Pasar Tunggu Data Ekonomi AS, Rupiah Pagi Ini Kian Gacor, Dekati Rp16.000

Nilai tukar rupiah pagi ini kian gacor hingga dekati level Rp16.000 saat pasar tunggu rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS).--

BACAKORAN.CO – Pasca keputusan Federal Reserve System alias The Fed tahan suku bunga acuan, rupiah terus menunjukkan kinerja positif.

Rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Seperti pada perdagangan Jumat (3/5/2024) pagi, nilai tukar rupiah dibuka pada level Rp16.088 per USD, naik 96 poin atau 0,60 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Serupa dialami mayoritas mata uang Asia yang juga gacor terhadap dolar AS.

BACA JUGA:Nasib Rupiah Hari Ini Saat The Fed Kembali Tahan Suku Bunga Acuan

BACA JUGA:Lantaran Ini, The Fed Kembali Tahan Suku Bunga Acuan

Tercatat, dolar Hong Kong melaju 0,03 persen, baht Thailand melejit 0,10 persen, dolar Singapura naik 0,18 persen, peso Filipina menguat 0,26 persen, yen Jepang dan ringgit Malaysia melonjak 0,46 persen, dan won Korea Selatan merangsek 0,83 persen.

Sedangkan, rupee India melemah sebesar 0,04 persen dan yuan China jeblok 0,17 persen.

Di sisi lain mayoritas mata uang negara maju bergerak di zona hijau.

Tercatat, poundsterling Inggris melaju 0,18 persen, euro Eropa naik 0,11 persen, franc Swiss tumbuh 0,16 persen, dolar Australia melesat 0,20 persen, dan dolar Kanada plus 0,10 persen.

BACA JUGA:Simak! 7 Jurus BI Agar Rupiah Tak Terus Anjlok, Selain Naikkan Suku Bunga Acuan 6,25%

BACA JUGA:BI Rate Naik ke 6,25%, Suku Bunga BCA Bakal Langsung Disesuaikan? Simak Penjelasannya di Sini!

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong memperkirakan rupiah dapat terus menguat pada perdagangan akhir pekan.

Menurutnya, dolar AS mengalami tekanan setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed beberapa waktu lalu.

Pasar Tunggu Data Ekonomi AS, Rupiah Pagi Ini Kian Gacor, Dekati Rp16.000

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – pasca keputusan federal reserve system alias tahan , rupiah terus menunjukkan kinerja positif.

rupiah menunjukkan penguatan terhadap .

seperti pada perdagangan jumat (3/5/2024) pagi, nilai tukar rupiah dibuka pada level rp16.088 per usd, naik 96 poin atau 0,60 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

serupa dialami mayoritas mata uang asia yang juga gacor terhadap dolar as.

tercatat, dolar hong kong melaju 0,03 persen, baht thailand melejit 0,10 persen, dolar singapura naik 0,18 persen, peso filipina menguat 0,26 persen, yen jepang dan ringgit malaysia melonjak 0,46 persen, dan won korea selatan merangsek 0,83 persen.

sedangkan, rupee india melemah sebesar 0,04 persen dan yuan china jeblok 0,17 persen.

di sisi lain mayoritas mata uang negara maju bergerak di zona hijau.

tercatat, poundsterling inggris melaju 0,18 persen, euro eropa naik 0,11 persen, franc swiss tumbuh 0,16 persen, dolar australia melesat 0,20 persen, dan dolar kanada plus 0,10 persen.

pengamat komoditas dan mata uang, lukman leong memperkirakan rupiah dapat terus menguat pada perdagangan akhir pekan.

menurutnya, dolar as mengalami tekanan setelah pertemuan federal open market committee (fomc) the fed beberapa waktu lalu.

namun, ia juga menekankan penguatan rupiah akan terbatas karena investor menunggu data pekerjaan as non-farm payroll (nfp) malam ini.

leong memproyeksikan pergerakan rupiah hari ini berada di kisaran rp16.050 hingga rp16.200 per dolar as.

seperti diberitakan, the fed memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25 persen - 5,50 persen.

keputusan menahan suku bunga acuan ini melihat tingkat inflasi yang masih jauh dari target 2 persen.

adapun the fed menahan suku bunga acuan sejak juli 2023.

dengan menahan suku bunga acuan, diharapkan inflasi dapat dikendalikan hingga turun menuju target yang ditetapkan.

ketua the fed jerome powell menyatakan, kenaikan harga masih terlalu cepat.

meski laju kenaikan telah melambat, inflasi masih dinilai tinggi.

"inflasi masih dalam tingkat yang terlalu tinggi," ujarnya.

impian untuk menurunkan inflasi lebih lanjut, terang powell masih tidak pasti.

arah ke depan juga masih tidak jelas.

Tag
Share