bacakoran.co - di media sosial masih menjadi perbincangan yang hangat di sosial media.

namun, kali ini bukan karena khotbahnya, melainkan gaya hidupnya yang mewah dan terkesan glamor serta jauh dari citra seorang pada umumnya.

baru-baru ini koleksi barang-barang mewah milik pendeta gilbert diungkap oleh akun @arsipaja.

seperti, kacamata branded, tas louis vuitton, hingga jam tangan bernilai ratusan juta.

bahkan harga salah satu jam tangannya dibandrol setara dengan tiga kali lipat toyota avanza.

gaya hidup yang glamor ini sontak membuat pendeta tersebut mendapat dari netizen.

dari kekayaannya tersebut membuat dituduh oleh netizen menggunakan uang perpuluhan jemaat untuk membeli barang mewah itu.

yang dilakukan pendeta gilbert ini bukanlah pertama kalinya.

sebelumnya, pendeta tersebut pernah dikritik karena pernyataannya yang dianggap agama islam.

benar atau tidaknya tuduhan dari netizen tersebut, dengan gaya hidup yang mewah itu memicu tentang batasan antara kebutuhan pribadi dan tanggung jawab terhadap jemaat.

pendeta gilbert emanuel lumoindong adalah pria yang lahir pada tanggal 26 desember 1966. 

ia sudah aktif mengisi khotbah sejak usia 17 tahun.

kariernya terus berlanjut setelah menempuh pendidikan di school of ministry dan mempelajari alkitab di gbi mawar sharon.

pada tahun 1992 sampai 1997 nama gilbert lumoindong mulai dikenal luas saat menjadi pembawa acara penyegaran rohani agama di rcti.

ia juga aktif di berbagai kegiatan pelayanan dan organisasi kristen.

termasuk sebagai pemimpin dari gereja bethel indonesia glow fellowship center di jakarta.

meskipun menjadi inspiratif gilbert lumoindong tidak lepas dari kontroversi.

seperti baru-baru ini, ia mendapatkan kecaman dari umat islam karena pernyataannya dianggap cara ibadah umat islam.

ia juga melecehkan soal kewajiban berzakat umat islam sebesar 2,5 persen.

pernyataan dari pendeta gilbert itu memicu kemarahan dan berakhir pada gilbert ke pihak berwajib.

"benar. laporan diterima tanggal 16 april 2024 tentang dugaan penistaan agama," kata kabid humas polda metro jaya kombes ade ary syam indradi yang belum membeberkan sosok pelapor.