bacakoran.co

Ibu Kandung Bongkar Keinginan Terakhir Nizam Sebelum Tewas di Tangan Ibu Tiri

Ibu kandung bongkar keinginan terakhir Nizam bocah 6 tahun sebelum tewas di tangan ibu tiri--

BACAKORAN.CO - Tragis! Ahmad Nizam, bocah 6 tahun asal Pontianak, Kalimantan Barat, ditemukan tewas dalam karung pada Selasa, 20 Agustus 2024.

Anak malang ini diduga menjadi korban penganiayaan ibu tirinya, IF.

Kejadian ini terjadi karena kecemburuan IF terhadap kasih sayang suaminya, yang lebih sayang kepada Nizam dibandingkan anak kandung mereka. 

Karena tindakannya, IF kini terancam hukuman berat.

BACA JUGA:Pihak Keluarga Korban Penusukan Kakek Minto Pertanyakan Status ODGJ Pelaku, Anak Korban

BACA JUGA:Pj Ketua TP PKK Sumsel Melza Elen Setiadi Hadiri Rakornas Posyandu 2024

Dia dikenakan pasal berlapis, termasuk pasal 80 UUPA dengan ancaman hukuman 15 tahun, ditambah sepertiga dari ancaman pokok, pasal 44 tentang KDRT dengan ancaman 15 tahun penjara, dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Ibu kandung Nizam, Tiwi, yang berada di Jakarta saat kejadian, sangat terpukul mendengar anaknya tewas dengan mengenaskan.

"Saya tidak menyangka IF bisa sekejam itu kepada Nizam," kata Tiwi dengan suara bergetar.

Tiwi bercerita, komunikasi terakhirnya dengan Nizam terjadi seminggu sebelum kejadian.

BACA JUGA:Boikot Walls! 5 Es Krim Bebas Afiliasi Israel yang Lezat dan Sehat, No 3 Dijamin Jadi Favorit Para Bocil

BACA JUGA:Jokowi Buka Suara Terkait Tudingan

"Nizam sempat minta dibelikan meja belajar," kenang Tiwi, mengenang keinginan terakhir anaknya sebelum kejadian naas itu terjadi.

Sudah dua tahun lamanya Tiwi terpisah dari Nizam sejak anaknya berusia 4 tahun.

Ibu Kandung Bongkar Keinginan Terakhir Nizam Sebelum Tewas di Tangan Ibu Tiri

Melly

Melly


bacakoran.co - tragis! ahmad nizam, bocah 6 tahun asal pontianak, kalimantan barat, ditemukan tewas dalam karung pada selasa, 20 agustus 2024.

anak malang ini diduga menjadi korban penganiayaan ibu tirinya, if.

kejadian ini terjadi karena kecemburuan if terhadap kasih sayang suaminya, yang lebih sayang kepada nizam dibandingkan anak kandung mereka. 

karena tindakannya, if kini terancam hukuman berat.

dia dikenakan pasal berlapis, termasuk pasal 80 uupa dengan ancaman hukuman 15 tahun, ditambah sepertiga dari ancaman pokok, pasal 44 tentang kdrt dengan ancaman 15 tahun penjara, dan pasal 338 kuhp tentang pembunuhan.

ibu kandung nizam, tiwi, yang berada di jakarta saat kejadian, sangat terpukul mendengar anaknya tewas dengan mengenaskan.

"saya tidak menyangka if bisa sekejam itu kepada nizam," kata tiwi dengan suara bergetar.

tiwi bercerita, komunikasi terakhirnya dengan nizam terjadi seminggu sebelum kejadian.

"nizam sempat minta dibelikan meja belajar," kenang tiwi, mengenang keinginan terakhir anaknya sebelum kejadian naas itu terjadi.

sudah dua tahun lamanya tiwi terpisah dari nizam sejak anaknya berusia 4 tahun.

saat pemakaman nizam, tiwi tak kuasa menahan air mata.

dalam sebuah video yang beredar di media sosial, ia tampak menangis histeris di samping kuburan anaknya, meratapi nasib tragis yang menimpa sang buah hati.

tiwi juga mengungkapkan kekhawatirannya atas kondisi nizam sebelum meninggal.

"anakku pasti kedinginan, kehausan, kelaparan, dan ketakutan karena dikunci di halaman belakang tanpa cahaya," ujarnya sambil menangis.

polda kalbar mengungkapkan bahwa nizam dikunci di halaman belakang rumah pada senin, 19 agustus 2024, sehari sebelum ia ditemukan tewas.

keesokan paginya, korban ditemukan tertidur di atas rumput tanpa atap.

pelaku kemudian memandikan nizam dengan selang air sebelum melanjutkan penganiayaan yang berakhir fatal.

setelah kepala nizam terbentur keras ke lantai akibat dorongan pelaku, ia tak sadarkan diri.

if sempat mencoba menyadarkan nizam dengan memberinya air zam-zam dua kali, namun kondisinya terus memburuk.

setelah upaya cpr gagal, nizam dinyatakan meninggal. 

if yang panik memasukkan tubuh nizam ke dalam kantong plastik hitam dan membungkusnya dengan karung.

saat ini, kasus ini tengah dalam penyelidikan lebih lanjut, dan if akan diadili atas tindakannya yang keji ini. 

kisah ini menjadi pengingat pentingnya melindungi anak-anak dari kekerasan dan memastikan keadilan bagi korban-korban kecil seperti nizam.

Tag
Share