Kemenhub Ungkap Soal Izin Angkut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang, Ternyata..

Kemenhub ungkap bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok yang kecelakaan di Ciater Subang ternyata tidak memiliki izin, lulus uji berkala sudah kedaluwarsa.--antara

BACAKORAN.CO – Sejumlah fakta baru terungkap dari kasus kecelakaan bus pariwisata yang angkut rombongan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) Lingga Kencana Depok.

Diketahui, kecelakaan maut menyebabkan setidaknya 11 korban meninggal dunia, sedangkan puluhan penumpang lainnya, termasuk sopir mengalami luka-luka.

Nah, berdasarkan hasil pengecekan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diketahui bus mau itu ternyata tidak memiliki izin.

Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Hubdat Kemenhub Aznal mengungkapkan, bus nahas itu tidak terdaftar dalam aplikasi Mitra Darat dan kemungkinan besar tidak memiliki izin angkutan yang diperlukan.

BACA JUGA:Begini Kondisi Sopir Bus Maut Angkut Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang!

BACA JUGA:Bukti Bus SMK Depok Kecelakaan di Subang Memang Bermasalah, Sopir Sempat Lakukan Ini Sebelum Kecelakaan

Hasil pemeriksaan pada aplikasi Mitra Darat juga menunjukkan bahwa status uji berkala dari Bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG sudah kedaluwarsa.

"Status lulus uji berkala telah kadaluwarsa sejak 6 Desember 2023," ungkap Aznal seperti dilansir dari Antara.

Kemenhub pun menduga kecelakaan tersebut disebabkan oleh rem blong.

Hal itu sesuai dengan kesaksian sejumlah penumpang selamat yang menyatakan jika sopir sempat dua kali memperbaiki rem selama perjalanan.

BACA JUGA:Update! Korban Kecelakaan Maut Bus SMK Depok di Ciater Subang: 11 Tewas, 16 Luka Ringan, 16 Luka Berat...

BACA JUGA:Detik Kecelakaan Maut Bus SMK Depok di Ciater Subang: Jeritan Para Korban hingga Firasat Keluarga

Pun memanggil mekanik untuk memperbaikinya.

Untuk melakukan investigasi lebih lanjut terkait kecelakaan maut tersebut, Ditjen Hubdat Kemenhub telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Kemenhub Ungkap Soal Izin Angkut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang, Ternyata..

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – sejumlah fakta baru terungkap dari kasus yang angkut rombongan siswa sekolah menengah kejuruan (smk) lingga kencana depok.

diketahui, menyebabkan setidaknya 11 korban meninggal dunia, sedangkan puluhan penumpang lainnya, termasuk sopir mengalami luka-luka.

nah, berdasarkan hasil pengecekan direktorat jenderal perhubungan darat (dirjen hubdat) (kemenhub) diketahui bus mau itu ternyata tidak memiliki izin.

kepala bagian hukum dan humas ditjen hubdat kemenhub aznal mengungkapkan, bus nahas itu tidak terdaftar dalam aplikasi mitra darat dan kemungkinan besar tidak memiliki izin angkutan yang diperlukan.

hasil pemeriksaan pada aplikasi mitra darat juga menunjukkan bahwa status uji berkala dari bus trans putera fajar dengan nomor polisi ad 7524 og sudah kedaluwarsa.

"status lulus uji berkala telah kadaluwarsa sejak 6 desember 2023," ungkap aznal seperti dilansir dari antara.

kemenhub pun menduga kecelakaan tersebut disebabkan oleh rem blong.

hal itu sesuai dengan kesaksian sejumlah penumpang selamat yang menyatakan jika sopir sempat dua kali memperbaiki rem selama perjalanan.

pun memanggil mekanik untuk memperbaikinya.

untuk melakukan investigasi lebih lanjut terkait kecelakaan maut tersebut, ditjen hubdat kemenhub telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

sebagai langkah antisipatif, kata aznal, pihaknya mendorong perusahaan otobus (po) dan pengemudi untuk secara rutin memeriksa kondisi armada.

memastikan izin angkutan yang valid, dan melakukan uji berkala kendaraan.

masyarakat yang menggunakan transportasi umum juga disarankan untuk memeriksa kelayakan kendaraan melalui aplikasi mitra darat sebelum melakukan perjalanan.

sebelumnya, dirlantas polda jawa barat kombes wibowo mengatakan, berdasarkan keterangan beberapa korban yang selamat, rem bus bermasalah.

“sopir berhenti dua kali selama perjalanan untuk memperbaiki rem dan memanggil mekanik," ujarnya dilansir dari detik.com.

adapun kecelakaan terjadi pada sabtu (11/5/2024) malam sekitar pukul 18.45 wib.

berdasarkan kesaksian penumpang yang selamat menunjukkan bus tidak melakukan pengereman hingga menabrak beberapa kendaraan lain dan akhirnya terguling di lokasi.

"pada saat kejadian, bus terus meluncur tanpa melakukan pengereman," ungkapnya.

polisi masih menunggu hasil analisis kecelakaan lalu lintas (taa) untuk mengetahui kecepatan bus saat kecelakaan terjadi.

hingga saat ini, polisi hanya mengumpulkan keterangan awal dari sejumlah penumpang bus yang selamat.

"kami masih mengumpulkan informasi dari penumpang yang menjadi korban kecelakaan untuk memastikan kondisi mereka agar dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan ke depan," cetusnya.

pemerintah kota depok dan polres metro depok telah mengirimkan 42 ambulans untuk mengevakuasi korban kecelakaan bus.

polisi menyatakan korban pelajar depok yang meninggal dunia akan dibawa ke yayasan kesejahteraan sosial (yks) smk lingga kencana.

"korban yang meninggal dunia akan dibawa ke yayasan lingga kencana," kata kasat lantas polres metro depok kompol multazam lisendra kepada wartawan.

pemerintah kota (pemkot) depok juga akan menyediakan fasilitas perawatan bagi korban luka dari smk lingga kencana.

sebelumnya diberitakan, kecelakaan maut menimpa bus pariwisata yang ditumpangi para siswa dari smk lingga kencana depok pada sabtu (11/5/2024) malam.

bus pariwisata smk depok ini mengalami kecelakaan saat menuju ciater subang dari arah bandung.

menurut beberapa saksi mata di lapangan, bus tersebut mengalami rem blong saat menuruni jalan dari arah lembang ke ciater.

bus pariwisata terguling dan menabrak satu mobil dan motor yang ada di jalur kanan.

setidaknya 11 orang meninggal dunia, sementara puluhan korban lainnya mengalami luka berat dan ringan saat ini dirawat di beberapa rumah sakit di subang.

para korban kecelakaan ditangani di 3 rumah sakit yakni rsud subang, rs perkebunan dan rs kamori.

Tag
Share