bacakoran.co

Simak! 7 Jurus BI Agar Rupiah Tak Terus Anjlok, Selain Naikkan Suku Bunga Acuan 6,25%

Bank Indonesia (BI) terapkan tujun tujuh kebijakan untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, jaga agar rupiah tak terus anjlok.--bank indonesia

BACA JUGA:Bos The Fed Sinyalkan Penurunan Suku Bunga, Bagaimana Nasib Rupiah?

Terutama dengan adanya konflik antara Iran dan Israel.

Faktor lain yang dipertimbangkan oleh BI adalah inflasi global yang masih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang kuat di Amerika Serikat (AS).

Simak! 7 Jurus BI Agar Rupiah Tak Terus Anjlok, Selain Naikkan Suku Bunga Acuan 6,25%

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – setelah menahan suku bunga acuan lima bulan beruntun di level 6 persen, akhirnya memutuskan menaikkan suku bunga alias menjadi 6,25% atau naik 25 basis poin (bps).

naiknya bi rate untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat risiko global yang memburuk.

di mana, saat ini perekonomian global dihadapkan pada ketidakpastian dan cenderung mengalami perlambatan.

gubernur bank indonesia perry warjiyo mengatakan, kenaikan suku bunga juga merupakan tindakan preventif dan proaktif untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam rentang target 1,5% hingga 3,5% pada tahun 2024 dan 2025.

“kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” cetusnya.

adapun kebijakan makroprudensial yang longgar, terang perry, terus diimplementasikan untuk mendorong perbankan dalam memberikan kredit atau pembiayaan kepada pelaku usaha dan rumah tangga.

tak hanya menaikkan suku bunga, bi pada rapat dewan gubernur (rdg) april 2024 juga menetapkan tujuh kebijakan untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di tengah peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan global.

kebijakan tersebut meliputi peningkatan struktur suku bunga di pasar uang rupiah, penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi di pasar valas, dan penguatan strategi transaksi term-repo sbn dan swap valas yang kompetitif.

lalu penguatan strategi operasi moneter yang pro-market, penguatan implementasi kebijakan makroprudensial longgar, dan pendalaman kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (sbdk).

serta penguatan literasi digital dan manajemen risiko dalam sistem pembayaran.

seperti diberitakan, setelah menahan suku bunga acuan dalam lima bulan beruntun, bank indonesia (bi) akhirnya resmi menaikkan bi rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25%.

keputusan itu berdasarkan hasil rapat dewan gubernur (rdg) periode april 2024.

kenaikan ini mengerek suku bunga deposit facility naik menjadi 5,50% dan suku bunga lending facility naik menjadi 7,00%.

gubernur bi perry warjiyo mengatakan, keputusan menaikkan suku bunga acuan bertujuan untuk memperkuat stabilitas rupiah menghadapi potensi risiko global.

serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk menjaga inflasi tetap berada dalam sasaran 2,5±1% pada tahun 2024 dan 2025.

untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, lanjut perry, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth,” ujarnya dalam konferensi pers rdg bi.

dijelaskan, alasan bi meningkatkan suku bunga adalah kondisi ketidakpastian global yang dipicu oleh perubahan arah penurunan suku bunga bank sentral alias the fed.

“meningkatnya ketegangan politik di timur tengah,” ungkapnya.

dimana awalnya the fed diperkirakan akan memangkas suku bunganya pada paruh kedua tahun 2024 ini.

namun, banyak pihak memprediksi bahwa the fed akan menahan suku bunganya pada level yang tinggi karena ketidakpastian global yang masih berlangsung.

terutama dengan adanya konflik antara iran dan israel.

faktor lain yang dipertimbangkan oleh bi adalah inflasi global yang masih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang kuat di amerika serikat (as).

Tag
Share