PERINGATAN! Rupiah Pagi Ini Makin Tak Berdaya Pasca BI Rate Naik, Pengamat Ungkap Penyebabnya

Penyebab nilai tukar rupiah terus melemah pasca BI rate naik menjadi 6,25%--

Itu karena investor masih cenderung menghindari aset dan mata uang yang berisiko.

“Mengantisipasi pertemuan FOMC minggu ini," cetusnya.

BACA JUGA:Ada Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024 di MK, Begini Nasib Rupiah Pagi Ini

BACA JUGA:Rupiah Terus Melemah, BI Siapkan Sejumlah Langkah Agar Kembali Bertenaga

Leong memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak dalam kisaran Rp16.200 - Rp16.300 per USD.

Seperti diketahui, setelah menahan suku bunga acuan lima bulan beruntun di level 6 persen, BI akhirnya memutuskan menaikkan suku bunga acuan alias BI rate menjadi 6,25% atau naik 25 basis poin (bps).

Naiknya BI rate untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat risiko global yang memburuk.

Di mana, saat ini perekonomian global dihadapkan pada ketidakpastian dan cenderung mengalami perlambatan.

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini 19 April 2024 Makin Terperosok, Jadi Segini!

BACA JUGA:Pasar Tunggu Sinyal Ini dari The Fed, Rupiah Pagi Ini Dibuka Menguat ke Rp16.172 per USD

Tak hanya menaikkan suku bunga, BI pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) April 2024 juga menetapkan tujuh kebijakan untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di tengah peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan global.

Sayangnya, sejumlah jurus BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dengan menaikkan suku bunga acuan atau BI rate sepertinya belum membuahkan hasil.

Buktinya, nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (26/4/2024), rupiah berada di posisi Rp16.210 per USD.

BACA JUGA:BI Bongkar Biang Kerok Rupiah Anjlok hingga Tembus Rp16.000 per USD

PERINGATAN! Rupiah Pagi Ini Makin Tak Berdaya Pasca BI Rate Naik, Pengamat Ungkap Penyebabnya

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – tren negatif pergerakan terus berlanjut.

rupiah bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan awal pekan, senin (29/4/2024).

pagi ini, rupiah dibuka pada level rp16.234 per usd, turun sebesar 24 poin atau 0,15 persen dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu, jumat (26/4/2024).

adapun sebagian besar juga melemah.

tercatat peso filipina dan dolar hong kong ambles 0,01 persen, rupee india turun 0,03 persen, baht thailand anjlok 0,05 persen, ringgit malaysia merosot 0,18 persen, won korea selatan melemah 0,49 persen, dan yen jepang terperosok 0,52 persen.

hanya dolar singapura perkasa di angka 0,01 persen, sedangkan yuan china stagnan pada pagi ini.

di sisi lain, mata uang utama negara maju secara konsisten menguat.

tercatat poundsterling inggris melaju 0,24 persen, euro eropa perkasa 0,20 persen, franc swiss menguat 0,15 persen, dolar australia merangsek 0,40 persen, dan dolar kanada melonjak 0,16 persen.

menurut pengamat komoditas dan mata uang lukman leong, rupiah masih akan terus tertekan oleh dolar as hari ini.

meski data personal consumption expenditures (pce) as pada jumat (26/4) menunjukkan kenaikan pada tingkat inflasi yang masih sesuai dengan perkiraan.

itu karena investor masih cenderung menghindari aset dan mata uang yang berisiko.

“mengantisipasi pertemuan fomc minggu ini," cetusnya.

leong memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak dalam kisaran rp16.200 - rp16.300 per usd.

seperti diketahui, setelah menahan suku bunga acuan lima bulan beruntun di level 6 persen, bi akhirnya memutuskan menaikkan suku bunga acuan alias bi rate menjadi 6,25% atau naik 25 basis poin (bps).

naiknya bi rate untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat risiko global yang memburuk.

di mana, saat ini perekonomian global dihadapkan pada ketidakpastian dan cenderung mengalami perlambatan.

tak hanya menaikkan suku bunga, bi pada rapat dewan gubernur (rdg) april 2024 juga menetapkan tujuh kebijakan untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di tengah peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan global.

sayangnya, sejumlah jurus bi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dengan menaikkan suku bunga acuan atau bi rate sepertinya belum membuahkan hasil.

buktinya, nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar amerika serikat (as).

pada penutupan perdagangan akhir pekan, jumat (26/4/2024), rupiah berada di posisi rp16.210 per usd.

melemah sebesar 22 poin atau 0,14 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Tag
Share