BACAKORAN.CO – Animo masyarakat Sumsel untuk menyaksikan Big Match Matahati Reuni Legend Sriwijaya FC masih tinggi. Laga yang akan mempertemukan tim Sriwijaya Juara tahun 2008 dan juara 2012 ini akan digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring tiket gratisnya sudah habis.
Panitia pelaksana pertandingan telah menyiapkan 15.000 tiket dan 15.000 jersey Sriwijaya sudah ludes dipesan oleh fans Sriwijaya FC. Bagi yang memegang tiket nantinya bisa menukarkan tiket tersebut pada hari H Minggu, 30 Juni 2024 dan akan mendapatkan 1 jersey Sriwijaya FC.
Panitia telah menyiapkan beberapa both tempat penurakan jersey. Ada 8 both tempat penukaran jersey tergantung tiket yang dipegang berdasarkan tempat duduk atau tribun.
Andi Pedoo Manager Teknis Big Match Matahati Reuni Legend Sriwijaya FC mengatakan tiket pertandingan yang telah disiapkan oleh panitia telah habis. Bagi yang tidak mendapatkan tiket masih bisa menyaksikan pertandingan.
“Panitia memang hanya menyiapkan tiket berdasarkan jumlah kursi yang ada di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. Bagi yang tidak memiliki tiket dan ingin menonton bisa masuk dengan tertib dan tergantung dengan kondisi yang ada jika memungkinkan,” terang Andi Pedoo.
BACA JUGA: Luke Shaw Sembuh, Kekuatan Lini Belakang Inggris semakin Kuat
BACA JUGA:Dinyinyirin Terus Para Hatter, Virgil Van Dijk Serang Balik
Pria yang memiliki nama lengkap Rasyid Irfandi ini berharap bagi penonton yang tidak memiliki tiket bisa tertib menonton pertandingan dan akan diatur oleh pihak keamanan jika masih memungkinkan. Tapi jika stadion sudah penuh terpaksa pintu akan ditutup demi keamanan dan kenyamanan para penonton yang akan menyaksikan pertandingan.
Menurut rencana 30 mantan pemain Sriwijaya FC mulai tiba di kota Palembang mulai Sabtu pagi hingga sore. Semua pemain akan menginap di Hotel Excelton Palembang. Para mantan pemain Sriwijaya FC itu langsung istirahat di hotel.
“Pertandingan hanya fan game saja dan menggunakan 2 x 30 menit. Meski bersifat fan game tapi aturan yang dipakai tetap seperti regulasi di Liga1. Begitu juga dengan perangkat pertandingan diserahkan langsung kepada Asprov PSSI Sumsel,” tegas Pedoo.
Semenara itu ketua Pelaksana Big Match Matahati Reuni Legend Sriwijaya FC, Syahrial Oesman mengatakan panitia sudah berusaha menghubungi para pemain yang membawa Sriwijaya FC meraih gelar juara baik pada musim 2008 dan musim 2012.
Untuk pemain lokal Indonesia tidak ada kesulitan menghubungi mereka. Justru kendala utama adalah para pemain asing. Hanya Kayamba Gumbs yang bisa dikontak karena memang aktif di media sosial. Sedangkan legiun asing lainnya sulit untuk dihubungi karena lost contact.
BACA JUGA:Cetak Gol pada 7 Laga Beruntun bersama Uruguay, Nunez Kirim Sinyal kepada Pelatih Liverpool
BACA JUGA:Inilah Jadwal Lengkap Indonesia di Babak Ketiga Kualifikasi PD 2026, Paling Realistis Finis Posisi 4, Bro!
Tiket Habis, Tenang Big Match Legend Sriwijaya Masih Bisa Disaksikan Kok!
