Rupiah Hari Ini Lanjut Melemah, Ditutup di Level Rp16.220 per USD, Apa Sebab?

Rupiah lanjut melemah terhadap dolar AS ditutup di posisi Rp16.220 per USD pada perdagangan hari ini, Rabu (17/4/2024). --

Namun, pelemahan rupiah tidak terlalu signifikan didorong data penjualan ritel Indonesia tetap kuat.

Dijelaskan, pelemahan rupiah terjadi seiring dengan penguatan dolar AS terhadap mata uang global.

Penguatan dolar AS didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS di tengah menurunnya prospek pemangkasan suku bunga acuan The Fed.

BACA JUGA:Perdagangan Dibuka Pasca Lebaran, Rupiah Anjlok ke Rp16.181 Pagi Ini, Pengamat Ungkap Biang Keroknya!

BACA JUGA:Rupiah Tembus Rp16.000 per USD di Google, Begini Prediksi Pergerakan saat Pasar Dibuka Besok!

Selain itu, kekhawatiran akan balasan serangan dari Israel juga membuat investor menjauhi aset dan mata uang berisiko.

Namun, kata Lukman, data Produk Domestik Bruto (PDB) China yang sedikit lebih kuat sedikit meredakan tekanan terhadap dolar AS.

Hanya saja, produksi industri dan penjualan ritel China ternyata lebih rendah dari yang diharapkan.

Rupiah Hari Ini Lanjut Melemah, Ditutup di Level Rp16.220 per USD, Apa Sebab?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – lanjut melemah terhadap dolar amerika serikat (as).

rupiah ditutup pada posisi rp16.220 per usd pada perdagangan hari ini, rabu (17/4/2024), turun 44 poin atau 0,27 persen dari perdagangan sebelumnya.

adapun kurs referensi jakarta interbank spot dollar rate (jisdor) menempatkan rupiah di angka rp16.240 per usd..

sementara mata uang kawasan asis bergerak bervariasi.

tercatat ringgit malaysia naik 0,07 persen, dolar singapura menguat 0,1 persen, dan won korea selatan melejit 0,57 persen.

sedangkan rupee india anjlok 0,11 persen, peso filipina ambles 0,36 persen, yuan china turun 0,01 persen, bath thailand melemah 0,46 persen, dan dolar hong kong stagnan.

dibagian lain, mayoritas mata uang negara maju menguat terhadap dolar.

tercatat, franc swiss naik sebesar 0,27 persen, dolar australia melaju 0,23 persen, dolar kanada plus 0,09 persen, euro eropa melesat 0,11 persen, dan poundsterling inggris meroket 0,21 persen.

analis dcfx futures, lukman leong menyatakan, pelemahan rupiah terjadi setelah the fed memberikan sinyal akan tetap menahan suku bunga acuan.

"rupiah melemah tertekan oleh penguatan dolar as setelah pernyataan hawkish dari the fed," ujarnya.

namun, pelemahan rupiah tidak terlalu signifikan didorong data penjualan ritel indonesia tetap kuat.

dijelaskan, pelemahan rupiah terjadi seiring dengan penguatan dolar as terhadap mata uang global.

penguatan dolar as didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi as di tengah menurunnya prospek pemangkasan suku bunga acuan the fed.

selain itu, kekhawatiran akan balasan serangan dari israel juga membuat investor menjauhi aset dan mata uang berisiko.

namun, kata lukman, data produk domestik bruto (pdb) china yang sedikit lebih kuat sedikit meredakan tekanan terhadap dolar as.

hanya saja, produksi industri dan penjualan ritel china ternyata lebih rendah dari yang diharapkan.

Tag
Share