerintah.
terlebih lagi, kejadian ini bukan pertama kalinya jamaah aolia merayakan idul fitri lebih awal, namun tahun ini jauh lebih awal dari biasanya