Elon Musk Segera Tutup Kantor Pusat X/Twitter di San Francisco, Ini Alasannya!

Elon Musk bakal menutup kantor pusat X--dulunya Twitter di San Francisco dalam waktu dekat lantaran UU di California terkait privasi anak LGBTQ+.--getty image/istimewa

BACAKORAN.CO – Kabar mengejutkan datang dari X--sebelumnya dikenal Twitter.

Perusahaan milik Elon Musk itu dikabarkan bakal menutup kantor pusatnya di San Francisco, California, Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat.

Informasi ini diperoleh dari email yang dikirimkan CEO Linda Yaccarino kepada para karyawan.

Dalam email tersebut, Yaccarino menyebutkan para pegawai dari kantor X tersebut akan dipindahkan ke Silicon Valley, yang akan terbagi antara kantor yang sudah ada di San Jose dan kantor baru yang akan dibangun di Palo Alto.

BACA JUGA:Bukan Pabrik Tesla, Luhut Justru Tawarkan Elon Musk Bangun Fasilitas Ini di Papua

BACA JUGA:Ulah China, Elon Musk Terpaksa Pangkas Harga Mobil Tesla di Sejumlah Negara, Cek di Sini!

Menurut Yaccarino, apa yang dilakukan perusahaan adalah keputusan yang tepat demi keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang.

Meski keputusan yang diambil tentunya bakal berdampak banyak pada karyawan.

Sebelumnya, bos besar X, Elon Musk telah mengumumkan ia akan memindahkan kantor pusat Twitter dan SpaceX dari California ke Texas.

Alasannya adalah undang-undang baru di California terkait privasi anak-anak LGBTQ+.

BACA JUGA:Wow! Mark Zuckerberg Lampaui Elon Musk sebagai Orang Terkaya Dunia, Berapa Nilai Kekayaannya?

BACA JUGA:Trending! Momen Lucu Elon Musk Bully Meta di Twitter setelah Instagram dan Facebook Down, Netizen Salfok...

Undang-undang baru di California, yang ditandatangani oleh Gubernur Gavin Newsom melarang sekolah di negara bagian tersebut mewajibkan orang tua untuk diberitahu tentang perubahan identifikasi gender anak mereka sendiri.

Artinya, anak dapat melakukan perubahan tanpa harus memberitahukan orang tua.

Elon Musk Segera Tutup Kantor Pusat X/Twitter di San Francisco, Ini Alasannya!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – kabar mengejutkan datang dari .

perusahaan milik itu dikabarkan bakal menutup kantor pusatnya di san francisco, california, amerika serikat (as) dalam waktu dekat.

informasi ini diperoleh dari email yang dikirimkan ceo linda yaccarino kepada para karyawan.

dalam email tersebut, yaccarino menyebutkan para pegawai dari kantor x tersebut akan dipindahkan ke silicon valley, yang akan terbagi antara kantor yang sudah ada di san jose dan kantor baru yang akan dibangun di palo alto.

menurut yaccarino, apa yang dilakukan perusahaan adalah keputusan yang tepat demi keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang.

meski keputusan yang diambil tentunya bakal berdampak banyak pada karyawan.

sebelumnya, bos besar x, elon musk telah mengumumkan ia akan memindahkan kantor pusat twitter dan dari california ke texas.

alasannya adalah undang-undang baru di california terkait privasi anak-anak lgbtq+.

undang-undang baru di california, yang ditandatangani oleh gubernur gavin newsom melarang sekolah di negara bagian tersebut mewajibkan orang tua untuk diberitahu tentang perubahan identifikasi gender anak mereka sendiri.

artinya, anak dapat melakukan perubahan tanpa harus memberitahukan orang tua.

"ini adalah keputusan final. karena undang-undang ini dan banyak hal lainnya yang menyerang baik keluarga dan perusahaan, spacex akan memindahkan kantor pusat dari hawthorne, california, ke starbase, texas," jelas musk.

kantor twitter di san francisco sebenarnya memiliki nilai historis bagi musk.

kantor tersebut adalah tempat yang ia kunjungi saat pertama kali mengakuisisi twitter.

dalam video dipostingnya saat itu, elon musk datang sambil membawa wastafel ke dalam kantor tersebut.

karena kantor tersebut juga, twitter pernah digugat oleh pemilik gedungnya sebesar usd 13,6 juta karena terlambat membayar uang sewa.

twitter pun sempat diinvestigasi karena muncul laporan bahwa mereka membuat ruangan untuk tidur tanpa izin di bangunan tersebut.

keputusan twitter meninggalkan gedung ikonik di san francisco tersebut memperpanjang daftar perusahaan teknologi yang meninggalkan kawasan tersebut, termasuk meta, , airbnb, paypal, salesforce, lyft, snap, dan block.

Tag
Share