Zulhanan
Zulhanan
bacakoran.co – animo masyarakat sumsel untuk menyaksikan big match matahati masih tinggi. laga yang akan mempertemukan tim juara tahun 2008 dan juara 2012 ini akan digelar di tiket gratisnya sudah habis.
panitia pelaksana pertandingan telah menyiapkan 15.000 tiket dan 15.000 jersey sriwijaya sudah ludes dipesan oleh fans sriwijaya fc. bagi yang memegang tiket nantinya bisa menukarkan tiket tersebut pada hari h minggu, 30 juni 2024 dan akan mendapatkan 1 jersey sriwijaya fc.
panitia telah menyiapkan beberapa both tempat penurakan jersey. ada 8 both tempat penukaran jersey tergantung tiket yang dipegang berdasarkan tempat duduk atau tribun.
andi pedoo manager teknis big match matahati reuni legend sriwijaya fc mengatakan tiket pertandingan yang telah disiapkan oleh panitia telah habis. bagi yang tidak mendapatkan tiket masih bisa menyaksikan pertandingan.
“panitia memang hanya menyiapkan tiket berdasarkan jumlah kursi yang ada di stadion gelora sriwijaya jakabaring. bagi yang tidak memiliki tiket dan ingin menonton bisa masuk dengan tertib dan tergantung dengan kondisi yang ada jika memungkinkan,” terang andi pedoo.
pria yang memiliki nama lengkap rasyid irfandi ini berharap bagi penonton yang tidak memiliki tiket bisa tertib menonton pertandingan dan akan diatur oleh pihak keamanan jika masih memungkinkan. tapi jika stadion sudah penuh terpaksa pintu akan ditutup demi keamanan dan kenyamanan para penonton yang akan menyaksikan pertandingan.
menurut rencana 30 mantan pemain sriwijaya fc mulai tiba di kota palembang mulai sabtu pagi hingga sore. semua pemain akan menginap di hotel excelton palembang. para mantan pemain sriwijaya fc itu langsung istirahat di hotel.
“pertandingan hanya fan game saja dan menggunakan 2 x 30 menit. meski bersifat fan game tapi aturan yang dipakai tetap seperti regulasi di liga1. begitu juga dengan perangkat pertandingan diserahkan langsung kepada asprov pssi sumsel,” tegas pedoo.
semenara itu ketua pelaksana big match matahati reuni legend sriwijaya fc, mengatakan panitia sudah berusaha menghubungi para pemain yang membawa sriwijaya fc meraih gelar juara baik pada musim 2008 dan musim 2012.
untuk pemain lokal indonesia tidak ada kesulitan menghubungi mereka. justru kendala utama adalah para pemain asing. hanya yang bisa dikontak karena memang aktif di media sosial. sedangkan legiun asing lainnya sulit untuk dihubungi karena lost contact.
skuad asing sriwijaya fc saat juara isl 2008 ykni renato elias (brasil), zah rahan krangar (liberia), anoure obiora richard (nigeria) christian lenglolo (meninggal dunia). sedangkan skuad asing saat juara isl 2012 adalah jamie coyne (australia), lim jun sik (korsel), hilton moreira (brasil), thierry gathuessi (kamerun).
“kayamba kan tinggal di australia di negara istrinya. dia juga aktif di medsos jadi sangat mudah untuk menghubunginya. kayamba tidak sendirian, dia akan membawa putranya, nayaka yang masih berusia 15 tahuna,” lanjut andi pedoo. (*)
daftar pemain big match matahati reuni legend sriwijaya fc
kayamba gumbs
ferry rotinsulu
oktavianus
bobby satria
toni sucipto
wijay
m nasuha
slamet riyadi
charis yulianto
arif suyono
m ridwan
mahyadi pangabean
amirul mukminin
ahmad juprianto
tantan
ponaryo astaman
isnan ali
budi sudarsono
siswanto
rivky mokodompit
andi irawan
ahmad rivai
christian warobay
jarot
ambrizal
dede sulaiman
supardi
septarianto
rahmad darmawan
kashartadi
andi pedoo (koordinator tim)