bacakoran.co

WAW! 26 Ribu Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Airlangga dan Sri Mulyani Turun Tangan, Ada Apa?

Sebanyak 26 ribu kontainer tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.--

Permendag baru ini mulai berlaku hari ini, 17 Mei 2024.

Sehingga barang-barang yang masuk sejak 10 Maret 2024 dan terkendala dengan peraturan sebelumnya dapat diselesaikan berdasarkan Permendag 8/2024.

BACA JUGA:Ngeri! Sehari Baju Impor Ilegal 3 Juta Serbu RI, Bikin Resah Pelaku UMKM, API Siapa Untung?

BACA JUGA:Viral! Ratusan KK Mart Malaysia Kena Boikot Karena Kaos Kaki Bertuliskan Lafaz Allah, Ternyata Impor dari.....

Ia juga mengimbau para importir yang barangnya belum mendapat persetujuan impor akibat kebijakan sebelumnya untuk mengajukan kembali persetujuan impor melalui mekanisme Inatrade Kemendag.

Selain itu, Airlangga menyatakan untuk kontainer yang tertahan dan belum bisa mengajukan impor, dapat mengajukan kembali sesuai mekanisme tersebut.

Sedangkan bagi barang yang telah masuk sebagian dan memiliki perizinan impor, sebagian barang yang tertahan di pelabuhan dapat langsung diproses perizinannya.

Rencananya Airlangga dan Sri Mulyani akan mengunjungi Tanjung Priok untuk melihat sosialisasi dari Permendag ini.

BACA JUGA:Impor Kurma Indonesia Meroket, Ini Daftar Negara Penyumbang Terbesar, Ada dari Israel?

BACA JUGA:Catat! Bea Cukai Batasi Barang Impor Bawaan Penumpang, Jastip Kian Sulit Bro! Cek Daftarnya..

“Pak Presiden meminta agar barang yang tertumpuk di pelabuhan ini bisa segera dikeluarkan," pungkasnya.

WAW! 26 Ribu Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Airlangga dan Sri Mulyani Turun Tangan, Ada Apa?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – kontainer dalam jumlah besar, mencapai 26 ribu unit tertahan di dan tanjung perak.

tertahannya puluhan ribu kontainer itu lantaran dokumen belum dapat diajukan menyusul belum terbitnya persetujuan impor (pi) dari kementerian perdagangan (kemendag).

termasuk pertimbangan teknis (pertek) dari kementerian perindustrian (kemenperin).

menteri koordinator perekonomian airlangga hartarto mengatakan, dalam pertemuan di rapat internal di istana, presiden jokowi memberikan arahan agar segera merevisi permendag 36/2023 yang telah direvisi menjadi permendag 3/2024 dan permendag 7/2024 per 10 maret.

inti aturan itu melakukan pengetatan impor dan persyaratan izin melalui pertek.

“(aturan ini) menyebabkan kendala dalam perizinan impor," ujar airlangga dalam konferensi pers di kantornya, hari ini jumat (17/5/2024).

dijelaskan airlangga, dari total 26 ribuan kontainer tersebut, sebanyak 17.304 kontainer tertahan di pelabuhan tanjung priok dan 9.111 kontainer di pelabuhan tanjung perak.

kontainer tersebut terdiri dari komoditas besi baja, tekstil, produk tekstil, produk kimia, produk elektronik, dan komoditas lainnya yang memerlukan izin impor.

untuk menyelesaikan masalah ini, pemerintah telah menerbitkan dan mengundangkan permendag nomor 8 tahun 2024 yang memberikan relaksasi perizinan impor pada beberapa komoditas yang terkena pengetatan.

"terhadap 7 kelompok barang yang dalam permendag 36/2023 yang diubah menjadi permendag 7/2024 yang diberikan pengetatan impor, yaitu elektronik, alas kaki, pakaian jadi, dan aksesori pakaian jadi, tas-tas, dan katup, kini dilakukan relaksasi perizinan impor," cetus airlangga.

permendag baru ini mulai berlaku hari ini, 17 mei 2024.

sehingga barang-barang yang masuk sejak 10 maret 2024 dan terkendala dengan peraturan sebelumnya dapat diselesaikan berdasarkan permendag 8/2024.

ia juga mengimbau para importir yang barangnya belum mendapat persetujuan impor akibat kebijakan sebelumnya untuk mengajukan kembali persetujuan impor melalui mekanisme inatrade kemendag.

selain itu, airlangga menyatakan untuk kontainer yang tertahan dan belum bisa mengajukan impor, dapat mengajukan kembali sesuai mekanisme tersebut.

sedangkan bagi barang yang telah masuk sebagian dan memiliki perizinan impor, sebagian barang yang tertahan di pelabuhan dapat langsung diproses perizinannya.

rencananya airlangga dan sri mulyani akan mengunjungi tanjung priok untuk melihat sosialisasi dari permendag ini.

“pak presiden meminta agar barang yang tertumpuk di pelabuhan ini bisa segera dikeluarkan," pungkasnya.

Tag
Share