bacakoran.co

Kominfo Bengkulu Akan Adopsi Internet Masuk Desa yang Sukses Dilakukan di Sumsel

Pertemuan Kominfo Bengkulu dan Kominfo Sumsel membahas Program Internet Desa pada Senin pagi (13/5) di kantor Kominfo Jl Merdeka Palembang--Ist

Tahun 2024 tidak ada lagi pengajuan internet desa, yang banyak pengajuan adalah masalah insfrastruktur. 

BACA JUGA:Bukti Bus SMK Depok Kecelakaan di Subang Memang Bermasalah, Sopir Sempat Lakukan Ini Sebelum Kecelakaan

BACA JUGA:Kemenhub Ungkap Soal Izin Angkut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang, Ternyata..

"Diskominfo Sumsel sendiri dalam pelaksanaan di kabupaten kota mengarahkan agar desa dapat bekerjasama dengan Icon Plus anak perusahaan PLN," kata dia.

Sementara itu, Amrullah juga menjelaskan seputar pengelolaan baliho

"Dimana baik baliho ataupun banner tidak disewakan sama sekali termasuk juga untuk anggaran pengelolaan informasi publik," Jelasnya.

Yang mana setelah covid 19, dana publik dari Rp 7,5 miliar menjadi 2,8 miliar.

"Berkurang sampai 60 persen. Tetapi tidak menyurutkan kerja kita untuk pelayanan," tambah Amrullah.

Kominfo Bengkulu Akan Adopsi Internet Masuk Desa yang Sukses Dilakukan di Sumsel

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - pertemuan yang dinahkodai dr.hj. oslita.sh.mh., dengan kominfo provinsi sumatera selatan, senin pagi (13/5/2025) di kantor kominfo sumsel jalan merdeka palembang, berlangsung penuh keakraban. 

dalam perbincangan hangat penuh kekeluargaan, diterima kabid pengelolaan informasi publik amrullah sstp msi., ada beberapa program berjalan yang akan diadopsi oleh kominfo bengkulu.

salah satunya adalah masuk desa yang dikelola oleh kominfo provinsi sumsel. 

selanjutnya penggunaan menggunakan dana desa dan dikelola oleh desa itu sendiri. 


pertemuan kominfo provinsi bengkulu dan kominfo sumsel membahas program internet masuk desa pada senin (13/5)--ist

seperti dalam wawancara singkat oslita menjelaskan tim kominfo provinsi bengkulu melaksanakan kunjungan dalam rangka studi tiru.

"jadi apa yang ada disini dan dapat kita aplikasikan di bengkulu banyak. baik terkait pengelolaan media luar ruang, baliho dan sebagainya juga terkait pengelolaan humas media juga terkait dengan pengelolaan internet desa. nah ini, salah satu yang menjadi fokus kami karena sebelumnya di tempat kami memang belum maksimal pengelolaannya," jelas oslita.

sehingga khusus permasalahan ini, sambungnya, akan ada penjajakan dan pengkajian lebih lanjut. 

bagaimana terkait dengan internet desa ini. 

"jadi ada beberapa yang akan kita adopsi. dan kita juga baru melaksanakan internet desa pada tahun kemarin di bengkulu," terangnya. 

terkait blankspot oslita menjelaskan di bengkulu tidak terlalu banyak lagi. 

hanya saja yang menjadi kendala adalah low sinyal. 

"kalau yang blankspot beneran hanya tersisa 2 - 3 desa saja," terangnya.

 

sejauh ini untuk memecahkan kendala, kominfo bengkulu, tengah melakukan penjajakan dengan icon plus milik pt pln. 

"jadi kelebihan icon plus salah satunya dimana ada tiang listrik maka bisa dipasang jaringan internet dan itu tengah kita melakukan penjajakan," timpalnya. 

terpisah, kepala dinas kominfo provinsi sumsel, rika efianti. se.mm., melalui kabid pengelolaan informasi amrullah. sstp. m.si., di dampingi kabid, aspirasi publik, rosalinda, terkait pengelolaan media luar ruangan menjelaskan jika kominfo sumsel mulai terbentuk tahun 2016 yang lalu. 

sedangkan pengelolaan internet desa, mulai tahun 2019 disebanyak 37 desa.

"anggaran waktu itu langsung dari diskominfo. selanjutnya berkembang 57 desa. dan tahun 2022 sebanyak 105 desa," jelasnya.

selanjutnya dari tahun 2022, pengelolaan internet desa masuk bantuan gubernur.

"pengajuan dari daerah kabupaten masing-masing. pada tahun 2023, masih ada kabupaten yang minta bantuan. yakni kabupaten muaraenim, tersebar di 3 kecamatan untuk 5 desa waktu itu bentuk internet desa hanya stimulan sekarang mereka anggarkan untuk internet desa masing-masing," jelasnya.

tahun 2024 tidak ada lagi pengajuan internet desa, yang banyak pengajuan adalah masalah insfrastruktur. 

"diskominfo sumsel sendiri dalam pelaksanaan di kabupaten kota mengarahkan agar desa dapat bekerjasama dengan icon plus anak perusahaan pln," kata dia.

sementara itu, amrullah juga menjelaskan seputar pengelolaan baliho

"dimana baik baliho ataupun banner tidak disewakan sama sekali termasuk juga untuk anggaran pengelolaan informasi publik," jelasnya.

yang mana setelah covid 19, dana publik dari rp 7,5 miliar menjadi 2,8 miliar.

"berkurang sampai 60 persen. tetapi tidak menyurutkan kerja kita untuk pelayanan," tambah amrullah.

Tag
Share