Kakak Adik Hacker Tulung Selapan Beraksi, Raup Uang Ratusan Juta, Modus Penipuannya Sedang Marak!

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono didampingi Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah serta Kanit Pidsus Iptu Ledi saat rilis penangkapan kakak adik hacker tulung selapan modus file apk undangan nikah dan surat panggilan kepolisian.--Budiman/sumatera ekspres

BACAKORAN.CO – Meski berada di daerah pelosok, warga Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dikenal sebagai hacker yang hebat.

Sudah banyak kasus kejahatan cyber yang pelakunya berasal dari daerah Tulung Selapan.

Bahkan, dalam beberapa kasus, para hacker Tulung Selapan ini berhasil meraup uang hingga miliaran rupiah.

Seperti dilakukan dua bersaudara bernama Tino dan Ariansyah, warga Jl Kaplingan Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir.

BACA JUGA:Ini Dia Hacker Tulung Selapan Tersangka Penipuan File APK Surat Tilang yang Raup Uang Rp 2,4 Milyar

BACA JUGA:Awalnya Dikenal Daerah Toke Kayu, Kini Tulung Selapan di Cap Sebagai Penjahat Cyber!

Keduanya memanfaatkan file apk surat panggilan kepolisian dan undangan nikah untuk meretas data korban mereka.

Selama setahun terakhir, mereka berhasil meraup keuntungan sebesar Rp200 juta dari puluhan data korban.

Kedua pelaku berhasil diamankan oleh Unit Pidsus Sat Reskrim Polrestabes Palembang pada Minggu (2/6) di Jl R Soekamto saat sedang menghabiskan uang hasil kejahatan mereka.

Dalam aksinya, pelaku mengirim file APK undangan pernikahan atau surat panggilan polisi kepada korban.

BACA JUGA:Edan, Saking Terkenalnya Jadi Tukang Tipu, Tulung Selapan Dijadikan Judul Skripsi Mahasiswa Unsri

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Kecil Sebuah Kecamatan Tulung Selapan: Yang Terkenalakan Bandit Cyber nya..

Untuk meyakinkan korban, dua hacker tulung selapan ini sering menggunakan profil polisi di ponsel mereka.

Setelah korban menekan tombol buka atau enter pada aplikasi, data di ponsel korban, termasuk kontak, email, media sosial, dan e-wallet, secara otomatis pindah ke ponsel pelaku.

Kakak Adik Hacker Tulung Selapan Beraksi, Raup Uang Ratusan Juta, Modus Penipuannya Sedang Marak!

Adi

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – meski berada di daerah pelosok, warga , kabupaten ogan komering ilir (oki) dikenal sebagai hacker yang hebat.

sudah banyak kasus kejahatan cyber yang pelakunya berasal dari daerah tulung selapan.

bahkan, dalam beberapa kasus, para tulung selapan ini berhasil meraup uang hingga miliaran rupiah.

seperti dilakukan dua bersaudara bernama tino dan ariansyah, warga jl kaplingan kecamatan tulung selapan kabupaten ogan komering ilir.

keduanya memanfaatkan file apk surat panggilan kepolisian dan undangan nikah untuk meretas data korban mereka.

selama setahun terakhir, mereka berhasil meraup keuntungan sebesar rp200 juta dari puluhan data korban.

kedua pelaku berhasil diamankan oleh unit pidsus sat reskrim polrestabes palembang pada minggu (2/6) di jl r soekamto saat sedang menghabiskan uang hasil kejahatan mereka.

dalam aksinya, pelaku mengirim file apk undangan pernikahan atau surat panggilan polisi kepada korban.

untuk meyakinkan korban, dua hacker tulung selapan ini sering menggunakan profil polisi di ponsel mereka.

setelah korban menekan tombol buka atau enter pada aplikasi, data di ponsel korban, termasuk kontak, email, media sosial, dan e-wallet, secara otomatis pindah ke ponsel pelaku.

dengan akses data tersebut, pelaku mulai menguras rekening korban dan melakukan penipuan lainnya.

aplikasi ini kemudian berubah menjadi aplikasi tersembunyi yang hanya dapat dibaca oleh pelaku.

sementara data tersebut juga dikirim ke aplikasi telegram pelaku di ponsel lain, sehingga korban tidak bisa mengakses data mereka lagi.

"kami berhasil menangkap pelaku setelah melacak ponsel mereka. saat ditangkap, mereka sedang menghabiskan uang hasil kejahatan," ujar kapolrestabes palembang kombes pol harryo sugihhartono didampingi kasat reskrim akbp haris dinzah dan kanit pidsus iptu ledi dilansir dari sumateraekspresbacakoran.

pelaku menggunakan dua ponsel: satu untuk mengirim aplikasi undangan dan panggilan, dan satu lagi untuk menyimpan data korban yang diretas.

aplikasi yang digunakan adalah buatan orang dan biasa digunakan oleh eo dan wo, tetapi disalahgunakan oleh pelaku untuk kejahatan.

pelaku mengaku melakukan kejahatan ini bersama adiknya, dan banyak warga di kampung mereka melakukan hal yang sama.

mereka belajar modus ini secara otodidak dari teman di kampung.

korban dipilih secara acak dengan menekan nomor telepon secara asal.

"dalam setahun, kami sudah mendapatkan rp 200 juta dan uangnya habis untuk foya-foya," ungkap tino.

Tag
Share